Untukmu Kesenangan Dunia (Potongan Surat An Naziat)

 Untukmu Kesenangan Dunia

Kehidupan di dunia ini memiliki aneka macam sarana dan prasarana untuk menunjang kehidupan.  Sebagai manusia kita diberikan akal pikiran oleh Sang Pencipta dengan kesempurnaan yang dapat selalu kita gunakan untuk berfikir mengenai apa saja yang ada di dunia ini termasuk di planet yang sekarang kita dihuni yakni bumi.  Sebagai manusia yang memiliki pikiran untuk berfikir terseebut maka sering kali didalam Al Quran disebutkan “Apakah kamu tidak memikirkan?”, “Apakah kamu tidak berfikir?”, “Apakah kamu tidak merenungkan?” dan lain sebagainya dimana kita ditanya untuk selalu berfikir akan segala kejadian yang kita lihat, dengar dan rasakan.

Sehubungan dengan hal itu penulis ingin memberikan gambaran mengenai apa saja instrument yang menjadi fasilitas yang diberikan Allah sebagai Sang Pencipta untuk kemaslahatan umat manusia dimuka bumi ini.  Fasilitas tersebut menggambar sebuah kondisi dimana apa yang Allah ciptakan merupakan bentuk kenikmatan di dunia yang dapat kita peroleh untuk menunjang kehidupan kita sebagai manusia yang diberikan akal dan fikiran.  Dalam hal ini penulis akan menjabarkan apa saja kenikmatan yang kita peroleh dari salah satu surat di dalam Al Quran.  Insha Allah dalam tulisan lainya penulis juga akan menuliskan berbagai macam kenikmatan di dunia yang dapat kita peroleh dari surat lainya didalam Al Quran.

Dalam tulisan ini penulis mengambil satu surat dalam Al Quran yakni surat An Nazi’at.  Surat ini diturunkan di Makkah, maka sering kita sebut sebagai surat makkiyah.   Surat ini terdiri dari 46 ayat yang termasuk dalam kumpulan surat-surat didalam juz ke 30 atau sering disebut Juz ‘Amma. Didalam salah satu ayat di surat An Naziat terdapat keterangan mengenai kenikmatan dalam hal ini adalah kesenangan yang kita dapatkan.  Dalam Al Quran disebutkan oleh Allah SWT dalam firmanNya:

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ

Yang artinya: “ (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.”

(QS: 79:33)  

Dari ayat ini ada kesenangan yang Allah berikan kepada manusia secara umum dan ada juga kepada hewan ternak yang kita pelihara.  Dalam ayat ini belum dijelaskan apa saja kesenangan yang Allah berikan tersebut.  Maka dari itu penulis melihat kembali keayat sebelumnya yang dimulai dari ayat ke 27 – 32, dimana pada ayat 27 Allah SWT memberikan sebuah pertanyaan yaitu: Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?.

Pertanyaan tersebut merupakan sebuah bentuk kebesaran Allah SWT sebagai Pencipta, karena dalam ayat tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa, penciptakan kita sebagai manusia lebih mudah dari pada penciptaan langit.  Dan menerangkan bahwa kita manusia dan langit adalah ciptaan dalam kata lain makhluk yang diciptakan oleh Sang Pencipta.  Selanjutnya akan kita bahas apa saja yang disebutkan Allah SWT dengan (Semua itu) untuk kesenanganmu, maka kita akan mulai dengan beberapa keterangan sebagai berikut:

1.      Ayat 27, Allah SWT berfirman:

ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُۚ بَنٰىهَاۗ

Artinya : “Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?.” 

Sekali lagi kita ingin menjelaskan bahwa manusia dan langit adalah ciptaan dari Sang Maha Pencipta segala sesuatu yakni Allah SWT.  Tidak dipungkuri lagi bahwa sesuatu yang diciptakan pasti sangat lemah dari yang menciptakan.  Karena Sang Pencipta mengetahui apa yang diperlukan, dibutuhkan dan diinginkan oleh makhluk yang diciptakan.  Sang Pencipta pastilah Maha Hebat, karena kemampuanya dalam merancang, membentuk dan memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh makhluk yang Dia ciptakan.  Maka dari itu pertanyaan yang Allah ajukan menunjukkan ke Maha Kuasaanya, Ke Maha Kuatanya dalam membentuk dan menciptakan makhluk yang bernama manusia dan juga langit.  Dan hal ini menunjukkan bahwa manusia dan langit adalah makhluk yang lemah, karena tidak dapat membentuk dirinya sendiri, mencukupi kebutuhan sebagai makhluk dan lain sebagainya, yang semuanya itu harus kita renungi bahwa kita ini adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lainya yakni langit, yang didalamnya terdapat beraneka macam ciptaan lainya yang lebih dahsyat lagi.  Ibaratnya kita adalah sekumpulan debu ditengah padang pasir.  Kita hanya bagian dari tanah yang Allah ciptakan dengan kekuasaanNya dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang Allah kehendaki.  Dan langit merupakan ciptaan Allah yang Maha Kuasa dengan berbagai macam benda-benda langit yang ada didalamnya, yang dapat kita lihat keindahannya dengan mata telanjang di malam hari, dan juga dengan alat bantu modern untuk melihat aneka macam benda langit yang berjumlah miliyaran tersebut yang menambah kebesaran Allah sebagai Sang Maha Pencipta.  Langit yang didirkan tanpa tiang tersebut merupakan hal sangat luar biasa yang dapat kita pikirkan, bagaimana Allah membangun langit tersebut tanpa tiang, padahal atap rumah yang kita diami perlu tiang untuk menyangga agar langit-langit rumah dapat terlihat.  Maka kita lagi-lagi diperintahkan Allah untuk berfikir tentang kejadian kita sebagai manusia dari proses awal penciptaan hingga terbentuk menjadi manusia sempurna dan juga langit yang sangat luas terbentang dengan segala isinya.  Maka dari itu diri kita dan langit yang Allah buat adalah bentuk dari kenikmatan dan kesenangan yang dapat kita rasakan.

2.      Ayat 28, Allah berfirman:

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ

Artinya : “Dia telah meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah Allah menciptakan langit, maka Allah meninggikan bangunan langit tersebut dan juga menyempurnakan apa saja bentuk yang ada dilangit tersebut.   Allah menjadikan langit yang pertama dengan adanya bintang-bintang, yang dapat kita lihat ditengah malam gulita.  Langit dengan keindahan yang luar biasa tersebut menjadikan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dan juga kita kembali lagi untuk bisa berfikir bagaimana Allah menciptakan langit yang sangat luas dan tinggi tersebut diciptakan.  Kembali kita merenungi bangunan kita yang kita buat, pastilah memerlukan tiang sebagai penyangga agar atap dapat tegak berdiri, namun Allah membuat langit tanpa tiang dan tidak pernah rubuh hingga nanti hari kiamat.  Inilah bentuk Ke Maha Sempurnaan Ciptaan Allah yang dapat kita lihat, maka langit yang diciptakan benar-benar sebuah kenikmatan dan kesenangan kita di dunia.

Penciptaan kita dan langit adalah bentuk kenikmatan dan kesenangan yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia.  Selanjutnya akan dijelaskan kembali pada ayat ke 29 apa saja yang dapat kita rasakan dengan diciptakan langit dunia oleh Allah SWT.

3.      Ayat 29, Allah berfirman:

وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ

Artinya : “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang).

Pada ayat ini kita mengetahui pengetahuan yang luar biasa tanpa perlu membaca Ilmu Pengetahuan Alam, cukup degan membaca Al Quran, maka kita mengetahui bahwa di dunia ini ada langit yang sangat luas dengan beraneka bintang-bintang dan benda-benda lainya yang bertebaran di langit.  Selanjtnya kita mengetahui bahwa keadaan gelap terjadi pada malam hari dan terang benderang terjadi pada siang hari.  Malam dengan gelapnya dan siang dengan terangnya merupakan makhluk yang Allah ciptakan sebagai bentuk kenikmatan dan juga kesenangan bagi kita manusia.  Pertanyaanya apakah kita bisa mengganti ketetapn tersebut? Misal, jika malam harus terang benderang dan sebaliknya?, maka jawabanya pasti tidak.  Karena ketentuan itu sudah ditetapkan oleh Allah Sang Pencipta yang Maha Sempurna menciptakan segala sesuatu dengan kadar dan ukuran yang tepat.  Ketika gelap gulita pada malam hari, kita dapat melihat pemandangan bulan dan bintang yang bersinar.  Dan ketika siang hari dengan cahaya matahari yang dapat menjadikan tumbuhan diseluruh bumi melakuakn proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan bagi dirinya dan juga oksigen yang dihirup oleh seluruh manusia dan binatang yang hidup.  Masya Allah sebuah kesempurnaan yang tiada bandinganya.  Bagaimana mungkin semua kejadian ini terjadi dengan tanpa ada yang menciptakan?,  maka itulah bantahan bagi mereka yang mengikari akan keberadaan Allah, karena semua yang ada dengan keteraturan ini hanya dibuat dan diciptakan oleh Tuhan semesta alam yakni Allah SWT.

4.      Ayat 30, Allah berfirman:

وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ

Artinya : “Setelah itu, bumi Dia hamparkan (untuk dihuni).

Setelah kejadian langit yang luar biasa yang dapat kita rasakan kenikmatan dari padanya, maka Allah menerangkan tentang apa yang ada di muka bumi ini dengan menghamparkan bumi sehingga dapat kita huni dan tempati.  Pertanyaanya bagaimana jika bumi yang Allah ciptakan itu disempitkan?, jawabanya, pastilah kita tidak dapat menghuni bumi itu karena terhimpit oleh makhluk Allah yang lainya, seperti binatang, tumbuhan, lautan, dan lain sebagainya sehingga kita tidak dapat melakukan apa-apa di bumi tersebut.  Namun dengan Maha Kuasanya Allah menjadikan Bumi itu hamparan yang sangat luas sehingga hingga sekarang ini tercatat jumlah manusia 8 Miliyar dan miliyaran lainya dalam bentuk hewan dan juga tumbuhan.

Padahal jika dibandingkan dengan luasnya alam semesta ini saja, bumi kita hanya nampak seperti butiran debu ditengah padang pasir.  Masya Allah, segala puji bagi Allah yang telah menghamparkan bumi bagi kita untuk kesenangan kita semua.

5.      Ayat 31, Allah berfirman :

اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ

Artinya : “Darinya (bumi) Dia mengeluarkan air dan (menyediakan) tempat penggembalaan.

Setelah Allah hamparkan bumi tersebut dengan seluas-luasnya, maka Allah memberikan Air yang daripadanya segala sesuatu diciptakan (QS. Al Anbiya : 30).  Dari keterangan tersebut maka jelaslah bahwa segala sesuatu yang ada di bumi itu membutuhkan air.  Air sebagai salah satu unsur dari segala yang hidup dan yang hidup itu perlu air agar tetap hidup. 

Allah menerangkan bahwa dari bumi itu keluar air dan dengan air tersebut dapat dijadikan untuk mengembala hewan ternak.  Air yang keluar dari bumi tersebut kita sebut dengan mata air, darinya dapat kita manfaatkan untuk beraneka macam kebutuhan sebagai manusia, seperti minum, mandi, mencuci, dan lain sebagainya, maka dari itu apakah kita belum yakin bahwa ada Pencipta yang menciptakan air sebagai sumber kehidupan?.

Air adalah sumber kehidupan smeua makhluk yang ada dibumi membutuhkan air, bahkan ada makhluk yang tidak dapat hidup tanpa air, jika dia keluar dari air maka matilah ia. Apakah hewan itu?. Silahkan dijawab.

Maka kenikmatan air dengan segala macam manfaatnya dapat kita peroleh bagi diri kita dan juga hewan ternak kita.  Dengan begitu jelaslah bahwa air merupakan kenikmatan dan kesenangan yang Allah berikan kepada manusia di muka bumi ini.

6.      Ayat 32, Allah berfirman :

وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ

Artinya : “Gunung-gunung Dia pancangkan dengan kukuh.

Gunung sebagai pasak yang membuat bumi kokoh merupakan kenikmatan selanjutnya yang Allah berikan.  Keberadaan gunung menjadi bumi yang bergontang ketika penciptaanya menjadi tenang setelah Allah tancapkan di atas bumi itu gunung-gunung yang berjejer-jejer sesuai dengan ketentuan Allah SWT.  Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa guncangan bumi itu ibarat daging unta yang baru disembelih diawal daging itu bergetar kemudian diam. 

Gunung-gunung yang nampak dipermukaan itu dapat kita lihat dengan mata kita, namun ada juga gunung-gunung yang baru ditemukan di abad odern ini, yaitu gunung-gunung yang menjulang kebawah, sehingga apa yang nampak di atas maka begitu pula yang menjulang kebawah. Masya Allah, berapa besarkah gunung yang tidak nampak oleh mata tersebut dan apa saja makhluk Allah yang hidup di dalamnya? Jawabanya Wallahu A’lam.  Kebesaran dan kemegahan gunung yang Allah ciptakan tersebut kembali menjadi tanda Kekuasaan dan Keperkasaan Allah dalam membuat makhluk yang Dia kehendaki.  Bagaimana jika nanti Allah hamburkan gunung-gunung tersebut di hari kiamat kelak?, Apakah kita menyaksikanya nanti?  Semoga tidak, dan semoga kita menjadi hamba yang Allah matikan sebelum kejadian yang dahsyat itu terjadi.

Gunung itu menjadi bukti bahwa kenikmatan yang Allah berikan dalam surat An Naziat ini menjadi contoh nyata yang dapat kita ambil pelajaran dari padanya.

Dan keenam kesenangan yang Allah berikan dalam penjabaran di Surat An Naziat ini telah lengkap penulis uraikan.  Dan masih banyak uraian lainya yang kiranya masih dapat ditulis, namun karena kekurangan dari kapasitas ilmu yang dimiliki itu menjadi kekurangan dan semoga para pembaca dapat melengkapi kekurangan tersebut.  Dan hanya kepada Allah kita semua memohon petunjuk dan juga pertolongan.

No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...