Apakah Tuhan Itu Makhluk?


 Oleh Idham Okalaksana Putra

 

Alhamdulillah segala puja dan puji hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala. Segala yang ada di langit dan di bumi semuanya adalah milikNya semata dan tidak ada daya dan upaya yang dapat memberikan petunjuk dan juga hidayah kecuali dari dan hanya atas iziNya, begitu pula segala bentuk kesengsaraan, penderitaan, ancaman dan ketakutan semuanya tidak akan terjadi kecuali atas izinNya pula. Sholawat dan salam selalu tercurah pada sosok manusia yang paling sempurna akhlak dan tingkah lakunya dimuka bumi ini untuk dijadikan sebagai suri tauladan dalam melakuakan segala aktivitas yang ada didunia, dengan mengikuti apa yang telah Beliau ajarkan, baik berupa perkataan, perbuatan, penetapan dan juga diamnya beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, semoga kelak kita semua mendapatkan syafaat beliau atas izin Allah kelak di Yaumil Mahsyar.

Apakah tuhan itu makhluk? Ini adalah pertanyaan yang kontradiktif dengan Tuhan sebenarnya.  Karena Tuhan pencipta, dan pastinya bukan makhluk.  Kalau Tuhan itu berbentuk Makhluk, maka siapa yang membentuk dengan penciptaan dalam bentuk makhluk.  Lalu bagaimana organ dan system yang bekerja dalam diri Tuhan sebagai makhluk itu berfungi?, siapa yang mengatur fungsi dari organ pada Tuhan kalau dia adalah Makhluk?.

Adanya pertanyaan ini adalah untuk memberikan penjelasan bagi mereka yang masih menganggap bahwa Tuhan adalah makhluk.  Seperti apa yang disembah para kaum Nasrani belakangan ini dengan menyembah Isa Putra Maryam sebagai Tuhan.  Padalah dia sendiri adalah manusia yang dilahirkan dalam Rahim seorang perempuan yang suci.  Dan dia terlahir dalam bentuk makhluk berjenis kelamiin laki-laki, dan memiliki fungsi yang sama dengan makhluk lainya yang juga bertemu denganya saat itu.  Dia manusia biasa yang diutus dan bukan Tuhan.  Karena dia tercipta dan lahir. Kalau hanya berkisah bahwa Yesus / Isa memberikan jalan keselamatan dan dianggap Tuhan?, maka apakah para pendeta saat ini yang memberikan petunjuk juga bisa dianggap sebagai Tuhan?.  Apa bedanya dengan Yesus?.  Mereka juga menunjukkan cara untuk menjadi pribadi yang benar, dan dia juga manusia seperti Yesus, mengapa dia para pastur, pemuka agama dan biarawan, dan lain sebagainya tidak dinobatkan sebagai Tuhan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dijawab sendiri dengan akal yang benar-benar sudah diberikan Tuhan yang memiliki nama Allah, agar kita bisa berfikir. Ya hanya Allah yang patut untuk disembah, karena jika kita menuhankan makhluk, maukah kita menyembah hal yang sama-sama membutuhkan kebutuhan dari alam untuk bisa hidup?.  Dia Yesus membutuhkan sesuatu yang dimakan dan diminum agar dia bisa tetap hidup, dia membutuhkan oksigen untuk bernafas, membutuhkan bantuan orang lain untuk membuatkan pakaian untuknya, dan semua kebutuhan lainya yang juga sama persis dengan kebutuhan yang manusia butuhkan untuk dia tetap bisa hidup, maka apakah mau dizaman sekarang meyembah sesama orang yang juga membutuhkan kebutuhan untuk bisa hidup?  Mengapa harus menyembah sesama makhluk yang sangat lemah ini.  Tidak bisa menyelematkan dirinya sendiri di kala disalib? Tidak bisa melakukan apa yang dilakukan diluar dari kekuatan manusia biasa seperti menerbitkan dan menenggelamkan matahari, bulan dan bintang? Apakah bisa seperti itu makhluk yang sangat lemah dinobatkan sebagai Tuhan?

Tentunya, tidak bisa kita jadikan tuhan, karena kalau dia Tuhan tentunya, harusnya dan pastinya dia harus bisa dengan mudah lolos dari jeratan salib bisa langsung mengadzab orang-orang yang mau menyalibnya dengan cepat, atau bahkan merubah langsung malam dan siang dengan sekehendaknya kala akan disalib agar mereka menjadi takut dengan kukuatan dan ke Maha Kuasaanya.  Namun apa yang terjadi? Semuanya tidak ada yang terjadi dan tetap Yesus palsu yang diserupakan bentuk wajahnya itu tetap disalib, Karena Yesus asli/Nabi Isa Alaihi salam telah Allah angkat ke tempat yang paling mulia.  Yang disalib adalah muridnya yang durhaka, dan memang dia ingin mencelakakan Nabi Isa Alaihi salam.  Maka Allah selamatkan rasulNya yang mulia Isa ‘Alaihissalam ketempat yang mulia disisiNya.

Nampak jelaslah bahwa Tuhan yang disembah kaum nasrani belakangan ini adalah bukan Tuhan karena ketidak mampuanya dalam menyelematkan dirinya sendiri dari sisksaan sesama manusia yang menyalibnya dan dia tidak kuasa untuk memberikaan kemahadasyatanya untuk merubah alam kala itu untuk menunjukkan kekuatanya sebagai Tuhan.

Pertanyaan selanjutnya akan terus bermunculan kalau Tuhan itu adalah makhluk, atau lebih ironisnya adalah manusia.  Jika tuhan itu manusia,berada didarat, butuh makan dan minum, dan hanya berdiam disalah satu tempat, lalu bagaimana dia bisa menyingkronkan dan mengatur semua kebutuhan makhluk lainya disisi bumi dan disisi lain dari dia berada?,  bagaimana dengan makhluk lainya yang berada di lautan, udara, lubang-lubang tanah dan lain sebagainya yang terhampar luas dimuka bumi?  Lalu jika dia menobatkan dirinya sebagai Tuhan dalam bentuk manusia, bagaimana dia mengatur alam semesta ini dengan segala orbit dan pergerakanya, bagaimana Tuhan yang berada di bumi itu mengaturnya?  Lalu bagaimana dia memberikan rezeki misal makanan untuk semua makhluk yang berada di Bumi yang dia tempati, kalau dia hanya manusia biasa yang juga membutuhkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup, dia juga tidak bisa menghindari dirinya jika dia tertusuk duri, kepanasan, kedinginan dan lain sebagainya yang menunjukkan kelemahan sebagai makhluk?, lalu bagaimana nasib makhluk-makhluk tersebut?

Yang lebih aneh lagi jika tuhan adalah makhluk dengan wujud manusia, adalah bagaimana makhluk yang lahir sebelum dan sesudahnya, siapa yang memberikan mereka semua rezeqi baik yang didapatkan dengan mudah dan dalam bentuk ikhtiar? Rezeqi yang mudah semisal rezeqi dalam bentuk udara, panca indera, keindahan alam dan lain sebagainya, Rezeqi dalam bentuk ikhtiar semisal berdagang, bekerja diladang, diperternakan, dan lain sebagainya, siapa yang memberikan makhluk-makhluk lainya setelah kematinya saat dia disalib? Seharunya dan pastinya langsung terjadi kiamat kala itu, karena dalam hitungan sekejap Tuhan telah mati, Tuhan telah disalib, dan tidak bisa meloloskan dirinya dari kematian, lalu masihkan Anda menuhankan Makhluk?

Dia Yesus / Nabi Isa adalah benar-benar manusia biasa seperti kita, dia juga memiliki akal pikiran, hawa nafsu, kelemahan dan semua unsur yang menjadi penyebab dia dikatakan sebagai manusia.  Tidak bisa lepas dari apa yang sudah menjadi ketetapan Allah yang benar-benar Tuhan semesta alam.  Yang menjadikan manusia sebagai bagian kecil dari makhluk yang diciptakanya di jagad raya yang amat luas ini. Maka dari itu sebagai manusia biasa yang telah Allah berikan akal pikiran dan juga nalar yang amat baik, maka kita haruslah berfikir dengan apa yang sudah ditetapkan Allah pada diri kita semua ini sebagai bagian dari makhluk yang diciptakan, dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada camput tangan Allah yang memberikan segala akses untuk hidup untuk bisa benar-benar meyakini bahwa Tuhan yang layak disembah dan dimintai pertolongan dan sebagai sandaran hanya Allah semata.

Manusia adalah makhluk yang dari awal tiada, kemudian hidup (ada) dan akan kembali lagi tiada (mati), lalu pada hari kemudian dihidupkan kembali dalam keadaan kekal selama-lamanya dalam alam lain diluar alam dunia ini, yang kita yakini dan imani yakni Alam Akhirat.

Dari penyebutan makhluk sebagai tuhan jika dia adalah manusia mengalami berbagai macam hal yang tidak dapat dinalar oleh akal manusia, apalagi jika tuhan tersebut diartikan dalam bentuk lain selain dari manusia, apapun itu bentuknya maka, semuanya pasti ada unsur keanehan.  Tanya saja dalam diri apakah Tuhan itu yang disembah dalam bentuk dapat menyelamatkan dirinya dari kebinasaan?, apakah dia dapat menunjukkan kekuasaanya dalam mengatur pergantian siang dan malam? Mengatur segala macam hal yang dilihat dan dirasakan?, menghancurkan dan memusnahkan apa saja yang ingin dimusnahkan dan menghidupkan apa saja yang ingin tuhan makhluk itu ingin hidupkan?, maka jawabanya adalah tidak akan pernah bisa dan tidak akan pernah bisa terjadi sesuatu yang disebut makhluk atau yang diciptakan dapat melakukan hal-hal besar dan diluar jangkauanya dapat melaksanakan hal tersebut.

Coba saja kita mengibaratkan dan berhayal kalau tuhan itu adalah dari kalanagan hewan seperti sapi, misalkan.  Apakah tuhan sapi itu bisa menumbuhkan tanduk yang keluar dari hidungnya?, ataukan dia bisa berjalan diatas awan? Dia bisa menjadikan bulan terbit bersinar di siang hari dan matahari di malam hari, apakah bisa seekor Sapi bisa menjadi Tuhan?. Silahkan dijawab dengan akal yang sudah Allah berikan kepada kita.

Kalau Tuhan itu batu. Bagaimana cara dia untuk tidak keluar dari muntahan gunung berapi, lalu bagaimana batu itu bisa menyusun dirinya sendiri menjadi sesuatu yang besar dan tinggi tanpa bantuan tangan dan alat-alat manusia? Coba lakukan jika engkau masih menyembah batu, mengapa batu malah kebanyakan manusia menjadikannya sebagai perhiasaan yang diletakkan ditangan?, padahal dia Tuhan misal, mengapa Tuhan begitu lemah sehingga tidak bisa berontak terhadap makhluk yang bernama manusia, agar tidak dijadikandirinya sebagai perhiasan dan harus disembah?. Atau bisakah batu yang mati dan tidak bisa bergerak dan melakukan apapun itu tidak tenggelam di air?. Silahkan para pembaca yang memiliki akal pikiran yang sehat jawab dengan memikirkan saja hal-hal yang mudah.  Apakah benar Tuhan itu Makhluk? Yang kita bisa melihatnya, merasakanya, menyentuhnya, menjadikan sesuatu dari satu bahan menjadi bahan yang berbentuk lainya, seperti tepung menjadi roti, pohon menjadi batang kayu lalu diukir menjadi pintu dan lain sebagainya, padahal mereka tidak bisa menghindarkan dirinya sendiri dari kerusakan dan perbuatan yang diperbuat manusia untuk menjadikan benda tersebut berbentuk lain dari bentuk yang diolah?

Maka masihkah kita tidak menyembah Allah, yang menciptakan seluruh apa saja yang dapat kita lihat?, masihkan belum bisa kita berfikir jernih bahwa hanya Allah saja yang sangat patut kita sembah dan memohon?, masihkan kita tidak meminta pertolongan kepada Allah atas segala macam problematika yang kita hadapi di dunia yang fana dan kesenangan yang sedikit ini?  Sungguh dzalim dan benar-benar dalam kemungkaran yang sangat besar bagi mereka yang masih menyembah Tuhan baik dari golongan manusia, benda, sifat dan lain sebagainya dan tidak mempercayai Tuhan yang benar-benar nyata yakni Allah yang telah menciptakan akal dan pikiranya untuk bisa mengenal akan siapa Tuhan yang sebenarnya dari apa saja yang dapat dia liat, dengar, dan rasakan selama dia hidup di bumi ini.

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, اللهُ الصَّمَدُ,لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ, وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

 

Blitar 07 Agustus 2024

Di tempat sholat saat menjelang maghrib

 

 

No comments:

Post a Comment

Iman itu beramal saleh

Iblis merupakan salah satu makhluk yang Allah ciptakan dari bahan dasar api.  Inggris merupakan makhluk yang sangat taat di kalangan para ma...