Tegar menghadapi ujian

Ceramah Kh Syukri Zarkasyi


Tegar menghadapi ujian


Anak-anakku sekalian


Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh


Alhamdulillah,Alhamdulillah, Alhamdulillah, adada kholqihi warido nafsihi wa zinata a’rsyihi wa midada li kalimatihi, washolatu wassalamu a’la rosulillah asrofil anbiyai wal mursalin waala alaihi wa sohbihi ajma’in amma ba’du


Sebuah ujian, sebuah ujian ini harus kita tempuh apapun keadaan kita.  Manusia diuji itu harus, saya pun diuji,  dengan ujian yang bermacam-macam ini, Alhamdulillah mungkin Allah menaikan saya ketempat yang lebih tinggi lagi.  Sebab tanpa ujian manusia tidak akan  dinaikan sama Allah.  Bagaimana dengan ujian-ujian ini?, apa faedahnya ujian?.  Bukan pandainya kamu menjawab soal-soal ujian saja,  tapi proses untuk menjawab soal-soal ujian.


Ada ujian amaliyatud tadris, ada ujian syafahi, ada ujian apa dan lain sebagainya.  Kita diperlukan kemampuan keterampilan hidup.  Keterampilan berbicara, keterampilan belajar, keterampilan menahan diri, dan berbagai macam-macam kegiatan yang tidak hanya untuk belajar, kita belajar untuk tekun, kita belajar untuk bersabar, kita belajar untuk bersungguh-sungguh, kita berlajar untuk memotivasi diri, karena kalau tidak dengan ujian kadang-kadang motivasi turun , kadang-kadang naik, betul atau tidak?.


Turun atau naiknya motivasi semangat kalian, bagaimana supaya tetap semangat tetap naik.  Itulah sebuah ujian, itu ujian untuk Yukromul mar’u aw yuhanu.  Kenapa sedemikian rupa?,  karena masalahnya ujian-ujian itu sebetulnya bukan  ujian pelajaran, bukan.  Bagaimana kalian mengartu diri dalam belajar, jauh-jauh sebelumnya atau satu bulan mau ujian, mengatur diri, mengatur waktu, mengatur tenaga, mengatur pikiran, mengatur perasaan, itu sebuah latihan, dengan ujian kita latih.


Jadi yang di didik ketika ujian, itu.. itu….!!!!


Maka baik saja, kalian pakai puasa, sebab  kullu ma ‘amilahu ibnu adam, lahu illa syiam, fainnahu lii faajibihi,  segala amal perbuatan manusia itu untuk keperntingan manusia itu sendiri, kecuali puasa, memang untuk Allah.  Dan Allah akan memberikan pahala lebih dahsyat lagi, kalau kullu ‘amalin bi ‘asri amtsaliha ila sab’u miah,  segala amal perbuatan manusia itu diberi ganjaran, diberi pahala , sepuluh dikalikan tujuh ratus kali, kalian belajar dengan baik 700 x, kalian suka doa 700 x, mungkin cumin 100 kali juga.  Kalian berbuat baik kepada tukang ojek cuman 300 kali pahala, tapi dengan puasa kalian akan mendapat pahala sejuta kali, semilyar kali,  min haitsu laa yahtasib, ganjarannya itu apa?  Naik tingkatnya, disenengi kawan-kawanya, mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik, mempunyai istri yang baik,mempunyai anak yang baik, mempunyai mertua yang baik.


Nah kalau istri kamu cantik, nah mertua kamu wuh… sewotnya bukan main, itu bukan rezeqi kamu, mendapatkan rumah yang baik, tata letak rumah itu disenangi sama tetangga, mendapatkan kesehatan yang baik, nah kalau sakit-sakitan, dia saja berjuang untuk kesehatanya setengag mati.  Untuk berjuang melawan penyakitnya setengah mati, belum untuk berjuang ,untuk memperjuangkan orang lain, wohh haihata,  maka kesehatan itu adalah rezeqi, maka segala amal perbuatan kalian untuk kepentingan kalian kecuali puasa. 


Maka saya senang sekali anak kelas 6, setiap ada disini pakai buka puasa, pakai puasa, karena pahalanya sejuta kali, mungkin se milyar kali.  Dengan ujian-ujian yang bermacam-macam seperti begini, maka selama ini kalian ini luar biasa.  Diuji dalam pelajaran, diuji dalam mental, diuji .. wohhh macam-macam ujian, karena kalian diuji, habis itu menguji.  Diuji dan menguji, pakai tenggang waktu gak terlalu banyak, begitu kalian selesai ujian, kalian menguji anak-anak, kalian langsung ikut menguji, kalian jadi panitia, kalian apa dan lain sebaginya, ini merupakan pendadaran yang luar biasa.  Sekaranglah kita memulai pendadaran kalian, untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang baik.


Belajar mengatur diri, mengatur waktu, mengatur pikiran, mengatur uang, mengatur perasaan, itu semuanya kita didik, dan kita suruh, maka harus pakai paksa mengatur itu, dengan cara ujian, kita paksa dengan cara memberikan ujian.  Dengan ujian terpaksa setelah itu.  Maka pintar-pintarlah kalaian mengatur diri, tenaga, waktu, perasaan, menjaga kesehatan kalian, jangan terlalu malam, apa tu namanya….. tidak tidur, kadang cuman ngobrol aja,  kaifa anta mustaqbaluka kaifa…????  Belum ada apa-apa sudah Tanya mustaqbal gimana?.....


Nah dari sini maka anak-anakku sekalian inilah pendidikan di pondok kita ini, luaarrr biassaaaa…. Kita kumpulkan jadi satu disini ini untuk apa, supaya saling mengenal antara anak-anak kelas 6, supaya saling mengenal, belum nanti yang dari Kediri, mungin yang dari banyuwangi, mungkin dari mana dan lain sebagainya, mungkin ada yang tidak dikenal,  nah dari sinilah maka kita kumpulkan untuk saling mengenal antar kalian, dan kamu harus bisa bergaul dengan orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.  Harus bisa bergaul dengan orang yang kamu senangi dan yang tidak kamu senangi.


Kalian akan mendapatkan orang-orang yang tidak cocok dengan kamu, yang tidak suka dengan kamu, tapi kamu harus bisa memimpin mereka.  Inilah di Gontor kita latih, bermasyarakat, masyarakat apa?.. masyarakat rayon, biasa bergaul dnegan orang yang dia senengi dan orang yang tidak dia senengi, masyrakat pramuka, masyarakat olahraga, masyarakat sepak bola.. ohh tajamuknya luar biasa itu, masyarakat basket, masyrakat futsal, masyrarakat apa….masyarakat pramuka, masyarakat apa itu.. majalah dinding mungkin 10 orang yang buat majalah dinding sampai subuh, paling cumin ngopi aja, tapi ini merupakan sebuah group felling, dari majalah dinding maka dia mengenal satu sama lain dan akhirnya setelah keluar dari Gontor saling tolong menolong. (idham oka)

No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...