Untukmu segala kenikmatan (Surat Abasa)


Setelah meninjau di dalam surat An Naziat, Allah juga menjelaskan mengenai nikmat apa saja yang diberikanya kepada manusia dan juga untuk hewan ternaknya.  Dan ayat yang dimunculkan di surat ini kalimatnya sama dan sejenis dengan apa yang diuraikan dalam surat An Naziat,  namun berbeda dari bentuk yang Allah berikan.  Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis mencari dan menemukan bebrapa kenikmatan atau kesenangan bagi manusia di dunia dalam uraian sebagai berikut:

1.      Ayat yang menyebutkan mengenai untukmu kesenangan dan juga hewan ternakmu adalah di ayat ke 32.  Hal ini hamper mirip dengan ayat sebelumnya yakni surat An Naziat yang terletak diayat ke 33. Dan berbunyi  مَّتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ [1]

2.      Antara surat An Naziaat dan surat Abasa adalah surat yang berkelanjutan atau secara tatatan surat yang tersusun yakni An Naziat berada pada nomor surat ke 79 dan surat Abasa pada urutan no 80.

Sama halnya dengan surat An Naziat, pertanyaan penulis adalah apa saja kenikmatan / kesenangan yang Allah berikan bagi kita?.  Untuk pertama kalinya Allah menyuruh kita sebagai manusia untuk memperhatikan, melihat mentadaburi dan memikirkan tentang makanan yang kita makan.  Hal tersebut agar kita manusia berfikir bagaimana cara makanan tersebut dapat sampai kepada kita sebagai hidangan yang dapat kita konsumsi.  Pertanyaanya, Apa saja proses yang terjadi dari hulu ke hilir sehingga makanan tersebut dapat kita nikmati? Jawabanya sangat panjang dan banyak hal yang terjadi selama proses pembuatan makanan dari tumbuhan atau hewan hingga sampai di meja makan kita masing-masing.  Dan pastinya ada campur tangan pihak lain agar makanan itu bisa sampai kepada kita dan Allah telah menentukan dan mengatur itu semua.  Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?.

Makanan adalah sesuatu yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi manusa sebagai sumber energi untuk bisa bergerak yang nantinya akan digunakan tubuh untuk diproses , sehingga apa saja yang masuk ddidalamnya akan diolah sedemikian rupa dari makanan tersebut yang nantinya akan menjadi karbohdidrat, protein, minereal, zat besi, vitamin, dan lain segainya yang pada akirnya akan memberikan tenaga bagi manusia dan hewan yang memakanya lalu sisa makanan tersebut jika tidak berguna akan dibuang menjadi kotoran.\

Secara aturan hukum yang dimakan manusia adalah makanan yang halal lagi baik, dan sering disebut dengan halalan toyyiban.   Hal ini menunjukkan kasih sayang Allah kepada manusia sebagai ciptaanNya, bahwa apa saja yang kita makanan harus mengandung unsur tersebut.  Jika unsur 2 yang sudah paten itu ada maka makanan tersebut sudah pasti, enak, bergizi, menyehatkan, bersih dan menghasilkan sesuatu yang baik ketika diproses untuk bisa keluar menjadi energi kinestetik yang dapat menggerakan semua organ sehingga outpunya apa yang dikerjakan akan menjadikan manusia itu lebih mengenal Allah dan dari makanan tersebut akan dapat memacu untuk selalu berbuat baik sesuai dengan ketentuan yang Allah tetapkan.

Maka dari itu sebuah ungkapan yang dijelaskan Allah mengenai makanan yang kita konsumsi dan kenikmatan yang lainya penulis rangkum berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan sebagai berikut:

1.      Pada ayat ke 24 Allah berfirman:

فَلْيَنْظُرِ الاِنْسَانُ اِلَى طَعَامِهِ

“Maka hendaklah manusia memperhatikan makananya”.

Makna yang dapat diambil adalah dari apa saja makanan itu dibuat, lalu diolah dan selanjutnya dikonsumsi, harusnya kita memikirkan hal tersebut.  Segala proses yang terjadi dari makanan yang dimakan adalah bentuk kuasa yang Allah berikan.  Dengan makanan tersebut manusia mendapatkan gizi dan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Dari pada makanan tersebut Allah menjadikan energi untuk kita ahardapat melakukan aktivitas setiap harinya.  Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga Allah berikan sebuah nikmat kelezatan yang dapat dirasakan lidah dan selanjutnya berproses dalam tubuh hingga menghasilkan berbagai macam zat yang diperlukan oleh tubuh.  Daripada makanan tersebut ada yang berubah menjadi Karbohidrat, Protein, Vitamin, dan lain sebagainya.  Hal tersebut Allah menyuruh kita untuk berfikir bagaimana makanan itu Allah ciptakan dan Allah atur sedemikian rupa makanan itu.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa manusia yang pasti mati dan kembali ke tanah akan Allah bangkitkan kembali penciptaanya sebagaimana Allah menghidupkan dari tanah tersebut berbagai jenis tumbuhan yang nantinya dikonsumsi manusia.  Walaupun tubuh manusia itu hancur dan tercerai berai bagian tubuhnya, namun ketika hari berbangkit semua itu akan menjadi utuh kembali. Sangat mudah bagi Allah untuk menghidupkan sesuatu yang tadinya tiada menjadi ada. Dari mati menjadi hidup, dari hidup menjadi mati.

2.      Pada ayat ke 25 Allah berfirman:

اَنَّ صَبَبْنَاالمــــــــَاءَصَبَّا

“Sesungguhnya kami benar-benar telah mencurahkan air dari langit”.

Kembali lagi Allah menyuruh kita untuk berfikir, bahwa ada ilmu alam yang tidak lagi terbantahkan dari ayat ini yang menunjukkan bahwa air itu pasti akan turun dari tempat yang tertinggi ke tempat yang elebih rendah.  Selanjutnya dari langit yang luas tersebut dengan segala macam benda yang ada diatas langit tersebut Allah menjadikan sebuah sistem yang luat biasa dimana ait hujan itu turun.  Jika kembali kita mempelajari ilmu pengetahuan alam, maka kita tahu akan sebuah proses yang sangat rumit dari proses terjadinya air hujan, mulai dari air yang menguap, selanjutnya menjadi sebuah gumpalan awan, awan tersebut bergerak, dan semakin lama semakin menghitam lalu diterpa angin dan selanjutnya menghasilkan air hujan yang sangat jernih yang dari padanya dapat kita konsumsi, kita buat untuk berwudhu dan untuk memberikan air minum kepada hewan ternak kita.  Tidak lupa pula bahwa dari pada air yang turun dari hujan tersebut Allah hidupkan bumi yang tadinya tandus atau mati menjadi bumi yang hidup dengan berbagai macam jenis tumbuhan dengan berbagai warna yang menawan.

Kita hanya tau bahwa ada hujan yang turundi musim penghujan, namun bagaimana keilmuan yang lebih mendalam mengenai prosesterjadinya hujan itu turun baru kta pelajari saat kita belajar ilmu sains, namun itu belum cukup, karena mengapa dari air hujan itu yang berasal dari air yang berada dibumi itu ketika menguap dan menjadi hujan tidak ditemukan mikroba yang hdup dari air hujan tersebut?, Siapa yang menyaring air tersebut? Bagaimana mana air hujan tersebut dapat menjadi sedemikian bersih dan steril dari mikroba?, bagaimana proses terbentuk elektroon yang saling menyatu sehingga terbentuk petir? Bagaimana petir itu dapat mengeluarkan suara gemuruh yang terkadang ringan dan terkadang suaranya dahsyat?, bagaimana air yang menguap tadi yang berubah menjadi gumpalan awan berwarna putih menjadi hitam, Siapa yang memerikan warna nampak hitam atau keabuan saat akan turun hujan?, bagaimana cahaya matahari tidak nampak ketika turun hujan?, bagaimana dengan kondisi suatu tempat yang disalah satu sisi turun hujan dan disisi lainya tidak turun hujan? Padahal di suatu daerah yang sama. Bagaimana air hujan itu terkadang menjadi gumpalan es yang selanjutnya turun menjadi bingkahan batu-batu kecil?, bagaimana dari langit tersebut dapat turun jenis air lain yang dinamakan salju yang begitu putih?, dan berbagai macam pertanyaan lainya yang mungkin belum penulis ungkapkan dalam tulisan ini yang menjadi sebuah renungan besar, betapa luar biasanya sebuah proses turunya air dari langit dengan segala macam kerumitan yang luar biasa yang kita tidak tahu secara lebih mendalam terutama, bagaimana air yang turun dari langit itu tidak Allah jadikan seperti air terjun yang turun namun Allah batasi air tersebut dalam rintikan hujan yang mempunyai kadar keseimbangan yang sempurna. Nah, kalau saja Allah turunkan air hujan itu seperti air terjun, bagaimana kondisi kita semua yang berada di bawah langit ini?, Masya Allah.  Hanya kepadamu kami memohon petunjuk, hanya padaMu kami memohon perlindungan dari segala macam kejahatan makhluk yang apabila makhluk tersebut ingin berbuat celaka.

Maka para pembaca yang budiman, sebuah renungan yang mungkin dapat kita pelajari bersama dalam tulisan pendek ini bahwa, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air hujan tersebut atau dalam bentuk air lainya yang turun dari langit adalah sebuah proses yang besar, proses yang menakjubkan, proses yang sangat rumit, sesuatu yang sangat luar biasa, sesuatu yang apabila menjadi ilmu akan menghasilkan jutaan tulisan yang tidak ada habis-habisnya, dan berbagai hal yang sangat dahsyat dari apa yang Allah jelaskan dari proses air yang Allah curahkan dari langit tersebut. Apakah kita tetap bodoh dengan peristiwa ini? Jawabanya tidak, kita harus pintar karena Allah memberikan kita akal untuk merenungi dan memikirkan sebuah proses kejadian air yang turun dari langit.  Sehingga kita mendapatkan hidayah untuk lebih mengenal Allah secara lebih haqiqi dengan menggunakan akal yang Allah berikan atau menambah keimanan disanubari kita akan betapa dahsyatnya Allah memberikan kenikmatan air hujan kepada kita semua.

3.      Pada ayat ke 26 Allah berfirman:

ثُــــــمَّ شَقَقْنَا الاَرْضَ شَقًّا

“Kemudian kami belah bumi degan sebaik-baiknya”.

Allah menjadikan bumi itu mempunyai belahan-belahan yang bisa dialiri oleh air sehingga air yang jatuh dari langit tersebut dapat masuk kedalam celah-velah belahanyang sudah Allah tetapkan.  Dari pada itu air yang mengalir hingga kedalam tanah menurut Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ada beraneka macam biji-bijian yang ada didalamnya sehingga ketika biji-bijian itu tersentuh oleh air dan rinya ia dapat tumbuh, maka biji-bijian tersebut akan menjulang tinggi ke permukaan bumi dan tumbuh menjadi berbagai macam tanaman dan juga memiliki berbagai macam bentuk, rupa, warna, rasa, dan lain sebagainya yang dapat dinikmati manusia.

Dalam surat Al Infithor sebagaiaman yang penulis tahu, bahwa dijelaskan akan langit yang terbelah pada ayat pertama, maka hal ini menunjukkan bahwa adanya proses yang sama pada kejadian di bumi, Allah juga membelah bumi sebagaimana nanti Allah akan membelah langit di hari kiamat nantinya.  2 kejadian pembelahan bumi dan langit yang luar biasa ddidalam surat yang berbeda.  Yang menjadikan kita dapat terus menggali keagunggan kalam ilahi ini untuk tersu dipelajari berbgai macam hikmah, ilmu dan anugrah yang terkandung didalamnya, sehingga kita mengetahui akan ke Maha Besaran Allah dengan berbagai macam ciptaanya yang sesuai degan kadar yang ditetapkan.

Dalam ayat ini pengulangan kata Syaqqo  terulang dua kali dan memiliki arti yang mendalam dimana diawal Allah menjelaskan bahwa bumi itu dibelah dengan izinya dalam kata شَقَقْنَا yang artinya kami belah.  Selanjutnya diakhir kalimat Allah perjelas bahwa dibelahnya bumi itu dengan belahan yang sebaik-baikya, dengan kadarnya, dengan belahan yang sesuai dengan takaran, belahan yang dapat dimasuki oleh air, belahan bumi yang terstruktur sehingga biji-bijian itu dapat tumbuh dan berkembang menjulang keatas tanah. Dalam sebuah kata شَقَّا dalam arti bahasa indonesianya adalah “belahan sebaik-baiknya” pelalajaran berharga bahwa setelah Allah belah bumi tersebut maka belahan yang Allah buat adalah belahan yang paling baik, paling pas, paling mutakhir dan paling presesisi sehingga dapat mengeluarkan berbagai macam tumbuhan dari padanya.  Kalau Allah mau belahan itu bisa Allah buat semau dan sekehendakNya sehingga menciptakan lubang yang mengaga, itupun dapat Allah jadikan,pertanyaanya Bagaimana keadaan bumi kita apabila belahan pada bumi itu Allah jadikan belahan yang tidak sempurna ?.  Namun Allah dengan ke Maha SempurnaanNya menjadikan belahan itu belahan yang sempurnya, yang dari padanya Allah menjadikan air dapat meresap ketanah dan menumbuhkan berbagai macam tanaman dari padanya. Maha Suci Allah dengan Segala apa yang diciptakanNya sessuai dengan takaranya.

4.      Pada ayat ke 27-28 Allah berfirman:

فَاَنْبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا وَّعِنَبًا وَّقَضْبًا

“Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran”.

Dari arti yang tertera diatas sudah dapat kita pahami sebuah ilmu yang mendasar yang Allah jelaskan kepada kita agar masuia itu mengetahui benda-benda apa saja yang Allah ciptakan di muka bumi ini, termasuk nama-nama dari buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat kita konsumsi.  Karena manusia diberikan akal dan fikiran, maka selayaknya Allah sebagai pencipta tidak membiatkan begitu saja akal tersebut tanpa adanya penjabaran dan pengetahuan mengenai benda-benda yang Allah ciptakan.  Allah memberikan informasi kepad amanusa mengenai dari makanan yang dimakan amanusia itu, Allah jadikan dari padana biji-bijian yang mengeluarkan berbagai macam jenis buah dan sayuran yang dapat dikonsumsi oelh mansia dan juga hewan yang memakanya. Selanjutnya Allah menegaskan bahwa ada dsalah satu jenis buah yang Allah informasikankepada kita manusia yaitu satu nama buah bernama Anggur. Anggur adalah makanan yang istimewa karena Allah jadikan nama buah itu sebuah penyebuatan dalam didalam ayat Al Quran. Ini hanya salah satunya.  Dan masih ada banyak lagi nama buah dan sayuran yang Allah jabarkan.  Namun dari satu nama buah ini kita dapat memperoleh sebuah pemantik pertanyaan agar kita dapat memperoleh ilmu yang luas dari padanya, yaitu : Mengapa Allah menginformasikan buah Anggur di surat ini?, Apa keistimewaan dari buah Anggur?, Apakah buah anggur ini merupkan buah yang istimewa dari buah lainya?, dizaman sekarang apakah buahAnggur merupakan buah yang memiliki harga mahal?, mengapa dari anggur bisa berubah menjadi minuman yang memabukkan?, Apa zat yang terkandung didalam anggur, sehingga menjadi minuman yang memabukkan?, bagaimana dengan warna Anggur yang kental dengan warna ungu, padahal ada warna lainya?, Apakah ada pigmen yang berbeda didalam buah anggur?, dan berbagai macam yang dapat kita pertanyakan dari satu ayat ini mengenai pemaparan Allah mengenai buah Anggur. Pertanyaan serupa juga dapat menjadi sebuah pertanyaan pada jenis biji-bijian dan juga sayuran yang Allah ciptakan, atau bahkan pembaca dapat menambah pertanyaan mengenai hal tersebut.

 

Selanjutnya dalam tafisr Ibnu Katsir dijelaskan bahwa قَضْبَ adalah sejenis sayuran yang dimakan hewan ternak mentah-mentah dan hal ini dipertegas dengan pernyataan dari Ibnu Abbas, Qatadah, Ad-Dahhak, dan As-Saddi.  Al Hasan Basri mengatakan bahwa Al Qadb memiliki arti makanan ternak.   Dari penjelasan para ahli tersebut kita tahu bahwa ada jenis sayuran yang memang diperuntukkan untuk hewan ternak kita.  Namun yang pastinya kita mengetahui bahwa semua itu berasal dari biji-bijian yang berada ditanah kemudian Allah tumbuhkan dengan air.  Dan ada juga jenis sayuran yang kita manusia sering makan seumpama sayur kangkung, bayam, dan lain sebagainya yang dapat kita macam dengan berbagai macam olahan dan juga bumbu yang kita racik sehingga makanan tersebut dapat kita nikmati dengan aroma dan kelezatan yang berbeda-beda.

5.      Pada ayat ke 29 Allah befirman:

وَّزَيْتُوْنًا وَّ نَخْلًا

“Zaitun dan Kurma”

Dua buah yang Allah sebutkan dalam satu ayat seperti Anggur dan sayuran diayat sebelumnya.  Dan pertanyaanya dapat merujuk pada pertanyaan diatas atau bisa lebih dikembangkan lagi. 

Zaitun adalah jenis dari buah-buahan yang dapat dikonsumsi baik untuk dijadikan lauk , dan lebih lagi dari minyak yang dihasilkan dari buah tersebut yang kaya manfaat. Sebagaimana kita ketahui bersama dari minyak zaitun tersebut dapat kita jadikan untuk minyak yang dioleskan pada tubuh dan juga dari minyakya dapat dijadikan sumber bahan bakar untuk penerangan.

Kurma adalah jenis buah yang sering kita konsumsi manakala puasa Ramadhan tiba, karena buah ini sungguh istimewa selain menjadi sunnah yang diajarkan Rasulullah juga sebagai makanan yang dikonsumsi wanita suci bernama Sayyidah Maryam ketika mengandung Nabi Isa Alaihissalaam,  buah yang sangat istimewa dengan berbagai macam kandungan dan manfaat yang ada didalamnya.  Bauh ini selain dapat dikonsumsi saat kondisi mentah ataupun matang, buah ini juga dapat dijadikan sebagai sale dan perasannya dapat dijadikan minuman dan cuka, hal ini diperoleh penulis dari penjelasan tafsir Ibnu Katsir yang dapat pembaca liat di buku beliau.  Hal ini menjelaskan pula berbagai macam manfaat yang dihasilkan dan bagi mereka yang memiliki jiwa berbisnis akan memanfaatkan informasi yang ada untuk memperoleh keberkahan dari apa yang dihasilkan dari kurma selain dari pada memakan buahnya saja atau dapat menjadikan kurma dengan berbagai jenis olahan lainya yang dapat dikonsumsi.

Dari sini kita mengetahui bahwa kenikmatan yang Allah berikan berupa biji-bijian, anggur, sayur-sayuram, zaitun dan kurma sebagai pelengkap kita menikmati makanan yang dapat kita konsumsi dan merupakan bentuk kenikmatan yang dapat dirasakan oleh seluruh manusia dan juga hewan.  Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?.

Dua buah yang disebutkan oleh Allah ini menunjukkan bahwa memiliki keistimewaan yang dapat ditelurusi dan dicari berbagai manfaat yang diddapatkan dari kedua buah ini.  Dari yang sudah didapatkan dari dua buah ini dapat kita ketahui lagi bahwa penyebutan Allah mengenai buah-buahan yang disediakan di dunia pasti juga akan Allah berikan pula diakhirat, namun dengan bentuk, rasa, warna dan kenikmatan yang berbeda.  Apa yang menjadi permisalan kenikmatan makanan yang Allah berikan di dunia ada bentuk dari gambaran yang juga akan didapatkan di akhirat kelak.  Jadi kita juga dapat berfikir mengenai hal ini, bagaimana kita juga akan mendapatkan apa yang dapat kita rasakan didunia dalam bentuk kenikmatan dan juga dalam bentuk lainya yang nantinya Allah juga berikan semua itu di akhirat, namun dalam keadaan dan situasi yang berbeda.

Ada banyak pelajaran yang didapat dari penyebutan ke dua buah ini.

1.      Bagi pedagang, maka ia akan memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan dari buah tersebut, bagaimana mendapatkanya?, bagaimana menjualnya?. Bagaimana menjualnya?, bagaimana memasarkanya?, bagaimana mendapatkan laba dari buah tersebut?, bagaimana agar buah tidak mudah rusak? Dan berbagai macam proses dalam jual beli yang sudah dipikirkan oleh pedagang atau pebisnis dalam mendapatkan keuntungan dari hasil berdagang ke dua buah tersebut.

2.      Bagi peneliti. Mereka akan mencari berbagai macam manfaat yang ada dalam buah tersebut, dari kandungan gizi, vitamin, dan berbagai lainya dari unsur kesehatan.  Selanjutnya apa saja yang didapatkan dari kedua buah tesebut dari unsur cara menanam yang berbeda dari kedua buah tersebut, kita mengetahui bahwa Anggur bisa ditanam diberbagai belahan dunia, namun untuk kurma berbeda, yang kita ketahui buah tersebut dapat tumbuh di keadang kering seperti di padang pasir, hal ini menimbulkan pertanyaan dan juga dapat dijadikan acuan untuk meneliti, mengapa dapat sedemikian rupa, apa yang membedakan dari kandungan yang tertanam dalam kedua buah tersebut, sehingga pada proses penanaman memerlukan media dan kondisi alam yang berbeda. Dari segi rasa dan warna, bagaimana kedua buah tersebut memiliki jenis rasa yang berbeda, anggur dengan sedikit rasa kecut dan terkadang ada yang manis, sedangkan kurma lebih condong manis. 

Untuk kurma sendiri juga memiliki ragam bentuk dan juga tekstur yang berbeda antara satu dengan lainya, Bagaimana itu dapat terjadi penjelasan ilmiah apa yang dapat disajikan?  Dan pertanyaan ini juga tertuju bagi berbagai macam buah yang Allah berikan diseluruh sentero bumi.

3.      Bagi konsumen buah.  Kita semua pasti akan langsung menikmati buah tersebut dengan berbagai ragam jenis rasa, warna, tekstur, dan kandungan yang ada didalamnya.  Namun tidak hanya sebatas itu, sebagai seorang yang beriman layaknya kita sebagai konsumen untuk terus menucapkan syukur akan segala kenikmatan yang kita dapatkan dari kedua buah tersebut dan buah-buah lainya yang kita konsumsi.

6.      Pada ayat ke 30 Allah berfirman:

وَحَدَآئِقَ غُلْبَا

“Kebun-kebun yang lebat”

Kebun-kebun yang lebat disini menurut tafsir Ibnu Katsir adalah pohon-pohon kurma yang besar dan juga rindang sehingga siapa saja dapat berteduh dibawah naunganya. Ghulba sendiri adalah kata yang hanya ada disurat ini dan tidak ditemukan dilain surat.  Karena memang hal ini berkaitan dengan kenikmatan yang Allah berikan berupa kenikmatan berupa makanan.  Arti kata tersebut juga hanya memiliki arti besar, rimbun, dan lebat, yang menunjukkan bahwa hanya dimaksudkan untuk tanaman yang memiliki dedaunan yang lebat sehingga terbentuk darinya naungan untuk digunakan berteduh. 

Hal ini menjadikan kita berfikir bahwa sesuatu yang rindang, lebat dan rimbun itu hanya muncul dari jenis tanaman atau pepohonan yang memiliki kriteria tersebut. 

Lalu ada pertanyaan bagaimana dengan bangunan yang tinggi atau atap yang kita gunakan untuk berteduh?, maka itu hanyalah sebagai tempat berteduh dari naungan sinar panas matahari, namun tidak memberikan kesejukan berupa oksigen yang dapat kita hdup dengan mudah dibawah naungan pepohonan.

Penulis pernah melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dan melewati beberapa deretan pepohonan yang memiki dedaunan yang amat lebat dan batang ranting yang besar dan menjulang.  Ketika melewati pepohonan tersebut terasa ada hawa sejuk yang dirasakan dikulit dan udara yang nyaman ketika melewatinya.  Semacam hembusan angin yang sejuk dan segar ketika meleatinya, namun selepas dari pepohonan tersebut, rasa panas mengendari motor di tengah pancaran sinar matahari kembali menerpa, walaupun ada deretan gedung yang juga menutupi pancaran matahari namun hawa panas dan terik masih terasa, karena bukan sebagai fungsi dari naungan sebenarnya saat panas.  Karena tidak menghasilkan Oksigen yang dapat dihirup sebagai kebutuhan bernafas.

Dari kejadian itu penulis memahami bahwa kebutuhan akan pepohonan yang banyak, rindang, lebat dan sejuk tersebut perlu disebar luaskan di berbagai sudut kota yang banyak memiliki lampu merah.  Jika pembaca berada di daerah surabaya, maka dapat menjumpai berbagai pohon yang rindang tersebut di jalan Ahmad Yani yang khusus digunakan untuk jalur mobil.  Pemandangan seperti itu sudah layaknya banyak ditemukan ditempat-tempat lainya terutama simpang empat yang ada lampu merahnya.  Ketika pengendara sepeda motor berhenti mereka dapat berteduh dibawah naungan pepohonan tersebut dan merasakan kenikmatan sejuk dan segarnya udara yang mereka hirup.

Dari ayat ini banyak sekali yang didapatkan dari manfaat tanaman yang rindang dan memiliki daun yang lebar.  Selanjutnya jika lebih mendalam kaitanya dengan kebun-kebun karena maknanya adalah itu, maka betapa pemandangan kebun-kebun yang Allah hamparkan dimuka bumi ini sungguh luar biasa.  Penulis pernah mengunjungi deretan kebun apel dan jeruk di kota wisata batu.  Terlihat hamparan pepohonan yang sangat indah dan berjajar rapi, sehingga menambah kesyukuran akan nikmat Allah.

Walaupun kita mengetahui bahwa yang menanam dan menyusun susunan kebun-kebun tersebut adalah manusia, namun kembali pertanyaan adalah siapakah yang menumbuhkan tanaman tersebut?, padahal manusia hanya berikhtiar menanam saja, dan menumbuhkan adalah Allah yang menciptakanya. Sebagai manusia hanya berusaha untuk berbuat sebaik mungkin dan hasilnya diserahkan padaNya. Hal itu menunjukkan ketidak berdayaan manusia dalam menumbuhkan dan menjadikan kebun-kebun tersebut tumbuh subur dan lebat.

7.      Pada ayat ke 31 Allah berfirman:

وَفَاكِهَةً وَّاَبَّا

“Dan buah-buahan serta rumput-rumputan”

Keterangan yang jelas dan dapat dipahami, namun jika kita menelusuri lebih dalam maka kita akan menemukan keindahan kata bahasa arab yang luar biasa yang terkandung didalamnya.  Ada pandangan yang berbeda diantara para ulama mengenai Faakiha dan Abb.  Fakiha lebih diketahui dari aneka macam buah-buahan, namun Abb berbeda, ada yang mengatakan adalah rerumputan, ada yang mengatakan selain buah yang tumbuh dari bumi, ada yang mengatakan buah yang hanya bisa dimakan oleh hewan saja, ada yang mendatakan dapat dimakan oleh manusia dan hewan dan juga memiliki makna  semua tumbuh-tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah.

Berbagai macam sudut pandangan para ulama in sudah terjadi juga diantara sahabat yang sangat berhati-hati dalam menjabarkan penjelasan mengenai makna Abb ini, namun dapat ditarik kesimpulan bahwa Abb  adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi karena urutan dari ayat sebelumnya juga menyebutkan mengenai berbagai macam makanan yang dapat dikonsumsi dan juga dijadikan tempat untuk berteduh karena kelebatan dan kerindanganya.

 

Dari ayat ini kita mengetahui bahwa Allah menciptakan berbagai macam jenis buah-buahan yang ada di dunia ini dan tempat dimana ada berbagai jenis buah adalah di Kota Suci Makkah, dimana kita ketika berkunjung dapat melihat sendiri, semoga pembaca yang budiman dan penulis Allah izinkan untuk beribadah dan berkunjung ke Rumah Allah yang Mulia tersebut untuk melaksanakan Haji ataupun Umrah. Dalam  surat Al Qashas ayat ke 5 Allah berfirman:

اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Dari ayat tersebut kita mengetahui keagungan dan kehendak Allah yang menjadikan Makkah akan didatangi berbagai macam buah yang ada didunia dari segala macam bentuk,rasa, warna, dan kenikmatan yang terkandung didalamnya.  Selanjutnya nikmat berupa rumput yang dapat dijadikan pakan ternak.  Dalam analogi berfikir seandainya dihitung maka harga seekor sapi dengan rumput adalah sama. Misalnya harga sapi yang baru berumur 2 tahun dijual mungkin kisaran harganya 14 juta, dan andaikata harga pakan rumput itu 20 ribu perhari, maka harga rumput untuk memenuhi kebutuhan sapi juga seharga itu.  Belum lagi nikmat berupa air untuk minum sapi, nikmat udara yang gratis untuk dihirup, nikmat cahaya untuk bisa melihat, dan segala kenikmatan lainya yang Allah berikan.  Dan semua itu gratis.  Jika seandainya Allah mau, nikmat yang diberikan itu berbayar, pertanyaanya, Apakah harga seekor sapi usia 2 tahun itu 14 juta?, jawabanya mungkin miliyaran.  Namun Allah memberikan nikmat itu semua gratis untuk kita sebagai manusia dan untuk hewa-hewan ternak yang kita pelihara.

 

Maka dari itu sepenggal dari potongan surat Abasa yang terangkum di ayat 32 :

مَتَاعًا لَّكًمْ وَلِاَنْعَامِكًمْ

“Untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu”

Adalah sebuah informasi dari pemilik Alam semesta ini kepada kita semua, bahwa untuk bisa hidup di dunia ini Allah memberikan berbagai macam perlengkapan yang mendukung untuk bisa kita gunakan sebagai sarana kehidupan.  Dan semua itu adalah bentuk kenikmatan, kesenangan dan anugrah yang Allah berikan kepada kita manusia.  Patutkah kita menyembah selain Allah?, Adakah bumi lain yang dapat kita gunakan untuk hidup?, Untuk apa hidup yang diberikan Allah kepada kita?,  dan berbgai macam pertanyaan lainya, yang nantinya akan mempertegas bahwa semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada makhluk yang Dia ciptakan dengan memberikan fasilitas, sarana, dan perlengkapan yang dapat digunakan untuk hidup.

Begitulah pemaparan yang dapat penulis sampaikan, 7 poin penting dalam penjabaran apa saja kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semua ini merupakan buah pemikiran yang dapat penulis tuangkan dalam tulisan sederhana ini.  Semua yang benar dalam tulisan ini hanya bersumber dari yang Maha Benar yakni Allah Subhanahu Wata’ala, dan segala kekurangan dan kesalahan hanya dari penulis yang memiliki ribuan kekhilafan. Semoga dengan tulisan ini dapat menambah nikmat syukur kita atas apa yang Allah berikan, dan juga menjadikan diri kita mulai mencari, membaca, memahami dan menulis mengenai apa saja yang menjadi tanda-tanda kebesaran Allah yang denganya semakin menambah nilai Taqwa pada diri kita.

Hadanallah Waiyyakum

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sidoarjo 26 Maret 2024

 

Idham Okalaksana



1.      [1]Referensi : https://tafsirweb.com/12104-surat-abasa-ayat-32.html#:~:text=Surat%20%E2%80%98Abasa%20ayat%2032%3A%2024-32.%20Kemudian%20Allah%20menunjukkan,mampu%20menurunkan%20air%20dari%20awan%20menuju%20ke%20bumi.

 


No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...