Apa yang membuatmu menangis?

Seorang anak kecil membacawa Al Quran dan meletakkanya di rak masjid dengan pandangan menunduk lemas dan terlihat ada linangan air mata.  Anak kecil perempuan itu mengenakan pakaian anak-anak perempuan pada umumnya, dengan kerudung menjulur kebawah berwarna orange gelap.  Langkahnya pelan dan terlihat raut wajah cemas, takut, was-was dan tatapan yang kosong ketika saya melihatnya meletakkan Mushaf Al Quran di rak buku masjid. Kejadian pagi ini tanggal 26 maret 2024 di masjid Al Hidayah trosobo menjelang waktu syuruq.

Ya saya melihat kejadian jelas itu dengan sebelumnya terdengar suara teriakan dari dalam kamar mandi yang menyuruh anak perempuan itu untuk cepat-cepat keluar dan berhati hati saat akan keluar dari kamar mandi.  Ada perempuan tua yang keluar dari kamar mandi wanita dan ternyata adalah nenek dari anak perempuan kecil itu mengutarakan hal tersebut dengan suara tinggi dan terdengar membentak. Saya diawal tidak begitu memperhatikan dan fokus dengan bacaan quran yang saya baca. 

Hari ini saat bulan suci Ramadhan, dimana seharusnya setiap umat muslim baik laki-laki dan perempuan bisa menjaga dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk mengurangi pahala darinya, salah satu hal yang mengurangi pahala puasa adalah marah.  Ketika mendengar itu memang agak sedikit terganggu karena nada yang dilontarkan nenek tersebut cukup membuat orang-orang yang ada disekitar pelataran masjid sekilas menengok kepadanya termasuk saya.  Namun saya masih belum memahami apa yang terjadi.  Seperti peristiwa biasanya di Indonesia, orang tua yang memberikan peringatan kepada anak-anaknya yang berada di kamar mandi biasanya mengingatkan seperti itu namun dengan nada yang berbeda-beda, ada yang lembut, sangat lembut, nada kasih sayang, bahkan ada juga seperti kejadian pagi itu dengan nada kasar, menghardik dan terdengar mengancam.  “Ayo cepat….!!!!!, keluar dari kamar mandi….!!!, kalau sudah hati-hati….!!!! Nanti licin…… !!!! Kamu ini……!!!!!” ya terdengar seperti itu, bisa lebih kasar atau berbeda sedikit namun eksistensinya seperti yang penulis utarakan.

Padahal dengan mengtakan perkataan yang baik dan lembut, apalagi dengan cucunya sendiri, nenek tersebut harusnya bisa sangat melakukanya.  Karena notabenya itu cucunya, darah daging dari anaknya, darah daging dari menantunya.  Mengapa nenek tersebut bertindak demikian? Apa masalah yang dihadapi?, sehingga dengan nada kasar nenek tersebut membuat orang-orang di sekitar pelataran masjid sampai melihat kemangkelan  nenek kepada cucunya.  Apakah kejadian seperti ini sering terjadi di Negara muslim? Atau hanya ada di negri ini saja?.

Momentumnya juga sangat mengikis hati kita yang mendengar kejadian itu karena bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, dimana berkata baik lebih utama, bersabar lebih utama, dan saling menyayangi lebih utama, karena setiap kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan pahala dan basalan yang berlipat di bulan Ramadhan, namun apa yang diperbuat nenek tersebut adalah apa yang dilarang di Bulan Suci Ramadhan, Wallahu A’lam.

Penulis kembali membaca lembaran Al Quran surat Al A’Rof hingga akan memasuki surat At Taubah, namun penulis terdiam karena tiba-tiba suara keras, bentakan yang lebih kuat, dan teriakan kembali terdengar dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.  Jeda dari kejadian awal hingga kejadian baru itu antara 20-25 menit, karena penulis tidak memperhatikan jam, namun biasanya beberapa lembar dari bacaan quranyang di baca penulis menunjukkan kalau waktu sekitar itu. 

Penulis mencari sumber suara yang berteriak tersebut, ternyata dari luar masjid, terlihat ada seorang wanita yang membonceng anak kecil usia balita dengan mengendarai motor dan memanggil anak perempuan berkerudung orange itu.  Nadanya memang terlihat lebih tinggi sampai ada kata-kata. “ Ooohhh…. Memang anaknya (fulan)…iki.. !!!!!” cepat toh…..!! kalau gak mau tak anterin ke bundamu aja lo….!!!!”.  kiranya itu sepintas yang terdengar.

Ada apa ini?, faktor apa yang membuat seorang nenek semarah itu?, beberapa teriakan dan umpatan terdengar hingga munculah anak perempuan tadi dari sisi jamaah perempuan melalui pintu timur masjid.  Penulis mulai memperhatikan anak perempuan tersebut dan nampak ada raut takut, cemas, dan hal-hal lainya yang bercampur aduk dalam benak anak perempuan kecil tersebut.  Perlahan dia berjalan dengan membawa Al Quran yang berada ditanganya yang didekapkan didada lalu tanpa menoleh kepada kami dan rekan kami di pelataran masjid itu, anak perempuan itu meletakkan Mushaf di rak buku.  Rak berukuran sedang dengan berbagai macam jenis dan ukuran Al Quran yang didalamnya juga ada beberapa buku bacaan dalam bahasa Indonesia, inggris dan arab.  Rak ini semacam perpustakaan mini di masjid kami.

Setelah meletakkan mushaf tersebut anak perempuan itu berlalu meninggalkan kami dan dengan tatapan menunduk yang bercampur aduk.  Rasa hati tak kuat melihat kejadian tersebut. Apa gerangan yang membuatmu menangis nak? Mengapa kamu harus dikembalikan ke bundamu? Apakah bundamu tak bersamamu sekarang?, mengapa nenekmu mengumpat nama (fulan) padamu?, apa yang dilakukan (fulan) pada nenekmu?.  Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala dan rasanya ingin segera ditanyakan, dan kalau bisa ingin penulis raih tangan anak perempuan tadi dan ingin penulis ajak berbincang. 

La haula walaa quwwata illa billahi, Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.  Apa yang bisa penulis lakukan dengan kejadian tersebut?  Saya hanya terdiam dengan membaca Al Quran ditangan. Dari kejadian itu nampaknya jelas kalau anak tersebut sedang ada permasalahan keluarga, antara ibu, nenek, mungkin juga ayahnya dan lainya.  Sehingga kejadian pagi itu harus terjadi.  Mungkin permasalahan rumah tangga antara suami-istri, mertua-menantu adalah hal yang harusnya diselesaikan pada diri mereka masing-masing tanpa melibatkan anak yang tidak tau menau, karena dia juga tidak tahu dari Rahim siapa dia dilahirkan.  Namun pembelajaran dari kejadian ini adalah ilmu tentang parenting , ilmu mengasuh anak, menjaga kesabaran saat ada musibah dan kejadian tidak mengenakkan, dan hal-hal lainya yang berhubungan dengan sikap dan prilaku kita terhadap orang yang lebih muda, tua, sebaya, dikenal dan tak dikenal harus kita bersama pelajari, agar kita mengetahui bagaimana cara berinteraksi, memecahkan masalah dan berkomunikasi yang baik sesuai apa yang Rasulullah ajarkan.  Berkata baik atau diam, menghormati yang lebih tua dan mengasihi yang lebih muda, berbicara seperlunya, berbicara dengan nada yang santun dan lembut, dan lain sebgainya yang sudah kita ketahui bersama baik didalam Al Quran maupun Hadist. Ilmu yang didapat itu memang harus dipraktekkan agar kita mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari, baik berinteraksi dengan Allah dan berinteraksi dengan manusia, juga makhluk Allah lainya. 

Ada kabar bahwa nenek tersebut sering mengikuti berbagai macam pengajian, namun kemanakah ilmu yang sudah beliau dapatkan? Hal buruk apa yang beliau dapatkan sehingga, ilmu yang didapat dipengajian sirna saat menghadapi cucunya?, bukan pengajian yang diikuti yang salah, tapi bagimana seseorang yang mengikuti pengajian itu yang mengendalikan dan memanfaatkan ilmu yang didapat untuk bisa dipraktekkan dalam kejadian nyata.  Sangat baik apa yang dilakukan nenek tersebut untuk selalu mengikuti berbagai macam pengajian, namun haruskah seperti itu memperlakukan cucunya?.  Semoga Allah memberikan kepada kita semua hidayah untuk bisa mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang kita dapatkan.

Bersikap lemah lembut terhadap keluarga adalah awal membuka pintu kebahagian dan keharmonisan yang nantinya dapat tertular kepada orang lain.  Namun memang butuh latihan dan kesabaran dalam melakukan hal tersebut.  Ada banyak hal yang silih berganti disetiap kejadian yang terjadi dalam menghadapi hari-hari selama hidup di dunia ini.  Tawa, sedih, marah, takut, khawatir, tenang, gembira, dan perasaan lainya yang Allah ciptakan selalu silih berganti mewarnai roda kehidupan dunia, maka sudah sepantasnya dunia ini sebagai “senda gurau”, ”kenikmatan yang melalaikan” kenikmatan yang hanya sebentar” “Istri dan anakmu adalah fitnah dunia” dan lain sebagainya.

Semoga engkau anak perempuan berkurudung orange mendapatkan kasih sayang dari Allah dan Allah kuatkan apa yang sedang menimpamu, semoga nenekmu bisa bertaubat dan bertindak lebih baik lagi padamu, pada adek dan kakakmu dan juga orang-orang disekitarnya.  Dan semoga keluargamu menjadi keluarga yang menjadikanmu anak yang sholehah dan kamu bisa membawa mereka semua ke surga Allah. 

Semoga Allah memberikan kita semua hidayah, yang penulis pikirkan dari kejadian tersebut adalah mungkin yang sedang terluka dan bingung harus berbuat apa adalah anak perempuan berkedung orange tadi saja, namun anak kecil yang dibawa nenek tadi yang lebih belia usianya juga kebingungan dengan kejadian yang menimpa saudaranya itu, atau bahkan dirinya juga seiring bertambahnya usia juga bingung dengan kejadian yang menimpanya.  Ya Allah hambamu mohon perlindungan, hidayah kepada nenek tersebut agar lebih bisa tenang, sabar dan lemah lembut kepada cucu-cucunya. Dan Ya Allah jadikan kedua anak tersebut yakni anaka perempuan berkerudung orange dan anak kecil belia yang dibonceng nenek tersebut Egkau jadikan anak yang Sholih dan Sholihah, yang selalu taat pada perintahMu dan menjauhi segala laranganMu.  Pertemukanlah kami semua Ya Allah di telaga Rasulumu dan masukkanlah kami dengan Rahmatmu kedalam surga Firdausmu.  Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan.

Sidoarjo, 26 Maret 2024

 

Idham Okalaksana

Untukmu segala kenikmatan (Surat Abasa)


Setelah meninjau di dalam surat An Naziat, Allah juga menjelaskan mengenai nikmat apa saja yang diberikanya kepada manusia dan juga untuk hewan ternaknya.  Dan ayat yang dimunculkan di surat ini kalimatnya sama dan sejenis dengan apa yang diuraikan dalam surat An Naziat,  namun berbeda dari bentuk yang Allah berikan.  Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis mencari dan menemukan bebrapa kenikmatan atau kesenangan bagi manusia di dunia dalam uraian sebagai berikut:

1.      Ayat yang menyebutkan mengenai untukmu kesenangan dan juga hewan ternakmu adalah di ayat ke 32.  Hal ini hamper mirip dengan ayat sebelumnya yakni surat An Naziat yang terletak diayat ke 33. Dan berbunyi  مَّتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ [1]

2.      Antara surat An Naziaat dan surat Abasa adalah surat yang berkelanjutan atau secara tatatan surat yang tersusun yakni An Naziat berada pada nomor surat ke 79 dan surat Abasa pada urutan no 80.

Sama halnya dengan surat An Naziat, pertanyaan penulis adalah apa saja kenikmatan / kesenangan yang Allah berikan bagi kita?.  Untuk pertama kalinya Allah menyuruh kita sebagai manusia untuk memperhatikan, melihat mentadaburi dan memikirkan tentang makanan yang kita makan.  Hal tersebut agar kita manusia berfikir bagaimana cara makanan tersebut dapat sampai kepada kita sebagai hidangan yang dapat kita konsumsi.  Pertanyaanya, Apa saja proses yang terjadi dari hulu ke hilir sehingga makanan tersebut dapat kita nikmati? Jawabanya sangat panjang dan banyak hal yang terjadi selama proses pembuatan makanan dari tumbuhan atau hewan hingga sampai di meja makan kita masing-masing.  Dan pastinya ada campur tangan pihak lain agar makanan itu bisa sampai kepada kita dan Allah telah menentukan dan mengatur itu semua.  Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?.

Makanan adalah sesuatu yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi manusa sebagai sumber energi untuk bisa bergerak yang nantinya akan digunakan tubuh untuk diproses , sehingga apa saja yang masuk ddidalamnya akan diolah sedemikian rupa dari makanan tersebut yang nantinya akan menjadi karbohdidrat, protein, minereal, zat besi, vitamin, dan lain segainya yang pada akirnya akan memberikan tenaga bagi manusia dan hewan yang memakanya lalu sisa makanan tersebut jika tidak berguna akan dibuang menjadi kotoran.\

Secara aturan hukum yang dimakan manusia adalah makanan yang halal lagi baik, dan sering disebut dengan halalan toyyiban.   Hal ini menunjukkan kasih sayang Allah kepada manusia sebagai ciptaanNya, bahwa apa saja yang kita makanan harus mengandung unsur tersebut.  Jika unsur 2 yang sudah paten itu ada maka makanan tersebut sudah pasti, enak, bergizi, menyehatkan, bersih dan menghasilkan sesuatu yang baik ketika diproses untuk bisa keluar menjadi energi kinestetik yang dapat menggerakan semua organ sehingga outpunya apa yang dikerjakan akan menjadikan manusia itu lebih mengenal Allah dan dari makanan tersebut akan dapat memacu untuk selalu berbuat baik sesuai dengan ketentuan yang Allah tetapkan.

Maka dari itu sebuah ungkapan yang dijelaskan Allah mengenai makanan yang kita konsumsi dan kenikmatan yang lainya penulis rangkum berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan sebagai berikut:

1.      Pada ayat ke 24 Allah berfirman:

فَلْيَنْظُرِ الاِنْسَانُ اِلَى طَعَامِهِ

“Maka hendaklah manusia memperhatikan makananya”.

Makna yang dapat diambil adalah dari apa saja makanan itu dibuat, lalu diolah dan selanjutnya dikonsumsi, harusnya kita memikirkan hal tersebut.  Segala proses yang terjadi dari makanan yang dimakan adalah bentuk kuasa yang Allah berikan.  Dengan makanan tersebut manusia mendapatkan gizi dan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Dari pada makanan tersebut Allah menjadikan energi untuk kita ahardapat melakukan aktivitas setiap harinya.  Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga Allah berikan sebuah nikmat kelezatan yang dapat dirasakan lidah dan selanjutnya berproses dalam tubuh hingga menghasilkan berbagai macam zat yang diperlukan oleh tubuh.  Daripada makanan tersebut ada yang berubah menjadi Karbohidrat, Protein, Vitamin, dan lain sebagainya.  Hal tersebut Allah menyuruh kita untuk berfikir bagaimana makanan itu Allah ciptakan dan Allah atur sedemikian rupa makanan itu.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa manusia yang pasti mati dan kembali ke tanah akan Allah bangkitkan kembali penciptaanya sebagaimana Allah menghidupkan dari tanah tersebut berbagai jenis tumbuhan yang nantinya dikonsumsi manusia.  Walaupun tubuh manusia itu hancur dan tercerai berai bagian tubuhnya, namun ketika hari berbangkit semua itu akan menjadi utuh kembali. Sangat mudah bagi Allah untuk menghidupkan sesuatu yang tadinya tiada menjadi ada. Dari mati menjadi hidup, dari hidup menjadi mati.

2.      Pada ayat ke 25 Allah berfirman:

اَنَّ صَبَبْنَاالمــــــــَاءَصَبَّا

“Sesungguhnya kami benar-benar telah mencurahkan air dari langit”.

Kembali lagi Allah menyuruh kita untuk berfikir, bahwa ada ilmu alam yang tidak lagi terbantahkan dari ayat ini yang menunjukkan bahwa air itu pasti akan turun dari tempat yang tertinggi ke tempat yang elebih rendah.  Selanjutnya dari langit yang luas tersebut dengan segala macam benda yang ada diatas langit tersebut Allah menjadikan sebuah sistem yang luat biasa dimana ait hujan itu turun.  Jika kembali kita mempelajari ilmu pengetahuan alam, maka kita tahu akan sebuah proses yang sangat rumit dari proses terjadinya air hujan, mulai dari air yang menguap, selanjutnya menjadi sebuah gumpalan awan, awan tersebut bergerak, dan semakin lama semakin menghitam lalu diterpa angin dan selanjutnya menghasilkan air hujan yang sangat jernih yang dari padanya dapat kita konsumsi, kita buat untuk berwudhu dan untuk memberikan air minum kepada hewan ternak kita.  Tidak lupa pula bahwa dari pada air yang turun dari hujan tersebut Allah hidupkan bumi yang tadinya tandus atau mati menjadi bumi yang hidup dengan berbagai macam jenis tumbuhan dengan berbagai warna yang menawan.

Kita hanya tau bahwa ada hujan yang turundi musim penghujan, namun bagaimana keilmuan yang lebih mendalam mengenai prosesterjadinya hujan itu turun baru kta pelajari saat kita belajar ilmu sains, namun itu belum cukup, karena mengapa dari air hujan itu yang berasal dari air yang berada dibumi itu ketika menguap dan menjadi hujan tidak ditemukan mikroba yang hdup dari air hujan tersebut?, Siapa yang menyaring air tersebut? Bagaimana mana air hujan tersebut dapat menjadi sedemikian bersih dan steril dari mikroba?, bagaimana proses terbentuk elektroon yang saling menyatu sehingga terbentuk petir? Bagaimana petir itu dapat mengeluarkan suara gemuruh yang terkadang ringan dan terkadang suaranya dahsyat?, bagaimana air yang menguap tadi yang berubah menjadi gumpalan awan berwarna putih menjadi hitam, Siapa yang memerikan warna nampak hitam atau keabuan saat akan turun hujan?, bagaimana cahaya matahari tidak nampak ketika turun hujan?, bagaimana dengan kondisi suatu tempat yang disalah satu sisi turun hujan dan disisi lainya tidak turun hujan? Padahal di suatu daerah yang sama. Bagaimana air hujan itu terkadang menjadi gumpalan es yang selanjutnya turun menjadi bingkahan batu-batu kecil?, bagaimana dari langit tersebut dapat turun jenis air lain yang dinamakan salju yang begitu putih?, dan berbagai macam pertanyaan lainya yang mungkin belum penulis ungkapkan dalam tulisan ini yang menjadi sebuah renungan besar, betapa luar biasanya sebuah proses turunya air dari langit dengan segala macam kerumitan yang luar biasa yang kita tidak tahu secara lebih mendalam terutama, bagaimana air yang turun dari langit itu tidak Allah jadikan seperti air terjun yang turun namun Allah batasi air tersebut dalam rintikan hujan yang mempunyai kadar keseimbangan yang sempurna. Nah, kalau saja Allah turunkan air hujan itu seperti air terjun, bagaimana kondisi kita semua yang berada di bawah langit ini?, Masya Allah.  Hanya kepadamu kami memohon petunjuk, hanya padaMu kami memohon perlindungan dari segala macam kejahatan makhluk yang apabila makhluk tersebut ingin berbuat celaka.

Maka para pembaca yang budiman, sebuah renungan yang mungkin dapat kita pelajari bersama dalam tulisan pendek ini bahwa, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air hujan tersebut atau dalam bentuk air lainya yang turun dari langit adalah sebuah proses yang besar, proses yang menakjubkan, proses yang sangat rumit, sesuatu yang sangat luar biasa, sesuatu yang apabila menjadi ilmu akan menghasilkan jutaan tulisan yang tidak ada habis-habisnya, dan berbagai hal yang sangat dahsyat dari apa yang Allah jelaskan dari proses air yang Allah curahkan dari langit tersebut. Apakah kita tetap bodoh dengan peristiwa ini? Jawabanya tidak, kita harus pintar karena Allah memberikan kita akal untuk merenungi dan memikirkan sebuah proses kejadian air yang turun dari langit.  Sehingga kita mendapatkan hidayah untuk lebih mengenal Allah secara lebih haqiqi dengan menggunakan akal yang Allah berikan atau menambah keimanan disanubari kita akan betapa dahsyatnya Allah memberikan kenikmatan air hujan kepada kita semua.

3.      Pada ayat ke 26 Allah berfirman:

ثُــــــمَّ شَقَقْنَا الاَرْضَ شَقًّا

“Kemudian kami belah bumi degan sebaik-baiknya”.

Allah menjadikan bumi itu mempunyai belahan-belahan yang bisa dialiri oleh air sehingga air yang jatuh dari langit tersebut dapat masuk kedalam celah-velah belahanyang sudah Allah tetapkan.  Dari pada itu air yang mengalir hingga kedalam tanah menurut Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ada beraneka macam biji-bijian yang ada didalamnya sehingga ketika biji-bijian itu tersentuh oleh air dan rinya ia dapat tumbuh, maka biji-bijian tersebut akan menjulang tinggi ke permukaan bumi dan tumbuh menjadi berbagai macam tanaman dan juga memiliki berbagai macam bentuk, rupa, warna, rasa, dan lain sebagainya yang dapat dinikmati manusia.

Dalam surat Al Infithor sebagaiaman yang penulis tahu, bahwa dijelaskan akan langit yang terbelah pada ayat pertama, maka hal ini menunjukkan bahwa adanya proses yang sama pada kejadian di bumi, Allah juga membelah bumi sebagaimana nanti Allah akan membelah langit di hari kiamat nantinya.  2 kejadian pembelahan bumi dan langit yang luar biasa ddidalam surat yang berbeda.  Yang menjadikan kita dapat terus menggali keagunggan kalam ilahi ini untuk tersu dipelajari berbgai macam hikmah, ilmu dan anugrah yang terkandung didalamnya, sehingga kita mengetahui akan ke Maha Besaran Allah dengan berbagai macam ciptaanya yang sesuai degan kadar yang ditetapkan.

Dalam ayat ini pengulangan kata Syaqqo  terulang dua kali dan memiliki arti yang mendalam dimana diawal Allah menjelaskan bahwa bumi itu dibelah dengan izinya dalam kata شَقَقْنَا yang artinya kami belah.  Selanjutnya diakhir kalimat Allah perjelas bahwa dibelahnya bumi itu dengan belahan yang sebaik-baikya, dengan kadarnya, dengan belahan yang sesuai dengan takaran, belahan yang dapat dimasuki oleh air, belahan bumi yang terstruktur sehingga biji-bijian itu dapat tumbuh dan berkembang menjulang keatas tanah. Dalam sebuah kata شَقَّا dalam arti bahasa indonesianya adalah “belahan sebaik-baiknya” pelalajaran berharga bahwa setelah Allah belah bumi tersebut maka belahan yang Allah buat adalah belahan yang paling baik, paling pas, paling mutakhir dan paling presesisi sehingga dapat mengeluarkan berbagai macam tumbuhan dari padanya.  Kalau Allah mau belahan itu bisa Allah buat semau dan sekehendakNya sehingga menciptakan lubang yang mengaga, itupun dapat Allah jadikan,pertanyaanya Bagaimana keadaan bumi kita apabila belahan pada bumi itu Allah jadikan belahan yang tidak sempurna ?.  Namun Allah dengan ke Maha SempurnaanNya menjadikan belahan itu belahan yang sempurnya, yang dari padanya Allah menjadikan air dapat meresap ketanah dan menumbuhkan berbagai macam tanaman dari padanya. Maha Suci Allah dengan Segala apa yang diciptakanNya sessuai dengan takaranya.

4.      Pada ayat ke 27-28 Allah berfirman:

فَاَنْبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا وَّعِنَبًا وَّقَضْبًا

“Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran”.

Dari arti yang tertera diatas sudah dapat kita pahami sebuah ilmu yang mendasar yang Allah jelaskan kepada kita agar masuia itu mengetahui benda-benda apa saja yang Allah ciptakan di muka bumi ini, termasuk nama-nama dari buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat kita konsumsi.  Karena manusia diberikan akal dan fikiran, maka selayaknya Allah sebagai pencipta tidak membiatkan begitu saja akal tersebut tanpa adanya penjabaran dan pengetahuan mengenai benda-benda yang Allah ciptakan.  Allah memberikan informasi kepad amanusa mengenai dari makanan yang dimakan amanusia itu, Allah jadikan dari padana biji-bijian yang mengeluarkan berbagai macam jenis buah dan sayuran yang dapat dikonsumsi oelh mansia dan juga hewan yang memakanya. Selanjutnya Allah menegaskan bahwa ada dsalah satu jenis buah yang Allah informasikankepada kita manusia yaitu satu nama buah bernama Anggur. Anggur adalah makanan yang istimewa karena Allah jadikan nama buah itu sebuah penyebuatan dalam didalam ayat Al Quran. Ini hanya salah satunya.  Dan masih ada banyak lagi nama buah dan sayuran yang Allah jabarkan.  Namun dari satu nama buah ini kita dapat memperoleh sebuah pemantik pertanyaan agar kita dapat memperoleh ilmu yang luas dari padanya, yaitu : Mengapa Allah menginformasikan buah Anggur di surat ini?, Apa keistimewaan dari buah Anggur?, Apakah buah anggur ini merupkan buah yang istimewa dari buah lainya?, dizaman sekarang apakah buahAnggur merupakan buah yang memiliki harga mahal?, mengapa dari anggur bisa berubah menjadi minuman yang memabukkan?, Apa zat yang terkandung didalam anggur, sehingga menjadi minuman yang memabukkan?, bagaimana dengan warna Anggur yang kental dengan warna ungu, padahal ada warna lainya?, Apakah ada pigmen yang berbeda didalam buah anggur?, dan berbagai macam yang dapat kita pertanyakan dari satu ayat ini mengenai pemaparan Allah mengenai buah Anggur. Pertanyaan serupa juga dapat menjadi sebuah pertanyaan pada jenis biji-bijian dan juga sayuran yang Allah ciptakan, atau bahkan pembaca dapat menambah pertanyaan mengenai hal tersebut.

 

Selanjutnya dalam tafisr Ibnu Katsir dijelaskan bahwa قَضْبَ adalah sejenis sayuran yang dimakan hewan ternak mentah-mentah dan hal ini dipertegas dengan pernyataan dari Ibnu Abbas, Qatadah, Ad-Dahhak, dan As-Saddi.  Al Hasan Basri mengatakan bahwa Al Qadb memiliki arti makanan ternak.   Dari penjelasan para ahli tersebut kita tahu bahwa ada jenis sayuran yang memang diperuntukkan untuk hewan ternak kita.  Namun yang pastinya kita mengetahui bahwa semua itu berasal dari biji-bijian yang berada ditanah kemudian Allah tumbuhkan dengan air.  Dan ada juga jenis sayuran yang kita manusia sering makan seumpama sayur kangkung, bayam, dan lain sebagainya yang dapat kita macam dengan berbagai macam olahan dan juga bumbu yang kita racik sehingga makanan tersebut dapat kita nikmati dengan aroma dan kelezatan yang berbeda-beda.

5.      Pada ayat ke 29 Allah befirman:

وَّزَيْتُوْنًا وَّ نَخْلًا

“Zaitun dan Kurma”

Dua buah yang Allah sebutkan dalam satu ayat seperti Anggur dan sayuran diayat sebelumnya.  Dan pertanyaanya dapat merujuk pada pertanyaan diatas atau bisa lebih dikembangkan lagi. 

Zaitun adalah jenis dari buah-buahan yang dapat dikonsumsi baik untuk dijadikan lauk , dan lebih lagi dari minyak yang dihasilkan dari buah tersebut yang kaya manfaat. Sebagaimana kita ketahui bersama dari minyak zaitun tersebut dapat kita jadikan untuk minyak yang dioleskan pada tubuh dan juga dari minyakya dapat dijadikan sumber bahan bakar untuk penerangan.

Kurma adalah jenis buah yang sering kita konsumsi manakala puasa Ramadhan tiba, karena buah ini sungguh istimewa selain menjadi sunnah yang diajarkan Rasulullah juga sebagai makanan yang dikonsumsi wanita suci bernama Sayyidah Maryam ketika mengandung Nabi Isa Alaihissalaam,  buah yang sangat istimewa dengan berbagai macam kandungan dan manfaat yang ada didalamnya.  Bauh ini selain dapat dikonsumsi saat kondisi mentah ataupun matang, buah ini juga dapat dijadikan sebagai sale dan perasannya dapat dijadikan minuman dan cuka, hal ini diperoleh penulis dari penjelasan tafsir Ibnu Katsir yang dapat pembaca liat di buku beliau.  Hal ini menjelaskan pula berbagai macam manfaat yang dihasilkan dan bagi mereka yang memiliki jiwa berbisnis akan memanfaatkan informasi yang ada untuk memperoleh keberkahan dari apa yang dihasilkan dari kurma selain dari pada memakan buahnya saja atau dapat menjadikan kurma dengan berbagai jenis olahan lainya yang dapat dikonsumsi.

Dari sini kita mengetahui bahwa kenikmatan yang Allah berikan berupa biji-bijian, anggur, sayur-sayuram, zaitun dan kurma sebagai pelengkap kita menikmati makanan yang dapat kita konsumsi dan merupakan bentuk kenikmatan yang dapat dirasakan oleh seluruh manusia dan juga hewan.  Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?.

Dua buah yang disebutkan oleh Allah ini menunjukkan bahwa memiliki keistimewaan yang dapat ditelurusi dan dicari berbagai manfaat yang diddapatkan dari kedua buah ini.  Dari yang sudah didapatkan dari dua buah ini dapat kita ketahui lagi bahwa penyebutan Allah mengenai buah-buahan yang disediakan di dunia pasti juga akan Allah berikan pula diakhirat, namun dengan bentuk, rasa, warna dan kenikmatan yang berbeda.  Apa yang menjadi permisalan kenikmatan makanan yang Allah berikan di dunia ada bentuk dari gambaran yang juga akan didapatkan di akhirat kelak.  Jadi kita juga dapat berfikir mengenai hal ini, bagaimana kita juga akan mendapatkan apa yang dapat kita rasakan didunia dalam bentuk kenikmatan dan juga dalam bentuk lainya yang nantinya Allah juga berikan semua itu di akhirat, namun dalam keadaan dan situasi yang berbeda.

Ada banyak pelajaran yang didapat dari penyebutan ke dua buah ini.

1.      Bagi pedagang, maka ia akan memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan dari buah tersebut, bagaimana mendapatkanya?, bagaimana menjualnya?. Bagaimana menjualnya?, bagaimana memasarkanya?, bagaimana mendapatkan laba dari buah tersebut?, bagaimana agar buah tidak mudah rusak? Dan berbagai macam proses dalam jual beli yang sudah dipikirkan oleh pedagang atau pebisnis dalam mendapatkan keuntungan dari hasil berdagang ke dua buah tersebut.

2.      Bagi peneliti. Mereka akan mencari berbagai macam manfaat yang ada dalam buah tersebut, dari kandungan gizi, vitamin, dan berbagai lainya dari unsur kesehatan.  Selanjutnya apa saja yang didapatkan dari kedua buah tesebut dari unsur cara menanam yang berbeda dari kedua buah tersebut, kita mengetahui bahwa Anggur bisa ditanam diberbagai belahan dunia, namun untuk kurma berbeda, yang kita ketahui buah tersebut dapat tumbuh di keadang kering seperti di padang pasir, hal ini menimbulkan pertanyaan dan juga dapat dijadikan acuan untuk meneliti, mengapa dapat sedemikian rupa, apa yang membedakan dari kandungan yang tertanam dalam kedua buah tersebut, sehingga pada proses penanaman memerlukan media dan kondisi alam yang berbeda. Dari segi rasa dan warna, bagaimana kedua buah tersebut memiliki jenis rasa yang berbeda, anggur dengan sedikit rasa kecut dan terkadang ada yang manis, sedangkan kurma lebih condong manis. 

Untuk kurma sendiri juga memiliki ragam bentuk dan juga tekstur yang berbeda antara satu dengan lainya, Bagaimana itu dapat terjadi penjelasan ilmiah apa yang dapat disajikan?  Dan pertanyaan ini juga tertuju bagi berbagai macam buah yang Allah berikan diseluruh sentero bumi.

3.      Bagi konsumen buah.  Kita semua pasti akan langsung menikmati buah tersebut dengan berbagai ragam jenis rasa, warna, tekstur, dan kandungan yang ada didalamnya.  Namun tidak hanya sebatas itu, sebagai seorang yang beriman layaknya kita sebagai konsumen untuk terus menucapkan syukur akan segala kenikmatan yang kita dapatkan dari kedua buah tersebut dan buah-buah lainya yang kita konsumsi.

6.      Pada ayat ke 30 Allah berfirman:

وَحَدَآئِقَ غُلْبَا

“Kebun-kebun yang lebat”

Kebun-kebun yang lebat disini menurut tafsir Ibnu Katsir adalah pohon-pohon kurma yang besar dan juga rindang sehingga siapa saja dapat berteduh dibawah naunganya. Ghulba sendiri adalah kata yang hanya ada disurat ini dan tidak ditemukan dilain surat.  Karena memang hal ini berkaitan dengan kenikmatan yang Allah berikan berupa kenikmatan berupa makanan.  Arti kata tersebut juga hanya memiliki arti besar, rimbun, dan lebat, yang menunjukkan bahwa hanya dimaksudkan untuk tanaman yang memiliki dedaunan yang lebat sehingga terbentuk darinya naungan untuk digunakan berteduh. 

Hal ini menjadikan kita berfikir bahwa sesuatu yang rindang, lebat dan rimbun itu hanya muncul dari jenis tanaman atau pepohonan yang memiliki kriteria tersebut. 

Lalu ada pertanyaan bagaimana dengan bangunan yang tinggi atau atap yang kita gunakan untuk berteduh?, maka itu hanyalah sebagai tempat berteduh dari naungan sinar panas matahari, namun tidak memberikan kesejukan berupa oksigen yang dapat kita hdup dengan mudah dibawah naungan pepohonan.

Penulis pernah melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dan melewati beberapa deretan pepohonan yang memiki dedaunan yang amat lebat dan batang ranting yang besar dan menjulang.  Ketika melewati pepohonan tersebut terasa ada hawa sejuk yang dirasakan dikulit dan udara yang nyaman ketika melewatinya.  Semacam hembusan angin yang sejuk dan segar ketika meleatinya, namun selepas dari pepohonan tersebut, rasa panas mengendari motor di tengah pancaran sinar matahari kembali menerpa, walaupun ada deretan gedung yang juga menutupi pancaran matahari namun hawa panas dan terik masih terasa, karena bukan sebagai fungsi dari naungan sebenarnya saat panas.  Karena tidak menghasilkan Oksigen yang dapat dihirup sebagai kebutuhan bernafas.

Dari kejadian itu penulis memahami bahwa kebutuhan akan pepohonan yang banyak, rindang, lebat dan sejuk tersebut perlu disebar luaskan di berbagai sudut kota yang banyak memiliki lampu merah.  Jika pembaca berada di daerah surabaya, maka dapat menjumpai berbagai pohon yang rindang tersebut di jalan Ahmad Yani yang khusus digunakan untuk jalur mobil.  Pemandangan seperti itu sudah layaknya banyak ditemukan ditempat-tempat lainya terutama simpang empat yang ada lampu merahnya.  Ketika pengendara sepeda motor berhenti mereka dapat berteduh dibawah naungan pepohonan tersebut dan merasakan kenikmatan sejuk dan segarnya udara yang mereka hirup.

Dari ayat ini banyak sekali yang didapatkan dari manfaat tanaman yang rindang dan memiliki daun yang lebar.  Selanjutnya jika lebih mendalam kaitanya dengan kebun-kebun karena maknanya adalah itu, maka betapa pemandangan kebun-kebun yang Allah hamparkan dimuka bumi ini sungguh luar biasa.  Penulis pernah mengunjungi deretan kebun apel dan jeruk di kota wisata batu.  Terlihat hamparan pepohonan yang sangat indah dan berjajar rapi, sehingga menambah kesyukuran akan nikmat Allah.

Walaupun kita mengetahui bahwa yang menanam dan menyusun susunan kebun-kebun tersebut adalah manusia, namun kembali pertanyaan adalah siapakah yang menumbuhkan tanaman tersebut?, padahal manusia hanya berikhtiar menanam saja, dan menumbuhkan adalah Allah yang menciptakanya. Sebagai manusia hanya berusaha untuk berbuat sebaik mungkin dan hasilnya diserahkan padaNya. Hal itu menunjukkan ketidak berdayaan manusia dalam menumbuhkan dan menjadikan kebun-kebun tersebut tumbuh subur dan lebat.

7.      Pada ayat ke 31 Allah berfirman:

وَفَاكِهَةً وَّاَبَّا

“Dan buah-buahan serta rumput-rumputan”

Keterangan yang jelas dan dapat dipahami, namun jika kita menelusuri lebih dalam maka kita akan menemukan keindahan kata bahasa arab yang luar biasa yang terkandung didalamnya.  Ada pandangan yang berbeda diantara para ulama mengenai Faakiha dan Abb.  Fakiha lebih diketahui dari aneka macam buah-buahan, namun Abb berbeda, ada yang mengatakan adalah rerumputan, ada yang mengatakan selain buah yang tumbuh dari bumi, ada yang mengatakan buah yang hanya bisa dimakan oleh hewan saja, ada yang mendatakan dapat dimakan oleh manusia dan hewan dan juga memiliki makna  semua tumbuh-tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah.

Berbagai macam sudut pandangan para ulama in sudah terjadi juga diantara sahabat yang sangat berhati-hati dalam menjabarkan penjelasan mengenai makna Abb ini, namun dapat ditarik kesimpulan bahwa Abb  adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi karena urutan dari ayat sebelumnya juga menyebutkan mengenai berbagai macam makanan yang dapat dikonsumsi dan juga dijadikan tempat untuk berteduh karena kelebatan dan kerindanganya.

 

Dari ayat ini kita mengetahui bahwa Allah menciptakan berbagai macam jenis buah-buahan yang ada di dunia ini dan tempat dimana ada berbagai jenis buah adalah di Kota Suci Makkah, dimana kita ketika berkunjung dapat melihat sendiri, semoga pembaca yang budiman dan penulis Allah izinkan untuk beribadah dan berkunjung ke Rumah Allah yang Mulia tersebut untuk melaksanakan Haji ataupun Umrah. Dalam  surat Al Qashas ayat ke 5 Allah berfirman:

اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Dari ayat tersebut kita mengetahui keagungan dan kehendak Allah yang menjadikan Makkah akan didatangi berbagai macam buah yang ada didunia dari segala macam bentuk,rasa, warna, dan kenikmatan yang terkandung didalamnya.  Selanjutnya nikmat berupa rumput yang dapat dijadikan pakan ternak.  Dalam analogi berfikir seandainya dihitung maka harga seekor sapi dengan rumput adalah sama. Misalnya harga sapi yang baru berumur 2 tahun dijual mungkin kisaran harganya 14 juta, dan andaikata harga pakan rumput itu 20 ribu perhari, maka harga rumput untuk memenuhi kebutuhan sapi juga seharga itu.  Belum lagi nikmat berupa air untuk minum sapi, nikmat udara yang gratis untuk dihirup, nikmat cahaya untuk bisa melihat, dan segala kenikmatan lainya yang Allah berikan.  Dan semua itu gratis.  Jika seandainya Allah mau, nikmat yang diberikan itu berbayar, pertanyaanya, Apakah harga seekor sapi usia 2 tahun itu 14 juta?, jawabanya mungkin miliyaran.  Namun Allah memberikan nikmat itu semua gratis untuk kita sebagai manusia dan untuk hewa-hewan ternak yang kita pelihara.

 

Maka dari itu sepenggal dari potongan surat Abasa yang terangkum di ayat 32 :

مَتَاعًا لَّكًمْ وَلِاَنْعَامِكًمْ

“Untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu”

Adalah sebuah informasi dari pemilik Alam semesta ini kepada kita semua, bahwa untuk bisa hidup di dunia ini Allah memberikan berbagai macam perlengkapan yang mendukung untuk bisa kita gunakan sebagai sarana kehidupan.  Dan semua itu adalah bentuk kenikmatan, kesenangan dan anugrah yang Allah berikan kepada kita manusia.  Patutkah kita menyembah selain Allah?, Adakah bumi lain yang dapat kita gunakan untuk hidup?, Untuk apa hidup yang diberikan Allah kepada kita?,  dan berbgai macam pertanyaan lainya, yang nantinya akan mempertegas bahwa semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada makhluk yang Dia ciptakan dengan memberikan fasilitas, sarana, dan perlengkapan yang dapat digunakan untuk hidup.

Begitulah pemaparan yang dapat penulis sampaikan, 7 poin penting dalam penjabaran apa saja kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semua ini merupakan buah pemikiran yang dapat penulis tuangkan dalam tulisan sederhana ini.  Semua yang benar dalam tulisan ini hanya bersumber dari yang Maha Benar yakni Allah Subhanahu Wata’ala, dan segala kekurangan dan kesalahan hanya dari penulis yang memiliki ribuan kekhilafan. Semoga dengan tulisan ini dapat menambah nikmat syukur kita atas apa yang Allah berikan, dan juga menjadikan diri kita mulai mencari, membaca, memahami dan menulis mengenai apa saja yang menjadi tanda-tanda kebesaran Allah yang denganya semakin menambah nilai Taqwa pada diri kita.

Hadanallah Waiyyakum

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sidoarjo 26 Maret 2024

 

Idham Okalaksana



1.      [1]Referensi : https://tafsirweb.com/12104-surat-abasa-ayat-32.html#:~:text=Surat%20%E2%80%98Abasa%20ayat%2032%3A%2024-32.%20Kemudian%20Allah%20menunjukkan,mampu%20menurunkan%20air%20dari%20awan%20menuju%20ke%20bumi.

 


Untuk apa keuangan Kas Masjid?

 


Sebuah kotak persegi yang selalu beredar dimasjid dan sering disebut sebagai kotak amal, merupakan hal yang sangat wajar dan pasti selalu ada disetiap masjid atau mushola di Indonesia.  Terkadang ada yang memang diedarkan keliling saat kegiatan sholat jumat, Idul Fitri dan Adha, kegiatan ceramah dan lain sebagainya yang sering dilakukan diligkungan masjid.  Beberapa masjid juga ada yang tidak mengedarkan kotak amal saat kegiatan tersebut, namun hanya diletakkan di depan pelataran masjid.

Biasanya ada tulisan-tulisan yang menempel disetiap kotak amal yang ada, mulai dari pembanguan masjid, anak yatim, kegiatan sosial, buka bersama, ta’jil, dan lain sebagainya yang memang uang tersebut akan digunakan untuk sebuah kegiatan yang sudah direncakan oleh pengurus masjid.  Pertanyaanya, mengapa sampai sekarang kita banyak menemui laporan keuangan masjid yang nilainya jutaan, puluhan dan bahkan ratusan juta uang yang dilaporkan kepada jamaah saat sholat Jumat?,  apakah belum disalurkan?, Apakah belum tahu kemana alokasi uang tersebut digunakan dan dimanfaatkan? Atau ada sesuatu apa yang menghambat uang itu keluar/ dimanfaatkan sehingga masih dalam jumlah yang sangat besar?.

Pertanyaan-pertanyaan terseburt mungkin ingin kita ungkapkan kepada pengurus masjid atau yang mengelola uang yang didapatkan dari para jama’ah yang menyumbangkan uang nya di kotak amal yang sudah disediakan.  Namun apapun progam dan kegiatan yang akan dilakukan seharusnya pemanfaatan uang yang sudah terkumpul bisa lebih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan penunjang agar masjid makin makmur, dan bisa lebih luas lagi yakni apa yang sudah diberikan dan dititipkan melalui amal dari para jamaah bisa dirasakan manfaatkan dan fungsinya di masyarakat sekitar masjid.  Intinya keberadaan masjid dengan jumlah uang yang sangat banyak tersebut tidak hanya disimpan saja dan menjadi uang yang semakin lama semakin menggelembung, namun uang tersebut dapat berputar, dapat bermanfaat dan dapat dirasakan manfaat dari apa yang sudah disumbangkan tersebut.

Kita sering melihat diberbagai sudut jalan di Indonesia ketika banyak orang-orang yang meminta sumbangan untuk sebuah pembangunan masjid, memang tidak salah dan memang sudah menjadi kebiasaan ketika pembangunana masjid membutuhkan biaya besar, memang kegiatan amal yang dilakukan dijalan-jalan raya dapat menjadi salah satu solusi agar pembangunan tetap berjalan, namaun apakah harus selalu seperti itu, atau ada cara lain yang lebih efektif dan baik?

Uang yang biasanya diberikan jamaah masjid akan digunakan unuk opeerasioanal kegiatan masjid yakni semua pengeluaran yang rutin dikeluarkan semisal, air, listrik, tukang bersih-bersih, wifi, khotib, penceramah, imam, dan lain-lainya yang biasanya semua bentuk kebutuhan yang memang diperlukan untuk kegiatan masjid setiap harinya.  Namun apakah setelah itu uang yang dikelola disimpan saja? Atau harus dikeluarkan? Agar menapatkan dan bisa lebih banyak menyalurkan kebermanfaatan dari apa yang sudah diberikan oleh seluruh jamaah atau orang-orang yang menitipkan uangnya dimasjid untuk beramal.  Nah, menjadi pertanyaan kembali, apakah orang yang sudah beramal, namun uangnya masih mengendap di masjid mendapatkan pahala dari apa yang sudah diamalkanya?, hanya Allah yang tau dan yang Maha Memberi Balasan sesuai dengan apa yang diniatkan seorang yang sudah beramal.

Lebih baiknya menurut penulisa, uang yang sudah diberikan tersebut bisa lebih banyak alokasinya untuk lebih bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan suasana masjid yang lebih bisa menjadi tempat yang nyaman, tempat penuh ketenangan saat beribadah, namun fasilitas lainya yang bisa lebih membuat orang lebih suka berlama-lama dimasjid.  Hal tersebut menurut hemat penulis bukan hanya dilihat dari sudut pembangunan masjid yang megah, menara yang menjulang dan lain sebagainya, namun lebih bagaimana membangun suasana yang lebih menarik orang dengan memanfaatkan uang yang ada dari amal orang-orang yang berdema tersebbut menjadi lebih banyak bisa dirasakan oleh orang-orang yang berada disekitar lingkungan masjid, atau bahkan mereka yang jauh dari lingkungan masjid.

Maknanya yakni uang tersebut bisa mengakomodir apa saja kebutuhan yang diperlukan masyarakat sekitar masjid untuk bisa menjalani hidup lebih sejahtera dan terbantu dengan semua progam dan kegiatan masjid yang diambil dananya dari uang amal yang berada di kotak-kotak yang sudah disediakan.  Agar uang tersebut tidak hanya sekedar untuk operasioanl harian atau bulanan saja, namun uang tersebut lebih banyak memberikan manfaat yang lebih dari pada itu.

Semisal unang operasional masjid 5 juta, ini hanya perkiran saja, karena setiap kebutuhan operasional masjid atau mushola diberbagai tempat akan berbeda-beda, tergantung bentuk bangunan, kegiatan yang diselelngggarakn dan lain sebagainya.  Namun disini penulis ingin menggambarkan kondisi sederhana keuangan masjid yang biasanya digunakan.  Anggap saja tadi butuh 5 juta setiap bulanya untuk keperluan wajib yang memang harus dikeluarkan, nah selanjutnya ada uang lebih yang diberikan oleh jamaah dan angkanya sangat besar hingga mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta, padahal uang setiap minggunya ketika sholat jumat dihitung uang yang didaptkan selalu bertambah, sedangkan pengeluaran fix diangaka 5 juta.  Maka dari itu harus dikemanakan uang sisa tersebut?.  Masing-masing masjid atau mushola pasti mengetahui apa hal yang bisa dimanfaatkan dari sisa uang tersebut agar tidak menumpuk.

Penulis melihat dan mengamati di beberapa masjid ada yang jumlah keuanganya mencapai ratusan juta rupoah, sebuah nominal yang sangat besar dan seharusnya manfaat dari uang tersebut bisa lebih besar lagi dirasakan, namun kemanakah uang tersebut harus dikeluarkan?, mungkin masih banyak masjid dan mushola yang bingung dan tidak tau harus diapakan uang yang besar tersebut, karena keterbatasan pengetahuan, informasi dan kegiatan yang seharusnya masing-masing pengurus masjid tau untuk apa uang tersebut bisa dimanfaatkan.

Kemarin, 17 maret 2024, penulis melakukan kegiatan silaturahmi keluarga ke daerah Tulung Agung, ada sebuah muhola kecil yang nyaman dan tenang yang memiliki jumlah kas hinga 30 an juta rupaiah. Masya Allah sebuah angka yang sangat besar untuk sebuah Mushola yang kecil ditengah desa di daerah Jawa Timur tersebut.  Mungkin memang rata-rata segitu didesa tersebut, penulis belum meneliti lebih mendalam, namun angka ini sangat besar.  Dan mungkin manfaat yang lebih bisa dirasakan oleh masyarakat yang berada dilingkungna mushola itu bisa lebih banyak dirasakan dari uang yang sudah terkumpul tersebut.  Didalam papan informasi juga tertera berbagai macam kebutuhan yang dikeluarkan setiap minggunya, seperti kebanyakan masjid dan mushola memberikan informasi pengeluaran yang dilakukan, namun kemanakah uang sisa tersebut haru dikeluarkan? dibelanjakan?, dimanfaatkan?, didistribusikan?, nah pertanyaan ini yang seharusnya dapat kita pikirkan dan kita selaraskan bersama, agar setiap masjid dan mushola dapat menyalurkan kemanajasakah pos-pos yang harunsya dapat menerima manfaat dari uang amal para jamaah masjid dan mushola yang terkumpul.

Perlunya sebuah guideline atau SOP apa saja yang dapat disebar luaskan informasinya keseluruh masjid dan mushola diseluruh Indonesia mengenai apa saja yang dapat dimanfaatkan dari uang amal yang diberikan para jamaah, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan masjid, yang berlantai 2 misal, yang memiliki tiang menjulang missal, yang memiliki lantai bermarmer misal, yang memiliki kubah emas misal, yang punya pintu gerbang raksasa misal, dan yang-yang  lainya dimana semuanya adalah kondisi untuk kemegahan masjid dan mushola saja, namun yang lebih utama adalah bagaimana kemegahan itu dapat dirasakan oleh seluruh jamaah yang datang dan bahkan lebih dari itu masyarakat sekitar juga dapat merasakan kenikmatan dan kebermanfaatan yang lebih dari apa yang bisa dimanfaatkan dari uang amal tersebut dalam pemenuhan kebutuhan rohani mereka dan bahkan kebutuhan jasmani mereka.

Penulis memohon kepada Allah agar apa yang menjadi kegundah gulanaan hati ini dapat tersalurkan dari tulisan pendek ini dan semoga kita umat muslim juga lebih banyak yang memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap apa saja yang dapat dimanfaatkan dari uang amal tersebut dalam membangun dan menjadikan masjid-masjid dan mushola-mushola disekitar kita bisa makmur baik kondisi bangunanya dan lebih utama kondisi kemakmuran mereka yang beribadah dan mereka yang berada disekitar masjid dan mushola.   Semoga Allah selalu memberikan hidayah, petunjuk dan karuniaanNya kepada kita semua. Aamiin .

Dalam hal ini kiranya penulis ingin sedikit memberikan informasi yang bisa jadi ini sudah dilakukan di berbagai masjid di Indonesia dan bisa jadi ini merupakan hal baru yang sedikit dapat membantu untuk para pengurus masjid dapat memanfaatkan uang yang ada untuk kebermanfaatan yang lebih banyak lagi.

Penulis mencoba untuk membuat sebuah gambaran sederhana mengenai pengeluaran yang biasanya dikeluarkan oleh pengurus masjid dan mushola setiap bulanya, dan sekali lagi ini hanya simulasi sederhana, karena pengeluaran setiap tempat dan lokasi pasti akan berbeda-beda.

Penulis umpamakan seperti tadi pengeluaran misal 5 juta setiap bulan dan setiap mingunnya uang sholat jumat selalu surplus atau bertambah diangka 1 juta per pekan, gambaran sederhananya sebagai berikut dalm sebuah tabel:

No

Jenis pengeluaran

Nominal

Jumlah

Total

1

Air

 Rp  300,000.00

1

 Rp               300,000.00

2

listrik

 Rp  500,000.00

1

 Rp               500,000.00

3

Khotib Jumat per minggu

 Rp  400,000.00

4

 Rp           1,600,000.00

4

Petugas kebersihan

 Rp  300,000.00

2

 Rp               600,000.00

5

Air minum galon per bulan

 Rp  200,000.00

1

 Rp               200,000.00

6

Penceramah 1 bulan sekali

 Rp  400,000.00

1

 Rp               400,000.00

7

Perlengkapan kebersihan

 Rp  200,000.00

1

 Rp               200,000.00

8

Guru TPQ

 Rp  300,000.00

4

 Rp           1,200,000.00

 

Total keseluruhan

 

 

 Rp           5,000,000.00

*Ini hanya perkiraan yang penulis buat dari pengeluran tetap di masjid yang menjadi contoh.

Nah selanjutnya dapat kita tambahkan jika misal pemasukan yang ada pada awal masjid didirikan adalah 9 juta, dengan pengeluran fix 5 juta, maka setiap bulanya sisa 4 juta rupiah. Digambarkan dalam sebuah tabel:

 

No

Jenis

Nominal

1

Pemasukan Bulanan

 Rp  9,000,000.00

2

Pengeluaran bulanan

 Rp  5,000,000.00

 

Sisa

 Rp  4,000,000.00

 

Jadi, pemasukan masjid misalkan 9 juta perbulan dikurangi operasional bulanan 5 juta, maka ada sisa uang sebesar 4 juta setiap bulanya. Dan selanjutnya seperti itu maka dalam 12 bulan kedepan uang yang terkumpul dari sisa uang yang ada sebesar 48 Juta Rupiah, sekali lagi ini hanya contoh perhitungan sederhana sebagai bentuk gambaran.

Dapat kita semua lihat dari uraian diatas, bahwa setiap masjid yang misalkan setiap bulanya mendapatkan 4 juta rupiah jika selama setahun uang yang terkumpul sudah 48 juta.  Dan semuanya sudah dipotong dengan pengeluan fix setiap bulanya.  Mungkin ditambah dengan pengeluaran saat ada acara perayaan hari besar ataupun segala bentuk persiapan menyambut lebaran. Kita anggap 8 juta, dengan begitu pemasukan masjid selama 1 tahuan mencapai 40 juta rupiah.  Nah ini adalah angka yang sangat besar.  Mungkin beberapa masjid ada yang dibawah ini dan bahkan nilainya ada yang lebih dari ini.

Selanjutnya bagaimana pemanfaatanya?, Baik, jika masjid dan mushola memiliki pos-pos anggaran yang sudah terencana semisal diatas, maka hal itu bisa menjadikan keuangan yang ada bisa tersalurkan dengan baik, bagaimana yang belum memiliki kegiatan dan progam?, nah dari sini penulis ingin mengajak untuk bisa bergandengan tangan dan memikirkan bersama, apa saja kegiatan yang sekiranya dapat dimanfaatkan dari uang yang ada tersebut. 

Sebagian besar mungkin dari pembaca sudah merasakan dari apa yang sudah diberikan dari pemnfaatan uang amal yang disalurkan dengan baik, dan kemungkinan sebagaian kecil yang belum. Maka dari itu dukungan dan juga usaha bekerjasama untuk memakmurkan masjid menjadi tanggung jawab kita bersama agar kita selalu mengingat pesan Allah dalam Firmanya, yakni saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran.

Penulis kiranya ingin memberikan beberapa kegiata, progam atau apa saja yang mungkin dapat membantu para pengurus masjid untuk bisa memanfaatkan besarnya dana yang ada di kas-kas masjid agar lebih bisa dimanfaatkan lebih luas lagi dan tidak terpaku pada pengeluran fix setiap bulanya.

Beberapa hal yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut dalam sebuah uraian:

1.      Laundry.  Masjid dan mushola pasti mempunyai perlengkapan ibadah untuk menunjang kegiatan sholat dan kegiatan lainya untuk memakmurkan masjid, mulai dari perlengkapan sholat dari baju taqwa, mukenah, peci,sajadah dan semua barang yang bisa dicuci.  Maka dari itu untuk menjaga kebersihan dan kesucian, ada baiknya jika semua perlengkapan sholat yang dapat digunakan untuk sholat dapat diLaundrykan atau dicuci berkala setiap minggu atau 2 pekan, agar kebersihan dan kesuciannya tetap terjaga dengan baik.

2.      Vacum karpet, selain petugas kebersihan yang disejahterakan bulananya sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing masjid, kegiatan selanjutnya adalah memberishkan karpet atau alas yang menjadi tempat sujud.  Masing-masing masjid pasti berbeda, ada yang langsung dengan tekel masjid sebagai tempat unutk sujud, atau dengan karpet dan alas yang digunakan para jamaah untuk sujud.  Maka dari itu sekiranya biayanya mencukupi dapat dilakuakn kegiatan besar untuk membersihkan alas tersebut kepada pihak ke tiga agar perputaran uang dapat bermanfaat.  Kegiatanya bisa dilakuakn mingguan atau bulanan.  Dengan begitu setiap orang yang sujug akan merasakan kenyamanan saat sujud, dengan kondisi alas yang baik, lembut, harum dan bersih.

3.      Air minum dan makanan, untuk hal ini sebagian besar masjid sudah menjalankan dan bisa lebih diperbanyak jumlahnya dan jenisnya sehingga para jamaah yang datang bisa merakan keberkahan dari air dan makanan yang diberikan saat mereka beribadah, berkunjung dan berkegiatan lainya di masjid.  Memang hal ini bisa dilakukan pada beberapa moment atau acara tertentu namun, jika kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan jumlah dana yang cukup, Insha Allah akan makin banyak yang beramal, karena apa yang diberikan langsung tersampaikan pada siapa saja orang yang mengunjungi masjid.  Mungkin masih banyak disekitar masjid mereka yang kelaparan dan malu meminta, atau para musafir dalam perjalanan yang kehabisan bekal, bahkan anak-anak kecil yang tidak mendapatkan uang jajan dari orang tuanya yang dapat merasakan juga kebahagian ketika mereka datang kemasjid, mereka sudah disuguhi dengan aneka macam minuman dan hidangan yang dapat mereka nikmati saat selesai beribadah.  Mungkin ada yang menanyakan, Loh kalau gitu niatnya gak sholat jadinya, malah mengharap-harap makan?  Kalau sudah ketemu orang yang begini, Ya kita serahkan kembali ke Allah, yang lebih utama memberikan kebahagian dalam diri seorang muslim itu lebih utama, dan semoga dengan meraka yang menyumbangkan uangnya tersebut dapat memperolah balasan dari Allah degan sebaik-baiknya balasan, dan bagi mereka yang menerima manfaat dari apa yang sudah disediakan di masjid dalam bentuk minuman dan hidangan semoga menjadi lebih bersemangat dalam beramal dan berbuat kebaikan.  Karena untuk niat seseorang hanya Allah yang tahu dan setiap kebaikan yang dimulai dengan niat yang baik akan mendapatkan kebaikan sesuai dengan apa yang diniatkanya.  Untuk pembahasan ini mungkin akan sangat panjang karena Air dan makanan adalah kebutuhan utama untuk hidup.

4.      Uang jajan dan SPP sekolah.  Hal ini mungkin terlihat aneh dan untuk apa , namun bila diambil dan ditarik garis yang lebih mendalam, maka manfaat dari uang amal sebagai bentuk untuk biaya SPP atau untuk uang jajan bagi mereka yang membutuhkan adalah sesuatu yang sangat berharga.  Penulis ingin memberikan sedikit gambaran ringan dari apa yang menjadi pikiran yang ingin diungkapkan untuk memanfaatkan uang amal yang ditema masjid ataupun mushola.  Jadi begini, uang yang ada tersebut dimanfaatkan untuk membiayai anak-anak disekitar lingkungan sekolah yang memang membutuhkan biaya untuk keperluan sekolah.  Anak-anak dilingkungan masjid bisa dimotivasi untuk bisa holat berjamaah dimasjid dan nantinya siapa saja yang sesuai dengan ketentuan yang ada dalam menjalani kegiatan di masjid akan mendapatkan bantuan uang jajan dan SPP.  Anak-anak bisa diajak untuk berbagi tugas, misal ada 5 anak yang memang membutuhkan, ini hanya permisalan, bisa lebih dari ini.  Dari 5 anak ini, sebagai pengurus masjid kita dapat memberikan tugas berupa:

a.       1 anak menjadi Muadzin + Iqomah

b.      1 anak menjadi penyambut jamaah sholat,

c.       2 anak menjadi petugas kebersihan

d.      1 anak menjadi pembaca Al Quran sebelum dimulainya sholat, baik menjalang sholat fardhu atau sholat jumat.

Dan lain sebagainya yang sekiranya mudah dapat dapat dilakukan anak-anak dalam rangka memakmurkan masjid, dan dari mereka dapat digilir tugasnya, selanjutnya setiap minggunya mereka diberikan hak dari uang yang terkumpul untuk uang jajan mereka atau SPP mereka, jadi mereka anak-anak yang tinggal dilingkungan masjid, merasa memiliki masjid, Toh, jika nantinya ada yang berucap:” masak anak-anak jadi pekerja di masjid?”, hal itu adalah sesuatu yang berbeda, dari maksud penulis.  Sejatinya tugas dan amanat yang diberikan adalah untuk sarana melatih mereka bersosialisasi dan semangat berkerja dalam segala kondisi agar mereka terlatih untuk beradaptasi dengan kondisi apapun. Selanjutnya uang SPP dan jajan adalah sebagai bentuk capaian yang dapat mereka rasakan setelah berusaha untuk bisa memakmurkan masjid.  Harapanya ketika mereka dewasa mereka akan mengenanng masa-masa indah mereka di masjid, karena masjid memperdulikan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam bentuk uang jajan dan SPP sekolah mereka.  Harapanya mereka bisa kembali memakmurkan masjid mereka atau bahkan masjid-masjid lainya dengan cara yang berbeda.

5.      Ta’jil Senin-kamis, Ibadah puasa merupakan ibadah yang hanya Allah saja yang nantinya memberikan balasan yang sempurna bagi mereka yang mengamalkanya.  Masjid dapat memiliki peranan tersebut.  Menyediakan Ta’jil untuk berbuka bahkan hidangan setelah berbuka selesai sholat maghrib, memberikan kesan tersendiri, bahwa masjid memberikan sarana tersebut, dan bagi mereka yang puasa tidak menjadi sungkan untuk berbuka di masjid, dan bahkan bisa jadi menjadi kegiatan rutinan masjid yang bisa menginspirasi banyak orang di sekitar masjid untuk bisa berpuasa bersama di hari senin dan kamis. Dan kembali lagi semua hal ini berkaitan dengan minuman dan makanan yang disebutkan penulis diatas.

6.      Sembako.  Kebutuhan pangan agar dapur tetap mengebul menjadi hal yang selalu dibuthkan dalam kehidupan berumah tangga. Semisal beras, minyak, telor dan lain sebagainya dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga di masa sekarang ini dengan naiknya harga-harga kebutuhan tersebut tanpa ada masa turun harga.  Selalu naik dan naik menjulang langit tapi tak pernah turun ke bumi. Ya harga yang semakin tidak terjangkau tersebut karena ingin menembus langit dapat diringankan dengan progam masjid sebagai wadah memberikan bantuan berupa sembako murah dengan konsep, membayar dengan setengah harga dari apa yang ada dipasaran.  Mekanismenya mungkin seperti koperasi.  Masjid bisa menjadi salah satu donator yang menyediakan semobako tersebut dengan harga murah walaupun tidak setiap hari, namun kegiatan tersebut dapat dilakukan agar mereka yang ingin mendapatkan sembako dapat dengan sukarela berjamaah di masjid. Walau nantinya ada yang bilang:” Ke masjid kan untuk ibadah, kok malah cuman ingin dapat sembako murah?”  kalau ada yang seperti ini maka bukan seperti niat yang dimaksudnkan penulis, karena kegiatan ini hanya sebuah cara agar orang dapat merasakan nikmatnya datang dan sholat di masjid dengan niat apapun dan selanjutnya ketika selesai beribadah pikiran mereka tenang tidak terganggu dengan harga sembako yang menjulang ke langit.  Kegiatan ini juga bisa diibaratkan seperti bazar bahan sembako murah.

7.      Even dan perlombaan.  Bagi semua golongan dari anak-anak hingga dewasa pasti akan senang jika mendapatkan hadiah. Dalam bentuk kecil maupun besar, karena sejatinya manusia senang kalau mendapatkan hadiah.  Dengan uang yang sudah terkumpul dari mereka yang beramal, masjid dapat menjadi sarana untuk melakukan kegiatan dalam bentuk event atau perlombaan yang dilakukan dilingkungan masjid, tidak hanya  kegiatan hari besar ataupun perayaan saja, namun dapat berupa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang ada didaerah tersebut.  Bisa dilakukan dihalaman masjid jika memang halamanya luas dan besar atau dilapangan dan balai RW setempat namun yang memberikan hadiah dari uang amal.  Kelihatanya diluar dari proses kemakmuran masjid, namun jika dilihar lebih dalam masjid memiliki peranan yang dapat dirasakan masyarakat luas yang tidak hanya mereka yang beragama islam, namun mereka yang diluar islam dapat merasakan suasana hangat tersebut.

8.      Pasar bahagia, merupakan sebuah inisiasi dari masjd Ismuhu Yahya di Pontianak sebagai penggerak awal yang memulai kegiatan ini.  Yang para pembaca dapat melihat di channel youtube mereka dan juga media sosial lainya.  Intinya hampr sama dengan kegiatan semobako namun ini lebih ekslusif karena hanya mereka yang sholat subuh di masjid dengan berjama’ah dan yang mengikuti dan mendengarkan kajian subuh saja yang dapat mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.  Intinya setiap orang yang mendapatkan kemanfaatan dari pasar bahagia adalah mereka yang mau untuk bangun pagi dan sholat berjamaah subuh di masjid.  Ini adalah suatu tanda yang membuat yahudi takut, jika umat muslim bersatu dan sholat subuhnya seperti sholat jumat.  Konspenya sama dengan sembako, dan berbagi air dan makanan, namun kegiatan ini dilakukan di hari ahad setiap pekanya.  Dengan menyediakan aneka sayur, buah, kue, camilan, minuman, dan apapun saja yang diberikan secara gratis dengan tema “ Belanja Cuma-Cuma bayar pakai do’a”.  setiap orang wajib sholat berjamaah subuh dan mengikuti kajian setelah itu mereka akan mendapatkan bingkisan berupa aneka sayur dan buah dan lain sebagainya diatas secara gratis. Ibarat pasar ada transaksi jual beli, namun pembeli hanya membeli tanpa membayar dengan uang, cukup dengan lantunan doa yang tulus untuk sesuatu yang baik bagi kegiatan yang tujuanya untuk memakmurkan masjid.

9.      Wisata pesantren.  Bagi mereka yang memamang menjadi santri TPQ di masjid tersebut dapat memiliki kesempatan untuk bisa berkunjung ke berbagai pesantren yang ada dikawasan mereka atau didaerah lain, sebagai bentuk pengenalan akan kegiatan di lingkungna pesantren, agar mereka sejak dini memiliki sebuah pandangan mengenai apa saja kegiatan harian dilingkungan pesantren.  Menjadikan sebuah pesantren sebagai sebuah tempat yang menyenangkan dan menggembirakan agar membuka wawasan yang luas bahwa pesantren adalah tempat untuk menuntut ilmu agama dan dunia yang menyenangkan.

10.   Kegiatan lainya yang sekiranya membutuhkan pembiayaan dan dana dapat diambil dari uang amal yang dititipkan di masjid, sehingga uang yang terkumpul nantinya selain untuk pembangun fisik masjid, juga bisa untuk kegiatan lainya yang bisa dirasakan manfaatnya lebih luas lagi, untuk mereka yang tinggal disekitar lingkungan masjid atau bahkan mereka yang berada diluar lingkungan masjid.

Mungkin hanya sedikit tulisan singkat ini yang dapat penulis sajikan, kiranya banyak sekali kegiatan yang dapat diberikan oleh para pembaca yang budiman dimana kegiatan tersebut ditujukan sebagai bentuk untuk memakmurkan masjid kita tercinta dilungkungna kita masing-masing bahkan kebermanfaatan dari apa yagn kita lakukan sebagai sarana memakmurkan masjid dapat dirasakan oleh seluruh masjid yang berada di Indonesia bahkan dunia.

Banyak hal yang ingin penulis ungkpankan dalam tulisan ini, namun salah dan kurang dalam tulisan ini sangatlah banyak karena dari kekhilafan penulis yang kurang akan ilmu dan pengetahuan dan semua yang benar dari tulisan ini Haqqul yaqin semuanya dari Rahmat dan Petunjuk dari Allah Yang Maha Kuasa. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca yang ingin berjuang dalam usaha memakmurkan masjid dan bagi pembaca secara umum menjadikan pengetahuan baru untuk terus ingin berbut baik. Karena pesan dari kyai kami mengatakan bahwa : “ Jangan bosan-bosan menjadi orang baik” dan “ Bergeraklah karena disetiap pergerakan itu ada keberkaha”

Hadanallah Waiyyakum.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Penulis

 

Sidoarjo, 18 Maret 2024

 

Iman itu beramal saleh

Iblis merupakan salah satu makhluk yang Allah ciptakan dari bahan dasar api.  Inggris merupakan makhluk yang sangat taat di kalangan para ma...