Oleh:
Idham Okalaksana Putra
Alhamdulillah
segala pujian hanya untuk Allah, Tuhan alam semesta yang amat luas ini. Allah yang menciptakan setiap manusia dan
seluruh makhluknya bernaung dibawah atap langit dan menetap di buminya dengan
segala yang Allah tetapkan untuk setiap makhluknya. Sholawat dan salam selalu tercurah pada Nabi
Agung yang mulia Rasulullah Muhammad. Beliau
adalah manusia sempurna yang Allah utus kepada seluruh alam untuk menerangkan
mana yang hak dan batil, yang memberikan kabar gembira bagi mereka yang bertaqwa
dan memberikan peringatan bagi mereka yang ingkar. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau
kelak di hari Mahsyar. Allahumma Amiin.
Para
pembaca yang budiman, Allah telah memberikan tempat yang nyaman bagi kita
manusia di muka bumi ini dengan memberikan segala macam fasilitas yang dapat
kita rasakan selama kita hidup. Diluar sana
masih banyak saudara kita yang tidak dapat hidup dengan nyaman, dikarenakan
banyak hal yang menjadikan mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat
tinggal yang layak dan nyaman untuk dihuni. Ada dari mereka yang harus tinggal didalam
becak, yang dia gunakan untuk mencari rizqi, ada yang tinggal di gang sempit,
di tempat yang padat penduduk , di saluran air di berbagai tempat di Ibu kota,
hingga di tenda-tenda pengungsian seperti saudara kita di Gaza yang sedang
berjuang melawan kedzaliman Zionis Israel, Laknatullah ‘Alaihi.
Alhamdulillah
kita yang masih diberikan tempat yang layak dan nyaman untuk berteduh dari
panasnya terik matahari dan dingin malam yang menyelimuti dikala angis
berembus, dan juga semua pergantian musim yang silih berganti, kita masih dapat
bernaung dan berteduh ditempat yang nyaman dan aman. Kesyukuran perlu selalau kita panjatkan pada
Allah karena masih ada saudara kita yang tidak merasakan seperti apa yang
sekarang kita rasakan. Berapa banyak
gambaran yang dapat kita lihat diberbagai tempat kondisi manusia yang masih
hidup dalam kesengsaraan. Apakah sahabat
pernah melihat hal ini? Kondisi dimana saudara kita sesame manusia tidak
memiliki tempat tinggal?, maka bersyukurlah kita masih memiliki tempat untuk
bernaung. Alhamdulillah.
Temapt
tinggal dan suasana baru dalam memilih tempat yang Allah tentukan untuk kita
tinggal disana adalah semua aturan yang sudah Allah tetapkan bagi seluruh umat
manusia. Adam adalah manusia pertama
yang Allah berikan tempat yang sangat nyaman di dalam surga dengan segala
fasilitas dan kemudahannya. Namun setelah
itu Adam harus berpindah dari segala kenikmatan surga ke dunia ini dengan kerumitan
dan kesengsaraan yang harus dilalui sampai batas waktu yang ditentukan. Maka perpindahan tempat manusia akan selalu
ada dari masa ke masa. Rasulullah juga
pindah dari kota yang sangat dicintainya Makkah, dimana dia dilahirkan harus
berpindah untuk berhijrah dari gangguan para kaum Kafir Quraisy, dan
ditentukanlah oleh Allah Madinah sebagai tempat barunya. Disana Rasulullah tinggal dan disana pula
Rasulullah Intaqola ila rofi’il A’la
Pindah dari tempat
tinggal yang satu menuju tempat tinggal yang baru merupakan jalan yang dilalui
sebagian dari manusia yang memang sudah menjadi perjalanan hidupnya untuk
berpindah tempat. Disana mereka akan
mendapatkan kehidupan yang baru, suasana baru, tentangga baru, teman baru,
nuansa rumah yang baru dan segala macam yang baru akan diperoleh ketika sudah
berada ditempat baru tersebut. Allah
telah menetapkan dimana tempat dia akan dilahirkan, tempat dimana manusia kan
mendapatkan rezeqinya, dan tempat dimana dia akan kembali kepadaNya.
Semua tempat yang
ada dimuka bumi ini adalah baik, tinggal bagaimana kita mengelola lingkungna
yang Allah jadikan kita didalamnya bisa lebih baik dan semuanya dapat
menjadikan kita sebagai manusia yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan
tempat tinggalkita, atau kalau tidak cukup untuk tidak menambah kemungkaran di
lingkungan kita tinggal. Tempat yang
baik akan melahirkan karakter manusia
didalamnya menjadi baik dan begitu pula sebaliknya. Namun jika Allah menhendaki tempat yang tidak
baik, dapat Allah ubah menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak yang Allah
inginkan.
Hari ini kita
melihat negeri-negeri dunia arab sedang porak poranda dengan berbagai macam isu
yang terjadi didalamnya. Ketegangan antar
sesame umat manusia silih berganti untuk merebutkan sesuatu yang intinya berbau
dunia. Kekayaan, jabatan, pangkat dan
lain sebagainya menjadikan manusia rela untuk membunuh sesame manusia untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Salah
satu Negara yang hari in sedang berjuang adalah Palestina, di jalur Gaza 2,5
juta manusia sedang berjuang melawan kedzaliman zionis Laknatullah A’laihi. Disekitarnya juga sedang berjuang
negeri-negeri Islam yang sedang melawan kedzaliman yang direncakan oleh barat
dan sekutunya. Termasuk kita Indonesia
yang sedang berjuang dengan berbagai masalah yang ada didalam negeri kita
tercinta. Semua Negeri-negeri Islam
sedang berjuang untuk lepas dari jerat kedzaliman yang sedang Allah berikan,
disitu adalah ketentuan dan diperlihatkan siapakah diantara manusia yang memang
bertaqwa dan kufur terhadap apa yagn sudah menjadi kettentuan yang Allah
tetapkan.
Semua negeri-negeri
Islam itu memiliki umat muslim yang sedang berjuang dengan dirinya, dengan
orang yang sedang mendzaliminya dan dengan segala macam hal yang sedang
diusahakan untuk keluar dari keterpurukkan. Namun dari segala macam yang sudah
dilalui sejak 1928 dimana ke khalifahan terakhir umat islam runtuh apakah kita
akan mengalami kejayaan kembali? Apakah tempat-tempat yang sekarang umat muslim
singgah dan tinggal disana akan kembali sejahtera, makmur, aman, damai, dan
nyaman seperti saat umat islam menguasai dunia ini?. Semuanya sudah ditetapkan tinggal kita mau
terlibat untuk perubahan besar didalamnya atau hanya menjadi penonton, atau
bahkan hanya pecundang. Semuanya tergantung
dari diri kita masing-masing.
Kemenangan yang
Allah janjikan pasti akan datang, kemungkaran dan kedzaliman pasti akan sirna,
dan peralhan dari kebaikan dan keburukkan akan terus silih berganti hingga hari
Kiamat datang, dan smeuanya telah hancur, hingga Allah menjadikan dunia baru,
alam baru yang bernama Mahsyar sebagai tempat pertanggung jawaban seluruh umat
manusia mempertanggung jawabkan apa yang sudah dilakukan dan sebagai penentuan
apakah nanti ujung kembalinya ke Surga sebagaimana ayah kita Adam bertempat
tinggal pertam akali, atau bahkan di Neraka sebagai tempat seburuk-buruknya
kembali. Wallahu A’lam
Tempat tinggal yang
ada ini, yang sedang kita nikmati sekarang ini merupakan system yang harusnya
dibangun untuk kita semua dapat mendiami tempat tersebut agar menjadi tempat
yang nyaman dan aman untuk bernaung, baik nikmat dalam bentuk rezeqi yang Nampak
atau rezeqi yang sudah teratur sampai kita mati. Allah telah memberikan contoh yang sangat
luar biasa dalam kisah perjalanan Nabi Ibrahim Alaihi Wassalam. Nabi yang sangat istimewa yang diberikan
keberkahan atas doa-doa yang beliau panjatkan saat melaksanakan perintah Allah
kepada dirinya, sehingga doa tersebut sampai kepada kita bekasnya hingga hari
ini. Di tempat yang baru dan belum tahu
apa yang akan terjadi sepeninggal beliau, namun beliau telah berdoa dengan
sangat apik, hingga Allah mengabulkan apa saja yang beliau minta dan hingga
hari ini dapat kita rasakan.
Apakah doa yang Nabi
Ibrahim panjatkan ketika berada dilingkungan baru yang beliau singgahi? Doa
tersebut Allah abadikan dalam surat Ibrahim ayat ke 37. Ya, doa ini beliau panjatkan saat perintah
Allah kepadanya untuk meninggalkan putranya Ismail dan istrinya Sayidatul
Hadjar di lembah yang tandus, tidak ada air dan juga tanaman, namun kemudian di
tempat itu pula seluruh kebutuhan manusia terpenuhi. Ada hal-hal yang membuat doa beliau menjadi
doa yang mustajab karena beliau telah melalui proses ketaqwaan yang luar biasa
sehingga apa yang beliau panjatkan pada Allah semuanya dikabilkan dan kita yang
hidup jauh dimasa sepeninggal beliau dapat merasakan doa yang beliau panjatkan.
Lalu apa yang beliau panjatkan di tempat
yang baru tersebut? Tempat yang kala itu tidak ada manusia, hewan dan tumbuhan?
Tempat baru yang nantinya sebagai
Baitullah, dan tempat berkumpulnya sebagian umat manusia yang beriman?. Mati kit abaca firman Allah dalam surat
Ibrahin ayat ke 37
Allah berfirman:
رَبَّنَآ إِنِّى
أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيرِ ذِى زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمـــُحَرَّمِ
رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلَوةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِى إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ
مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Yang memiliki arti yang kami kutip dari :
https://tafsirweb.com/4083-surat-ibrahim-ayat-37.html
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah)
yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan Sholat,
maka jadikanlah sebagian hati manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Dari arti
yang diterangkan diatas terdapat berbagai macam makna yang terkandung
didalamnya, dan pembaca dapat mengunjungi situs web tersebut, Alhamdulillah
penulis membaca dari situs tersebut dam mendapatkan keterangan yang memperjelas
dari apa yang terkandung dalam ayat ini.
Dari
keterangan yang ingin kiranya penulis jabarkan adalah dari apa yang sedang
dialami saudara kami yang sedang merintis Pondok Pesantren di daerah Blitar. Dimana ketika kami mengunjungi Ustadz kami di
Malang yakni Ustadz Dhurul Islam, kami mendapatkan wejangan dari beliau terkait
apa yang saudara kami rintis, untuk membangun pondok pesantren. Dan dari apa yang beliau sampaikan menjadikan
inspirasi bagi kami untuk menulis tulisan ini sebagai penguat akan keyakinan
kepada Allah atas apa yang sudah ditentukanNya kepada kami dan Insha Allah
kepada kita semua.
Beliau
Ustadz kami berpesan dengan surat Ibrahim ayat ke 37. Dari pemaparan beliau kepada kami kala
berkunjung kerumah beliau di perumahan Dirgantara Malang. Bahwasanya yang perlu ditegakkan ditempat yang
baru dan apapun itu adalah:
1.
Menegakkan sholat. Dengan sholat membentuk sebuah karakter kita
sebagai muslim yang baik dan dengan sholat itu juga yang menjadikan kita dapat
selalu bertaqwa kepada Allah disetiap kondisi. Manusia itu memiliki kecenderungan yang baik
dan dengan Sholat maka Tanha Anil Fahsya wal munkar dapat dilaksanakan. Sholat adalah pembeda dari mereka yang beriman
dan munkar. Maka sholat adalah doa yang
awal dipanjatkan Nabi Ibrahim kala berada di lembah yang tands tersebut, maka
ditempat yang baru dimana kaki kita dipijak, haruslah menegakkan sholat. Sholat itu yang menjadi karakter kita sebagai
umat islam. Berdoa kepada Allah agar kita
dapat terus tegak menunaikan sholat dimana pun kita berada, selagi ada di bumi
Allah maka Sholat, terus kita tegakkan, Karena sejatinya sholat itu untuk diri
kita sendiri, ketika itu dijalankan maka Allah yang akan memudahkan segala
urusan kita. Bersukurlah kita masih dapat melaksanakan sholat dan didalamnya
ada sujud. Karena sujud itulah yang memebedakan kita dengan manusia lainya,
Alhamdulillah kita masih diizinkan Allah untuk sujud, karena itu adalah nikmat
yang paling utama sebagai hambaNya. (nasehat
gus baha perihal sujud). Nabi Ibrahim
berdoa untuk dapat menegakkan sholat di tempat itu, padahal tempat itu mulanya
adalah lembah yang tandus dan tidak ada penghuninya, tidak ada tanaman dan juga
binatang, namun karena itu adalah apa yang sudah Allah tetapkan maka, beliau
dengan keyakinan penuh, bahwa nantinya di tempat itu aka nada orang-orang yang
mendirikan sholat untuk menyembah kepada Allah, maka itulah hal pertama yang
menjadi keyakinan kita juga bahwa dimana saja tempat baru kita akan tinggali
dan kita diami disitu, maka tegakkanlah Sholat. Sholat sebagai karakter kita,
dan sholat itu juga yang menjadi tercegahnya kita dari melakukan hal-hal keji
dan mungkar. Dari apa yang disampaikan
Ustadz Dhurul ada beberapa kalimat yang kami tambahi pribadi dari apa yang kami
tangkap dari pemaparan beliau. Ketika sholat
sudah ditegakkan maka ada urutan ke dua setelah menegakkan sholat, dan ini akan
membuka jalan yang baik untuk saudara kami nantina mengembangkan pondoknya,
namun tidak hanya membangun pondok saja, segala apapun yang akan kita lakukan
ditempat baru juga Insha Allah sama. Yakni langkah awal adalah menegakkan
sholat, dan selanjutnya yaitu;
2.
Jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka, maknanya secara terperinci pembaca juga dapat lihat di
situs tersebut, dan dalam hal ini penulis akan terfokus pada apa yang Ustadz
kami sampaikan yakni, ketika Sholat itu sudah ditegakkan maka, doa yang kedua
adalah dimudahkannya manusia yang ada disekitar tempat baru itu untuk condong
kepada kita, karena karakter kita, karena sholat kita yang menjadi panutan,
bukan yang lain. Karena apa yang kita
lakukan semuanya untuk Allah dengan cara menegakkan sholat, maka berharap
dengan sholat itu orang-orang disekitar juga dapat bersama-sama menegakkan
sholat. Baik dilakukan sendiri-sendiri
dalam sholat sunnahnya maupun berjama’ah saat Sholar wajibnya. Dengan kemudahan yang Allah berikan karena
kita semua menegakkan sholat , maka orang-orang disekitar kita akan condong
kepada kita karena izin Allah. Begitu pula
apa yang terjadi kepada Nabi Ibrahim, maka sebahagian manusia yang mengunjungi
dan mau melaksanakan sholat di tempat itu, karena sebagian manusia, maka yang
datang kesana pastilah mereka yang beriman, karena negeri Makkah tersebut
adalah negeri Haram, negeri yang Allah jaga didalamnya untuk tidak melakukan
kemaksiatan. Jikalau doa Nabi Ibrahim
adalah bukan sebagian dari manusia, maka seluruh manusia akan mengunjungi
Makkah, namun yang sebagian itu adalah mereka yang beriman dan berislam dari
apa yang sudah Allah tetapkan. Semoga kita
termasuk dari sebagian manusia yang termasuk dari doa dari Nabi Ibrahim. Maka dari itu menegakkan sholat yang
semata-mata untuk Allah itu, adalah doa yang pertama yang harus dipanjatkan
oleh kita semua agar istiqomah dalam menjalankannya dan tidak ada dalam hati
kita Riya’ kepada manusia, selanjutnya doa kedua adalah memohon agar
orang-orang ditempat kita yang baru dapat bersama-sama condong kepada kita
karena karakter baik yang kita tunjukkan sebagai muslim dan mukmin, sehingga
point yang ketiga akan muncul, dari arah yang tidak disangka-sangka yakni;
3.
Beri rezekilah mereka dari
buah-buahan, yang mendefinisikan bahwa ketika Sholat sudah tegak dan manusia
yang berada disekitar kita sudah condong kepada kita, maka Allah akan
memudahkan atas izinya Rezeki yang melimpah dan barokah, dari arah yang tidak
tahu dari mana datangnya, baik dalam waktu cepat, berangsur-angsur, lambat,
diganti yang lebih baik atau bahkan nanti di akhirat kelak kita dapatkan. Maka dari itu pesan Ustadz kami, berdoa itu tidak
langsung pada hal yang pertama untuk meminta rezeqi dulu, namun diawali dengan menegakkan
sholat sebagai karakter utama kita. Lalu berdoa agar manusia disekitar kita
condong pada kita untuk juga ukut serta dalam kebaikan dan terakhir baru berdoa
untuk rezeqi itu sendiri. Namun juga
jika kita hanya berfokus pada yang pertama makan Allah sendiri yang akan
memberikan point yang ketiga dengan ke Maha Luas RezeqiNya. Semuanya akan mudah dengan fokus pada Sholat,
jika sholatnya baik, maka hal-hal lainya akan Allah perbaiki dan mudahkan. Semuanya berawal dari sholat. Jika point yang pertama ini rusak, maka
kesudahanya akan begitu pula. Rezeqi
yang Allah berikan memang sudah ditetapkan, dibagi dan dipergulirkan sampai
kita mati, namun dengan Sholat rezeqi itu dapat lebih mudah, lebih lancer dan
lebih berkah karena sejatinya rezeqi itu bukan hanya sekedar uang, tapi segala
nikmat yang didapatkan untuk menjalankan roda kehidupan itulah rezeqi (kutipan
dari Ustadz Khalid Bassalamah). Dan selanjutnya
kita dimudahkan untuk bersyukur atas apa yang Allah berikan.
Dari ketiga point yang penulis paparkan,
merupakan murni dari apa yang sudah disampaikan Ustadz kami sebagai bentuk
wejangan kepada kami. Walupun itu
ditujukan kepada saudara kami yang sedang membangun dan mengembangkan pondok,
namun wejangan itu juga tertuju pada kami yang juga ikut mendengarkan. Semoga apa yang sudah dipesankan Ustadz kami
kepada kami sebagai penulis juga bisa diambil hikmah dari apa yang disampaikan,
karena semua guru yang memberikan nasehat kepada kita, adalah bentuk kasih
sayangya kepada kita dan itu pula bentuk cinta Allah kepada hambaNya dengan
mempertemukan orang-orang baik yang mendukung, mensuport dan menjadikan mereka
orang-orang yang berada disekelilingnya. Semoga orang-orang baik yang Allah datangkan
kepada kita semuanya akan Allah pertemukan juga nantinya di Jannah Nya.
Hadanallah Waiyyakum
Wassalamualaikum
Blitar, Ssabtu 26 Oktober 2024, dikamar anakku pas waktu
sholat Isya 18.44 semoga Allah memberikan kemudahan untuk istiqomah dalam
menegakkan Sholat.
No comments:
Post a Comment