Psywar pada Perang Uhud

Rasulullah Wafat: Psywar pada Perang Uhud

Perang Uhud sedang sengitnya berkobar. Kaum kafir Quraisy sedang kewalahan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, tak ayal mereka akan kalah lagi seperti di medan Badr.

Jumlah kaum kafir Quraisy pada saat itu adalah 3.000 orang. 700 di antaranya berbaju besi, 200 orangnya kavaleri berkuda, 17 orangnya adalah penabuh genderang dan sisanya pasukan infanteri. Sementara, jumlah pasukan kaum Muslimin di bawah pimpinan Baginda Rasulullah Muhammad saw adalah 1.000 orang. Dikurangi 300 orang membelot berbalik kanan pulang bersama Abdullah bin Ubay.

Namun, jumlah yg hanya 700 orang ini menggentarkan 3.000 orang. Pasukan Abu Sufyan kocar kacir.

Dalam kondisi seperti itu, Abu Sufyan mulai memainkan 'psywar'. Dibuatlah kabar 'quick count' bahwa Rasulullah saw telah wafat tertebas pedang. Padahal Rasulullah saw baik-baik saja. Walau memang sempat terluka.

Kabar 'quick count' ini mematikan semangat jihad pasukan kaum Muslimin. Sebagiannya mundur ke belakang seraya meratapi 'kekalahan semu' tersebut. Sebagiannya lagi bertahan, walau kemudian banyak yg menjemput kesyahidannya.

Namun, salah seorang sahabat, Ka'ab bin Malik ra tak percaya begitu saja. Ia mencari dimana Rasulullah Muhammad saw berada. Ia percaya bahwa Sang Baginda belum tiada. Ka'ab bin Malik pun menemukan sang Baginda baik-baik saja. Ia.berteriak gembira, namun segera mulutnya ditutup Sang Baginda seraya memintanya agar diam.

Rasulullah Muhammad saw tahu bahwa Abu Sufyan melancarkan psywar bahwa dirinya telah wafat agar pasukan umat Islam hilang semangatnya. Yg dengan kehilangan semangat tersebut, pasukan kafir Quraisy dapat dengan mudah membalas serangan sambil menggempur umat Islam.

Psywar dilawan dengan psywar. Quick count dilawan dengan quick count, yakni dengan membiarkan mereka mengira para sahabat melemah karena 'quick count' Rasulullah wafat. Namun, Rasulullah kemudian mengutus Ka'ab bin Malik, Sa'ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zaid bin Sahl, dan sahabat lainnya untuk maju ke depan dan lebih menguatkan kembali 'benteng pertahanan'.

Sahabat, di saat seperti sekarang adalah masa-masanya psywar digencarkan. Tenang, jangan panik. Kabar mereka itu buatan.

Para pejuang data, tabulasi dan saksi sedang bermandi peluh hingga air mata mendapatkan bukti-bukti rekapitulasi suara yg sebenarnya. Bantu mereka dengan menguatkan doa kita seraya kita gencarkan pula psywar untuk melemahkan mereka.

Mereka sedang panik. Jangan ikut ritme dan tarian mereka. Jangan ikut panik. Kita punya Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya. Tenang saja. Insya Allah, kita memiliki Presiden baru untuk ibu pertiwi kita, Indonesia.

Tetap tamvan dan tetap bahagia saja. Seperti saya... :)

#AMI
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran

No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...