Oleh: Al-Ustadzh Abdullah Sahal
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ALHAMDULILLAHIRRABBIL ALAMIN WAL AQIBATUL LIL MUTTAQIN, WAL ADUwu ILA ALA DZOLIMIN
ASYHADU ALA ILAHA ILLALAHU WAHDAHU
LAA SYARIKALAHU, ILAHU AWWALINA WAL AKHIRIN, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU
WARRASULUHU WAYYIDUL MURSALIN, WA IMAMUL MUJAHIDIN THOHIRIN, SHOLALLU WAALAALI
WASOHBIHI WAMUHTADA BIYAHDIHI WA MUSTANNAD BISUNNATIHI ILA YAUMIDDIN
Assalmualaikum warahmatullahi
wabarokatuh
Usikum waiyya bitaku wallhu.
Soal yang , seusatu hal yang tidak bisa ditinggalkan, sesuatu yang harus
diutamakan dan dipertamakan dalam perhatian semua insane yang mengaku dirinya
muslim mukmin adalah menghidupkan AL-quran, membaca, memahami, merenungkan,
menghafalkan, mengamalkan, mengajarkan, sehingga Al-Quran benar-benar menjadi
kehidupanya.
Al-quran harus menjadi yang paling utama,
paling pertama menjadi perhatian, jadi bukan sekedar dibaca seperti kitab-kitab
yang lain atau dijadikan rujukan untuk dalam suatu makalah dan sebgainya,
tetapi harus menjadi milik, yang menjadi sumber ilham, sumber wahyu kehidupan bagi setiap orang yang
mengaku dirinya muslim. Naudzubillah, naudzubillah, naudzubillah, kalau
Al-Quran menjadi referensi dari sekian referensi-referensi, padahal Al-Quran harus
tetap hidup dan harus teteap hidup didalam diri tiap-tiap muslim.
Kalau AL-Quran sudah menjadi
kehidupan seseorang, maka dia tidak mungkin sesat dan tidak akan mungkin
disesatka oleh pihak manapun. Banyak sekali kegiatan, banyak sekali usaha,
banyak sekali umat, lembaga yang menghidupkan Al-Quran ini, karena sejak zaman
dahulu hingga sekarang, tidak ada apapun aatau siapapun, yang bisa menandingi
isi Al-Quran baik isinya ataupun redaksinya.sebab Al-Quran dari Allah SWT,
benar-benar dari Allah otentik tidak ada perubahan, jangankan kalimatnya,jangan
kata-katanya, hurufnya saja terjaga sampai hari kiamat
Inna nahwu nazzalna dzikra, wa inna
lahu lahafidzun
Maka sampai hari kiamat, tidak
mungkin satu huruf pun menghilang atau dihapus atau coba dibuang dari dunia ini
sampai hari kiamat. Ini statement abadi
dari Allah SWT. Jadi Statmen Al-Quran yang sekian tebalnya itu semuanya tidak akan
berubah dan tidak mungkin akan dirubah samapai hari kiamat.
Nah Alahamdulillah, kita semuanya
Insha Allah mendukung hidupnya Al-Quran, hidupnya lembaga-lembaga Al-Quran,
hidupnya kegiatan-kegiaran Quranisasi untuk menurunkan, menelorkan generasi
Qurani, sehingga Al-Quran benar-benar menjadi pusat, pusat daripada pusat.,
sember dari pada sumber.
Nah inilah inti dari pada inti
ajaran kehidupan ini, karena manusia harus mendapatkan wahyu dari Allah
SWT. Banyak sekolahan, banyak kegiatan,
banyak lembaga, pesantren-pesantren Al-Quran., ada markaz AL-Quran, markaz
kegiatan Al-Quran yang mendidik anak-anak generasi ini, putra-putri dari SD,
SMP, SMA, artinya MI, Tsanawiyah, Aliyah, artinya pendidikan dasar,
menengah,atas dan nantinya perguruan tingga sampai institute, untuk menggali
dan tetep mengamalkan Al-Quran, smapai
Qiroat-qiroatnya dan Al-Quran tetap terjaga.
Ada yang menjaga Al-Quran lewat
tulisan, ada yang menjaga lewat bacaan, ada yang menjaga lewat tape atau kaset,
ada yang pakai CD atau pakai dan sebagainya, dan sebgainya, banyak sekali
usaha-usaha untuk menghidupkan Al-Quran dimana-mana. Maka beruntunglah-bersyukurlah dengan
kegiatan ini semuanya, karena ini salah satu kegiatan untuk menantang,menantang
dan menantang zionisme yang akan
menyingkirkan Al-Quran, yang akan menganggap Al-Quran tidak relevan
lagi, ini akan menjadi musuh, akan menjadi lawan, akan menentang segala
gerakan-gerakan yang akan memargenkan, khususon,khususon zionisme
Internasional, yang banyakk merasuk kedalam diri manusia-manusia di dunia ini.
Sehingga kadang-kadang meletakkan
Al-Quran pada referensi-referensi nomor sekian, tidak pada nomor yang
pertama. Kita tidak pantas kalau
meletakkan Al-Quran hanya salah satu referensi, salah satu rujukan dari
rujukan-rujukan yang lain, karena mutlak kebenaranya, meskipun, meskipun banyak
orang yang iri, banyak yang dengki, banyak yang tidaksetuju atau menentangnya.
Kami dan kita ingat, Nabi Yusuf
hanya seorang, yang hasad adalah 11 orang.
Inilah Islam, inilah Al-Quran, banyak yang iri, tetapi mereka tidak bisa
mengganti, merubah, atau menandingi Al-Quran
“Fa inlam taf alu , walan taf alu.
Ingat…..!!!!, mereka tidak bisa,
kamu tidak akan bisa mebuat Al-Quran atau macam-macam AL-Quran, atau semacam
AL-Quran, kalau gak bisa ya takutla kepada Allah, ini Al-Quran sudah
menantang. Kalau memang kamu tidak
percaya, buat Al-Quran, ternyata tidak bisa, ndak bisa mereka, para penyair
para sastrawan, siapa saja tidak bisa, bahkan ilmu-ilmu Al-Quran masih menjadi
galian-galian para ilmuwan, kebenaran-kebenaran Al-Quran, masih dicari para
ilmuwan-ilmuwan dan itu kebenaran-kebenaran abadi, kebenaran-kebenaran mutlak
yang tidak diragukan lagi
Zionisme, musuh-musuh islam
meletakkan manusia-manusia untuk mendiskriditkan atau untuk meyalahkan atau
untuk merelatifkan kebenaran Al-Quran,
tidak memutlakan dan itulah kerjaan kita, itulah lapangan kita, lapangan umat
islam, untuk benar-benar, meyakinkan, meyakini dan menyiarkan tidak ada
keraguan, tidak ada peraguan, tidak ada lagi gerakan yang meragukan islam. Inilah Al-Quran tidak ada yang bisa meragukan Al-Quran lagi,
karena mutlak, mutlak, mutlak kebenran Al-Quran.
“Al-Haqqu min rabbika, coba al haqqu
min robbika , yang benar haq kebenaran, haq hanya dari Allah SWT.
“Wala taku nanna minal mmtarin, wala taku nanna minal mumtarin.
Tidak boleh ragu, bahwasanya keberan
dari Allah SWT, kami ingatkan kepada siapa saja yang mencoba-coba untuk
menganggap Al-Quran bisa benar-bisa salah, kami ingatkan bertqwalah kepada
Allah SWT, umurmu tinggal berapa detik,
umurmu tinggal berapa menit, ucapanmu akan dibaca, akan didengar akan dipakai
oleh orang-orang dan kamu akan menjadi penyesat kalau kamu mengatakan Al-Quran
, keberanya masih diragukan atau masih dikira-kira, dzonnii, naudzubilah,
naudzubillah,naudzubillah.
Kita semuanya siap, siap untuk
bersama Al-Quran, kita bersama Al-Quran, didepan, dibelakang, diatas, dibawah,
kekanan kekiri, kita bersma Al-Quran, maka gerakan Al-Quran dimana saja, harus
kita dukung. Alhamdulillah kita sudah
punya lembaga, lembaga Al-Quran, tahfdzul Quran, dirostul quran, markazul
Quran. Insha Allah, Insha Allah dan ini
akan tetap banyak.
Barang siapa yang berjalan dijalan
Allah, pasti akan ditolong oleh Allah SWT, barang siapa yang menjalankan,
membantu, menguntungkan , memenangkan, mensukseskan, risalah Allah, dia akan
mendaparkan bantuan dari Allah SWT, dzohiron wa batinan, fid dunya wal akhiroh,
berntunglah kita, beruntunglah kita semuanya karena kita mempunyai Al-Quran,
yang akan meyelamatkan kita, yang akan member syafaat kita, karena barokahnya,
amat-amat menghidupkan AL-Quran, AL Barokah fil harokah, barokah dari Allah SWT
yang akan turun dalam gerakan-gerakan kita menghidupkan Al-Quran, marilah kita benar-benar bersama,
sendiri ataupun bersama-sama menghidupkan Quran dan menghidupka suasana
Qurani,dan menghidupkan apa saja gerakan-gerakan menuju pada Al-Quran, dengan
penuh keikhlasan lillahi ta’ala, lillahi ta’ala.
“Innama nut ‘imukum liwajhillah,
lilwajhillah, lil wakhillah, laa nuridu minkum jazaan, wala syukuro,
subhanallah,suhanallah, subhanallah, is alu, is alu, is alu, ya Allah , Is
Alullah laa tas al linnas, mintalah kepada Allah dalam usaha ini, mintalah kepada
Allah dalalm perjuangan ini.
“Idza sa alta fas alillah, Idza sa
alta fas alillah
Demikian yang harus kita jalankan,
ini ajaran-ajaran kita semua untuk menghidupkan, menghidupkan gerakan-gerakan ,
menghidupkan itu kedalam diri kita sendiri, sehingga dengan pertolongan Allah.
“ Bi Aunillah , kita insha Allah
menjadi tentara-tentara Allah , menjadi pendukung-pendukung Allah ,menjadi
pendukung-pendukug dan menjadi pengemban amanat lestarinya, abadinya kitabullah
SWT dan kita juga sebagai pengabdi, menjadi khodim, menjadi khodim Al-Quranil karim,
sehingga kita tidak sia-sia dalam hidup ini, demi kelancaran kehidupan kita
semuanya fiddini waddunya wal akhira.
“ Aqulu qoila hadza, wastaghfirullah
lii walakum, walisaaril muslimiina min kullai dzanbi, wastaghfiru innahu huwal
ghofururrahim. In ahsantum faminallah taufikih wa min asaktum fami nafsi wa
taksiri wa atubu illallah, wastaghfiruhu.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarokaruh.
No comments:
Post a Comment