PENERAPAN MICROSOFT OFFICE 365 DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN

PENERAPAN MICROSOFT OFFICE 365 DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN

 (BLENDED LEARNING)

Abtrak

Pemanfaatan  aplikasi Microsoft 365 yang dapat digunakan untuk membantu pendidik dalam proses pembelajran yang sedang berlangusung.  Pembelajaran diera revolusi indistri 4.0 ini berlangsung secara efisien, menyenankan, menantang dan berjalan dengan interaktif.  Disamping itu pemanfaatan Microsoft 365 akan memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kompetensi peserta didik saat mengikuti pembelajaran. Pembelajran yang diselenggarakan dalam aplikasi ini sangatlah membantu dalam segala akifitas pemebelajran.  Penggunaan yang dapat dengan mudah diakses oleh seluruh peserta didik kapanpun dan dimanapaun mereka berada. Pengunaan Microsoft 365 dapat meberikan kontrisbusi bagi dunia pendidikan untuk membantu pembelajaran agar semakin kreatif, menyenangkan dan efisien.  Sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran.

Kata Kunci: Microsoft 365, Media Pembelajran, Pendidikan dasar

Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan adanya proses pembelajaran merupakan satu bukti nyata bahwa siswa telah belajar dan melakukan proses pembelajaran. Hal ini dituangkan dalam bentuk dokumen pembelajaran berupa prota, promes, silabus, RPP, dan hasil belajar siswa. Dulu proses belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan yang terkungkung pada ruang dan waktu misalnya proses belajar mengajara harus ada didalam kelas dengan jadwal yang sudah ditentukan. Namun dengan seiring berkembangnya teknologi maka proses belajar mengajara sudah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tidak lama ini proses pembelajaran E-Learning menjadi topik pembicaraan yang sangat digemari daikalangan akademisi dan sudah banyak diterapkan di Indonesia.  

Baru-baru ini Indonesia mengalami pandemi yang bisa dikatakan mengancam setiap nyawa oleh karena itu para pemimpin di negeri ini mengambil keputusan untuk melakukan apapun dari rumah, termasuk proses pembelajaran. Dengan adanya pandemi tersebut kini sebagian besar lembaga pendidikan di Indonesia sudah menerapkan proses pembelajaran berbasis E-Learning. Yang mana guru memberikan materi dan latihan soal secara daring dan siswa menyimaknya dari jarak jauh dengan memanfaatkan kecanggihan gadget mereka masing-masing. Hal ini tentu memberikan dampak tersendiri bagi orang tua, siswa dan juga guru. 

Pemanfaatan internet untuk mempermudah proses pebelajran jarak jauh semakin genjar diadakan oleh berbagai institusi pendidikan.  Bila merujuk pada Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 107 /U/2001,  yang ditetapkan tanggal 2 Juli 2001, dalam surat tersebut tidak hanya universitas terbuka yang dapat melakakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh,tetapi seluruh institusi pendidikan dapat menggunakan fasilitas ini untuk memnunkang proses pembelajaran.[1]

Dalam jurnal yang ditulis oleh Anton Suwito telah dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif serta kondusif supaya siswa dapat turut serta aktif ketika belajar dan dapat memberikan umpan balik bagi guru.[2] Kecanggihan teknologi pada saat ini sangat membantu guru untuk mewujudkan pembelajaran yang kreatif sera menarik untuk siswa, apalagi dengan situasi yang seperti sekarang dengan adanya pandemi yang terjadi di beberapa negara saat ini.

Pembelajaran pada era revolusi industri 4.0 ini tidak terlepas dari generasi milenial yang terus berkembang berkat kemajuan teknologi.  Tidak dapat dipungkiri bahwasanya anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah lanjutan pasti menggunakan teknologi yang sedang berkembang. Pemanfaatan teknologi berkaitan erat dengan aplikasi pembelajaran yang digunakan untuk mempermudah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau yang kita kenal dengan TIK. Kini ketika pembelajaran guru yang berperan sebagai fasilitator dituntut untuk bisa memberikan hal yang positif bagi peserta didik guna menunjang pembelajaran yang kreatif menyenangkan dan efisien.

Saat ini elemen utama dalam pembelajaran berbasis online adalah siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan koneksi internet sehingga dari pengalaman tersebut siswa dapat menentukan teknik-teknik dalam belajar untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain pembelajaran secara online merupakan kombinasi dari pembelajaran blended learning dan e-learning karena pada umumnya pembelajaran ini menggunakan alat-alat online seperti zoom meeting, google classrom, Microsoft Office 365 dan lain sebagainya.

Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang bersumber dari aplikasi Microsoft Office 365 sudah banyak diketahui oleh tenaga pendidik di lingkungan Surabaya, penggunaan media pembelajaran dengan bantuan aplikasi Microsoft Office 365 ini berisikan materi pembelajaran yang dibungkus dengan berbagai macam jam operasi lintas yang disediakan mulai dari pemanfaatan Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoint, Skype, dan juga fitur-fitur lainnya yang sangat lengkap yang dapat kita temui sehari-hari ketika kita menggunakan komputer. Pendidik dalam hal ini adalah admin dari akun yang dapat memberikan berbagai macam pembelajaran yang ingin disampaikan mulai dari memanfaatkan kan media-media yang ada dalam Microsoft Office 365, pendidik bisa menyebarkan pembelajaran yang sedang berlangsung kepada para peserta didik kapanpun dan dimanapun karena pembelajaran akan tersimpan dengan rapi dan terstruktur sesuai dengan tema pembelajaran yang ingin disampaikan oleh pendidik

Berbagai macam tulisan yang dapat kita jumpai di internet, banyak orang-orang yang sudah merasakan manfaat dari penggunaan media Microsoft Office 365 ini untuk meningkatkan kualitas kompetensi setiap masing-masing individu. Dengan memanfaatkan media yang sudah ada ini peserta didik dapat menjadikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam pembelajaran seperti kurangnya media pembelajaran dapat terakomodir secara cepat dan juga mudah untuk diakses,[3] berbeda dengan pembelajaran konvensional yang banyak menggunakan media-media yang ada dan terkesan monoton. Saat ini media pembelajaran berbantu Microsoft 365 menjadikan pembelajaran efisien, mudah, dan menyenangkan

Menurut Sumiati dan Asra pembelajaran ahn.jae sangat efektif tergantung pada peran guru untuk memberikan pembelajaran yang dapat dimengerti oleh para peserta didik Agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai[4].

Kajian Teori  

Dalam Undang-undang Sisdiknas telah dikatakan bahwa prinsip pembelajaran kurikulum 2013 adalah

1)      dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu

pada poin ini mengatakan bahwasanya proses pendidikan merupaka proses transfer of knowladge yang mana berawal dari ketidaktahuan peserta didik hingga peserta didik menjadi tahu dan faham akan pelajaran yang telah dipelajari ketika di sekolah.

2)      dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar

pada poin ini memberikan pengertian bahwasanya saat ini guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumberbelajar bagi peserta didik dikarenakan sudah berkembangnya teknologi informasi sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.

3)      dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah

pada poin ini menjelaskan kepada kita bahwasanya pendidikan mengajarkan kita dari pendekatan tekstual yang mana untuk mengenal sesuatu kita hanya memahaminya secara tekstual kemudian dapat dikembangkan sendiri dengan menggunakan pendekatan ilmiah

4)      Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi

poin ini memberikan penjelasan bahwa awalnya pembelajaran hanya berbasis pada kognitif siswa namun pada kurikulum 2013 dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis kompetensi yang mana pembelajaran ini mementingkan kompetensi yang dicapai pada setiap peserta didik yang saat ini ada tiga aspek yang harus dicapai dalam pembelajaran yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.

5)      Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu

6)      Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi

poin ini menjelaskan bahwa awalnya pembelajaran di Indonesia ini hanya berpusat pada guru dan kebenaran dari setiap jawaban itu hanya bersumber dari guru kini berubah menjadi kebenaran jawaban yang multi dimensi tergantung dari mana sudut pandangnya.

7)      Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif

8)      Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

dalam kurikulum 2013 juga menerapkan bahwa peserta didik harus mempunyai keseimbangan antara hardskill dan softskill hal ini tentunya tidak lepas dari bantuan seorang guru selaku fasilitator dalam dunia pendidikan.

9)      Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat

poin ini menjelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 kini membudayakan dan memberdayakan yang mana lembaga pendidikan diminta untuk memberikan pemahaman kepada  peserta didik bahwa proses pembelajaran bukan hanya dibangku sekolah saja namun proses pembelajaran itu terjadi sepanjang hayat.

10)   Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)

pada poin ini memberikan pengetrian bahwa dalam dunia pendidikan bukan hanya mengajarkan pengetahuan saja namun juga mengajarkan bagaimana seorang guru memberikan teladan yang baik bagi peserta didik, kemudian membangun kemauan mereka untuk tetap belajar dan mengembangkan kreativitas peserta didik.

 

 

11)   Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

poin ini memaknai bahwa pembelajaran bukan hanya terjadi pada lingkungan sekolah saja, rumah dan lingkungan masyarakat tempat tinggalpun memberikan pengaruh dan memberikan pembelajaran bagi setiap peserta didik.

12)   Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas

13)   Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

14)   Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.[5]

Dari keterangan yang ada pada Undang-undang Sisdiknas diatas maka dapat diambil pengertian bahwa prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran yang kretaif dimana guru yang menempati kedudukan sebagai fasilitator memandu peserta didik untuk melakukan pembelajaran dengan menyenangkan namun tetap mengandung nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian pada poin ke 11-13 menekankan pada penggunakan teknologi sebagai alat untuk menunjang proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini peserta didik bisa tetap belajar dari rumah meskipun gurunya berada di sekolah. Diketahui bersama bahwa keadana Indonesia dan beberapa negara yang sedang tidak baik-baik saja mengharuskan beberapa orang untuk bekerja dari rumah dan mengharuskan peserta didik untuk tetap belajar dari rumah.

 

A.    Proses Pembelajaran

E-Learning merupakan pembelajaran yang mengharuskan para siswa dan guru melakukan interaksi secara online,[6] Bentuk pembelajaran seperti ini tidak mengharuskan siswa dan guru untuk melakukan kontak fisik, meskipun demikian pembelajaran seperti ini tidak mengurangi esensi dari pada pembelajaran yang dilakukan didalam kelas secara bertatap muka dan berkomunikasi secara langsung.[7]

Dalam jurnal yang ditulis oleh Sarifudin, Halimah menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang terdiri dari adanya guru dan peserta didik yang mana guru sebagai penyusun rencara pembelajaran, pengajar yang menyampaikan materi, dan orang yang mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan peserta didik adalah orang yang berperan untuk belajar, dan proses belajar ini yang terdiri dari penerimaan materi, melakukan evaluasi belajar dan menerima hasil evaluasi ketika belajar. [8]

Dalam jurnal yang ditulis oleh M. Hasyim memaparkan bahwa fungsi guru dalam pembelajaran dilihat dari berbagai aspek diantaranya adalah mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif, mengatur atau mengelolah kelas, memberikan penguatan materi, memberikan umpan balik, dan memberikan pembaharuan dalam proses pembelajaran. Hal ini tentunya didukung dengan lingkungan belajar yang kondusif supaya dapat menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, efektif, dinamis dan positif.[9]

Dalam jurnal Hendri Fauza telah dipaparkan bahwa salah satu keberhasilan proses pembelajaran dipengruhi oleh adanya komunikasi yang terjalin antara guru dan peserta didik ketika proses pembelajaran. Beliau juga memaparkan bahwa komunikasi antara guru dan peserta didik merupakan proses pertukaran ide-ide dan gagasan agar menghasilkan pemahaman antara guru dan peserta didik supaya dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam rencana pembelajaran.[10]

B.     Microsoft 365 sebagai media pembelajaran

Media pembelajaran sangat membantu dalam semua aktivitas pendidikan yang sedang berlangsung karena dengan media yang baik dan juga dapat dipahami maka proses pembelajaran akan sangat efisien mudah dan menyenangkan peran dari media pembelajaran sangat dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik maupun pendidik untuk dapat mencari berbagai sumber sumber belajar dan juga informasi yang ingin diketahui maka dari itu pendidik sangat memiliki peran yang signifikan karena peserta didik membutuhkan kondisi dimana dia dapat mengembangkan pengetahuannya melalui media yang ada Pengetahuan yang dimiliki oleh pendidik mengenai teknologi sangat diperlukan walaupun dalam beberapa kasus para pendidik yang sudah berumur tua kadang kali ingin meminta bantuan terhadap pendidik lain yang lebih mudah dikarenakan kompetensi pengetahuan tentang teknologi yang sangat kurang dengan demikian sudah pastilah pendidik dari segala jenis usia perlu dapat memanfaatkan fungsi media pembelajaran dengan semaksimal mungkin karena dengan memanfaatkan hal ini tugas yang ingin disampaikan dapat diulang dan juga menambah pengetahuan-pengetahuan baru yang akan didapatkan peserta didik dengan mudah melalui teknologi pembelajaran salah satunya yakni Microsoft 365.

Pembelajaran berbantu media teknologi Microsoft 365 ini harus selalu ditingkatkan baik oleh para pendidik maupun peserta didik, karena di dalamnya sudah dibantu dengan fitur-fitur mendukung yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran terlebih lagi fitur-fitur yang ada dalam Microsoft 365 sangat membantu para pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kompetensinya dalam hal apapun, baik dengan hal-hal baru yang dapat digunakan dalam aplikasi media pembelajaran ini dan juga memanfaatkan fitur-fitur yang sudah disematkan dalam aplikasi. Dengan memanfaatkan semua fitur-fitur yang ada ada maka pembelajaran dapat diakses dengan sangat mudah dan menyenangkan kapanpun dan dimanapun peserta didik berada, mereka dapat mengaksesnya untuk mengulangi pembelajaran yang sudah disampaikan oleh pendidik.

Dengan banyaknya fitur-fitur yang disediakan oleh Microsoft 365 kita perlu mengetahui apa itu Microsoft 365 dikutip dari ikon teknologi.com[11] menyebutkan bahwa Microsoft Office 365 adalah sebuah paket layanan produk-produk Microsoft untuk memberikan efisiensi kerja serta meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan perusahaan ataupun sekolah layanan ini berbasis komputerisasi dengan penyimpanan yang dinamakan Cloud Artinya kita tidak perlu menginstall layanan ini di komputer atau perangkat yang lain cukup dengan koneksi internet aktif saja dengan menggunakan Cloud atau komponen-komponen komputerisasi daya tampung internet kita dapat membuka akses ini ini kapanpun dan dimanapun karena layanannya sering kita gunakan seperti Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint itu adalah ah Microsoft 365 yang dapat kita akses.

Media pembelajaran berbantu teknologi dengan Microsoft 365 ini memberikan kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik diantaranya adalah pemanfaatan Microsoft Word, Microsoft Excel, dan PowerPoint yang disajikan oleh pendidik yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan penggunaan Microsoft 365 para peserta didik dapat menemukan hal baru dengan melihat konten-konten lainnya yang disajikan dalam bentuk link ataupun dapat memanfaatkan media chat yang pada Skype sebagai fitur kelebihan dari Microsoft 365. Dengan memanfaatkan fitur Skype ini pendidik dan peserta didik dapat langsung terkoneksi dalam bentuk visual audio- video yang dapat diakses dengan mudah.

Jika dalam sekolah itu memiliki akses akun yang dapat diakses oleh seluruh peserta didik untuk memudahkan semua pembelajaran.  Pemanfaatan Microsoft 365 sangat mudah karena dapat mengakomodir seluruh mata pelajaran dalam satu akun, peserta didik dapat langsung mengakses pembelajaran apapun di sekolah yang ingin mereka dapatkan.  Media pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft 365 ini sangat mudah hanya perlu kita mendaftar dengan menggunakan akun Microsoft ataupun dengan layanan Fitur email yang diberikan oleh Microsoft 365 yakni dengan email Outlook ataupun Hotmail, kita sudah terdaftar di akun Microsoft maka kita akan langsung diarahkan menuju Microsoft 365 tanpa perlu mengunduh aplikasi nya cukup dengan menjalankan web nya saja.

Setelah kita masuk ke grup tersebut kita akan disuguhi berbagai macam fitur-fitur yang ada di dalam Microsoft 365 seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoint, Skype dan juga fitur lainnya yang dapat mendukung proses pembelajaran.  Dalam pembelajaran berbantu teknologi Microsoft 365 ini pendidik perlu memberikan bahan-bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik mereka dapat memberikan bahan-bahan ajarnya melalui fitur yang sudah disediakan.  Untuk mempersingkat dan mempermudah maka penggunaan Microsoft Powerpoint sangat membantuproses pembelajaran karena dapat meringkas semua pembelajaran dalam tayangan slide dan jika pendidik ingin lebih kreatif untuk memanfaatkannya, maka pendidik dapat memanfaatkan fitur Skype atau video yang dapat disimpan di dalam akun Microsoft 365 selanjutnya  para peserta didik dapat membuka video  tersebut kapanpun dan dimanapun.

A.     Pemanfaatan media belajar Microsoft 365 untuk pembelajaran jenjang sekolah dasar di Surabaya

1.       kebutuhan media pembelajaran Microsoft 365 untuk pembelajaran

Penggunaan aplikasi Microsoft 365 dapat digunakan pendidik untuk membantu dalam pembelajaran.  Dengan memanfaatkan teknologi ini, pembelajaran dapat terbantu dan diharapkan pembelajaran dapat terus dirasa oleh para peserta didik makin hari makin menyenangkan.  Pembelajaran yang menyenangkan akan terus terjadi dikarenakan pendidik memberikan berbagai macam kemudahan desain-desain dan juga pembelajaran dengan terus memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Microsoft 365, namun pemanfaatan media ini masih sangat kurang yang dirasakan oleh pendidik dilingkup sekolah di Surabaya.

Fitur-fitur yang sangat interaktif dan juga dapat diakses dengan mudah. Hal ini dapat memperkaya imajinasi dan juga kreativitas peserta didik untuk lebih mendalami hal-hal apa saja yang perlu didapatkan ketika pembelajaran sedang berlangsung ataupun mereka dapat, menambah ilmu baru dari pembelajaran lainnya nya[12]. Fitur-fitur yang lengkap tadi dapat digunakan di berbagai jenjang dan juga di berbagai macam mata pelajaran yang ada dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dalam belajar agar pengalaman belajar mereka dan juga pengembangan minat belajar mereka dapat terus diasah karena fitur Microsoft 365 ini memberikan hal yang yang sangat efisien, sangat mudah dan juga sangat menyenangkan.

2.      Media Pembelajaran Berbasis Microsoft 365

Microsoft 365 berbasis online perkembangannya dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran untuk memperkaya bahan bahan ajar dan juga untuk memperkaya wawasan peserta didik untuk mendapatkan informasi baru tentang apa pun yang ingin didapatkan dari mata pelajaran di sekolah baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.  Media pembelajaran yang ada dalam Microsoft 365 ini ni dapat terintegrasi di satu akun yang dapat diakses oleh semua orang, khususnya peserta didik yang ada di sekolah tersebut.  Peserta didik dapat mengakses pembelajaran yang sudah dibuat dengan sangat baik oleh para pendidik selanjutnya peserta didik dapat mengembangkan kebutuhan pembelajaran yang ingin mereka dapatkan dengan memanfaatkan fitur yang ada.[13]

3.      Pemahaman Pendidik terhadap media pembelajaran Microsoft 365 sebagai media pembelajaran berjenjang pendidikan dasar

Untuk para pendidik sendiri dengan mengajarkan media pembelajaran berbantu Microsoft 365 ini sudah banyak yang mengetahui cara pengoperasiannya. Untuk pengembangan selanjutnya peserta didik juga perlu diberikan pembelajaran.  Pendidik harus lebih mengetahui sisi-sisi mana yang perlu dipelajari untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penggunaan Microsoft 365 ini sebagai alat bantu pembelajaran, agar pemakaian dan juga tindak lanjutnya dapat digunakan dengan baik oleh peserta didik yang ingin menambah pengetahuan mereka dan dapat meningkatkan kualitas mengajar yang baik bagi para pendidik.

Simpulan

Media pembelajaran berupa Microsoft 365 bisa dimanfaatakn oleh pendidik agar pendidikan berjalan dengan baik.  Dengan memanfaatkan fitur ini pendidik dapat terbantu untuk menjelaskan pemahaman kepada peserta didik. Dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi pendidk memiliki berbagai cara pengajaran yang efisien, mudah, dan menyenangkan.. tidak hanay pemebelajran yang sedang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu pembelajraran berlangsung, namun pelajran lainya dapat diakses dalam satu waktu secara bersamaan.  Selanjutnya peserta didik dapat mengakses pelajaran laianya untuk menambah pengetahuan lainaya. Sangat disarankan bagi pendidik dapat memanfaatkan lebih jauh Microsoft 365 ini dan memanfaatkan dalam pembelajaran keseharian bagi peserta didiknya sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Memanfaatkan  Microsoft 365 memberikan keuntungan bagi pendidik dan peserta didik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Agustina, Ely. "Perkembangan Pemanfaatan E-Learning di Indonesia." Al-Ta'lim (2014): 125.

AIni, Yulia Isratul. "Pemanfaatan Media Pemebelajaran Quizizz Untuk Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Bengkulu." Kependidikan (2019): 4.

Asra, Sumiati dan. Metode belajar. Bandung: CV. Wahana Prima, 2008.

eikontechnology. blog.eikontechnology.com. Jumat April 2020. jumat april 2020.

eztalks. https://www.eztalks.com. n.d. selasa April 2020.

Fauzah, Hendri. "Komunikasi Edukatif Dlaam Proses Pembelajaran." Jurnal Manajemen Pendidikan dan Keislaman (2017): 26.

Hasyim, M. "Penerapan Fungsi Guru Dalam Proses Pembelajaran." Auladuna (2014): 274.

Prasetya, Marzuqi Agung. "E Learning Sebagai Sebuah Inovasi Metode Active Learning." Jurnal Penelitian Pendidikan Islam (2015): 321.

Sarifudin, Halimah. "Manajemen Facebook Sebagai Proses Pembelajaran." Islamic Management (2014): 101.

Usman. "Komunikasi Pendidikan Berbasis Blende Learning Dalam Membentuk Kemandirian Belajar." Jurnalisa Vol.04, No.1 Mei (2018): 139.

Utama, Putu Kussa Laksana. "E-Learning sebgai Evolusi Pembelajran DI Era Masyarakat Informasi." Penjamin Mutu (2017): 3.

 

 

 

 

 

 

 



[1] Ely Agustina, “Perkembangan Pemanfaatan E-Learning di Indonesia” Al-Ta’lim, Vol. 13, No.1 Januari 2014, 125

[2]

[3] Putu Kussa Laksana Utama,”E-Learning Sebagai Evolusi Proses Pembelajaran Di Era Masyarakat nformasi” Jurnal Penjaminan Mutu, 28 Februari 2017, 3

[4] Sumiati dan Asra. 2008. Metode Belajar. Bandung: CV Wahana Prima

[5] Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, 1-2

[6] Marzuqi agung Prasetya, “E-Lerning Sebagai Sebuah Inovasi  Metode Active Learning” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol.10, No.2 Aguatus 2015, 321

[7] https://www.eztalks.com/elearning/difference-between-elearning-and-online-learning.html

[8] Sarifudin, Halimah, “Manajemen Facebook Sebagai Proses Pembelajaran”, Islamic Management; Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.I, No.1, Januari 2018, 101

[9] M. Hasyim, “Penerapan Fungsi Guru Dalam Proses Pembelajaran”, Auladuna, Vol. 1 No. 2 Desember 2014, 274

[10] Hendri Fuzah, “Komunikasi Edukatif Dalam Proses Pembelajaran”, HIJRI - Jurnal Manajemen Pendidikan dan Keislaman Vol. 6. No. 1. Januari – Juni 2017, 26

[12] Usman, “Komunikasi Pendidikan Berbasis Blended Learning Dalam Membentuk  Kemandirian Belajar”, Jurnalisa, Vol.04, No.1 Mei 2018, 139

[13] Yulia Isratul Aini, “Pemanfaatan Media Pembelajaran Quizizz Untuk Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah di Bengkulu”, Kependidikan, Vol.2, No.25, 30 Agustus 2019, 4


No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...