https://youtu.be/NTIjQfwWEFE
Dalam Tulisan ini kami berharap agar wawasan kami dan anda para pembaca semakin luas. Dengan semangat memperjuangkan Islam sebagai agama yang haq Wallahu a'alam Salam Satu Jiwa
Larangan Berbisik Antara Dua Orang Ketika Sedang Bertiga
ONE DAY ONE HADIST
Jumat, 16 Agustus 2019 / 15
Dzulhijjah 1440
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ ».
Hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim).
Pelajaran yang terdapat di dalam Hadits:
1- Hadits ini menunjukkan akan agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala hal sampai pada perkara-perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.
2- Disini lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik-bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.
3- Apa sebabnya?, karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih.
4- Timbul kesedihan dalam dirinya, kenapa dia tidak diajak ngobrol. Dan Islam memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang menyedihkan saudaranya.
5- Juga bisa timbul dalam dirinya suuzhan, persangkaan-persangkaan yang buruk, mungkin mereka ber-2 sedang ghibahi saya, sedang ngerumpiin saya atau sedang menjelek-jelekkan saya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:
- Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut.
إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ...
Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih.
[Al-Mujadalah:10].
Kucing dan Rizqi
*_Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakatuh_*
*_Semangat Subuh_*
.
Habis subuh jalan jalan keliling penginapan di daerah parahiyangan, bersama Abang muhammad, Jafar dan Bassam dikagetkan dengan adanya seekor kucing yang mendekat
.
Kucing tampak jinak dan selalu mengejar Bassam kemanapun perginya, padahal semuanya mengelus si kucing
.
Sampai akhirnya ketika akan kembali ke kamar, si kucing terus mengejar Bassam dan mengeong di samping bassam, sempat terpikir “ kenapa kucing ini “
.
Dan ketika di kamar, iseng bertanya ke istri “ ada tulang ayam atau sejenisnya ? Istri menyahut “ ada disisa makananan anak- anak “
.
Maa syaa Alloh, ternyata kucing itu diarahkan oleh Alloh untuk mengikuti Bassam, karena Alloh mempersiapkan rizqinya sarapan paginya ketika mengikuti Bassam
.
Teringat kisah salaf, Malik bin Dinar pernah memberi kucing seonggok daging, kucing itu lalu membawa daging tersebut keluar rumah, dan meletakkan daging itu didepan lubang
.
Malik bin Dinar sempat terpikir “ kenapa kucing itu meletakkan dagingnya didepan lubang dan tidak memakanya ? Baru terbersit pikiran itu, keluarlah dari lubang itu ular yang nampak tua dan buta, lalu memakan daging yang dibawa kucing tersebut, setelah kucing melihat dagingnya telah dimakan, maka kucing pun pergi
.
Kucing memberi pelajaran bahwa dunia kita telah dijamin oleh Alloh dan tak perlu khawatir karena Alloh tidak pernah menelantarkan makhluq-Nya
.
Alloh menjamin duniamu maka tak perlu khwatir dalam mennjalani proses rizqi dan meninggalkan yang haram
.
Dan Alloh belum menjamin akheratmu, maka teruslah berusaha beramal shaleh untuk menuju syurga-Nya
.
kisah pagi bersama muhammad, Jafar dan Bassam
Copas dr ust Oemar Mita
https://t.me/semangatsubuh
*_Selamat menunaikan ibadah shalat Subuh, semoga Allah menerima amal ibadah kita Aamiin_*
LEBIH BAIK TIDAK MINTA DIDO'AKAN KETIKA MEMBERI "SEDEKAH
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
*🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰*
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
بسم الله الرحمن الرحيم
*"*
Terkadang ada sebagian kaum muslimin yang ketika memberikan sedekah kepada orang miskin, ia meminta agar didoakan. Bagaimana hukum hal ini..?
Secara umum, boleh bagi seorang meminta doa kepada saudara muslim lainnya. Sebagaimana dalam hadits :
_“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan mustajab. Pada kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”_
(HR. Muslim)
An Nawawi menjelaskan dianjurkan meminta didoakan oleh orang yang shalih, beliau berkata :
_“Bab dianjurkannya meminta didoakan oleh orang yang memiliki keutamaan (shalih) walaupun yang meminta doa lebih memiliki keutamaan (lebih shalih) daripada yang orang yang diminta.”_
(Al-Azkar hal. 40)
*Adapun meminta didoakan kepada orang yang kita beri sedekah, maka nasehat para ulama adalah lebih baik tidak dilakukan.*
Dalam ayat Al-Quran dijelaskan bahwa orang yang ikhlas adalah yang memberi makan hanya berharap wajah Allah tanpa meminta balasan apapun.
Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
_“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih”._
(Al-Insan : 9)
Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa apabila meminta didoakan, maka keluar dari ayat ini.
Beliau berkata :
ومن طلب من الفقراء الدعاء أو الثناء خرج من هذه الآية
_“Barangsiapa yang meminta didoakan oleh orang miskin atau meminta dipuji, maka keluar dari maksud ayat ini.”_
(Majmu’ Fatawa 11/111)
Ulama menganjurkan kita untuk tidak meminta doa setelah memberikan sedekah, akan tetapi syariat menganjurkan orang yang menerima sedekah untuk mendoakan orang yang memberikan sedekah.
Allah Ta'ala berfirman :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
_“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.”_
(At-Taubah:103)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan kepada mereka yang memberikan sedekah.
Dari Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu anhuma :
_“Jika sedekah (zakat) dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun berdoa (yang artinya), ‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada mereka.’_
Ayahku pernah membawa sedekah (zakat)nya, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa :
_‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.’_
(HR. Bukhari)
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :
Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797
Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/B1KUT34HNRx/?igshid=d7prrwczojfr
▶ *Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :*
Ketik: GabungTI # Nama# Domisili# Status# L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579
•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
*🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰*
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
Sudahkah Engkau Mempersiapkan Hari Esok?
🌷🌷
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Sudahkah engkau mempersiapkan diri untuk hari esok?
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).
Sudahkah Engkau Mempersiapkan Hari Esok?
Qatadah mengatakan bahwa bahwa hari kiamat itu dekat. Jadi hari esok yang dimaksud dalam ayat adalah kiamat. (Tafsir Ath Thobari, 14: 65).
Ibnu Jarir Ath Thobari menafsirkan ayat di atas, “Lihatlah apa yang akan terjadi di hari kiamat kelak dari amalan-amalan yang diperbuat manusia. Apakah amalan shalih yang menghiasi dirinya ataukah amalan kejelekan yang berakibat jelek di akhirat?” (Idem).
Introspeksi Diri
Tentang ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Haasibu anfusakum qobla an tuhaasabu (artinya: hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab). Lihatlah amalan shalih apa yang telah kalian persiapkan sebagai bekal untuk hari akhirat dan menghadap Allah Rabb kalian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 235).
Jadikan Akhirat Sebagai Tujuan
Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi hal-hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang-terangan dalam setiap keadaan. Hendaklah mereka memperhatikan perintah, syariat dan batasan-batasan Allah.
Hendaklah mereka perhatikan kebaikan dan keburukan yang mereka akan peroleh kelak. Hendaklah mereka memikirkan apa buah yang diperoleh dari amalan mereka kelak di hari kiamat. Apakah akan menuai hasil yang baik ataukah malah akan membahayakan karena kejelekan yang dilakukan.
Jika seseorang menjadikan akhirat sebagai tujuan di hadapannya dan jadi tambatan hati, terus bersungguh-sungguh untuk menempuh jalan menuju akhirat. Bersungguh-sungguhlah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan.
Jika mereka pun yakin, Allah itu Maha Tahu terhadap apa yang mereka kerjakan, Allah Maha Tahu terhadap apa yang mereka sembunyikan. Allah tidak mungkin lalai dari memperhatikan mereka. Dari sini, semestinya kita semakin serius dan sungguh-sungguh dalam beramal.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 853).
Pelajaran penting yang bisa kita ambil adalah jadikan akhirat sebagai tujuan. Begitu pula jika kita diberi karunia materi dan rezeki yang melimpah, jadikanlah itu sebagaimana perantara menuju kebaikan dan bekal menuju alam akhirat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
“Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7: 213)
Semoga kita semakin memperhatikan amalan kita sebagai bekal di akhirat kelak.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Referensi: 🌸🍀
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.
Tafsir Ath Thobari (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Quran), Muhammad bin Jarir Ath Thobari, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1423 H.
Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.
Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ At Tirmidzi, terbitan Darus Salam, cetakan pertama, tahun 1432 H.
🌸🍀
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel: Muslim.Or.Id
Jika Ingin Amal Ibadah Kita Diterima
*🏹Spirit Awal Pekan‼*
*🤲....📖*
*PERLU pembaca sekalian ketahui bahwa ibadah tidak akan diterima kecuali apabila memenuhi 2 syarat:*
*Pertama,* memurnikan ibadah kepada Allah semata (tauhid) dan tidak melakukan kesyirikan.
*Kedua,* mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ibadah apapun yang tidak memenuhi salah satu dari kedua syarat ini, maka ibadah tersebut tidak diterima.
Fudhail bin Iyadh mengatakan, _Sesungguhnya apabila suatu amalan sudah dilakukan dengan ikhlas, namun tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka amalan tersebut tidak diterima_
Dan apabila amalan tersebut sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah, namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam*(Jaamiul Ulum wal Hikam)
Ada permisalan yang sangat bagus mengenai syarat ibadah yang pertama yaitu tauhid.
Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalahnya yang berjudul Al Qawaidul Arba. Beliau rahimahullah berkata, Ketahuilah, sesungguhnya ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali dengan tauhid (yaitu memurnikan ibadah kepada Allah semata, pen).
Sebagaimana shalat tidaklah disebut shalat kecuali dalam keadaan thaharah (baca: bersuci).
Apabila syirik masuk dalam ibadah tadi, maka ibadah itu batal.
Sebagaimana hadats masuk dalam thaharah.
Maka setiap ibadah yang di dalamnya tidak terdapat tauhid sehingga jatuh kepada syirik, maka amalan seperti itu tidak bernilai selamanya. Oleh karena itu, tidaklah dinamakan ibadah kecuali bersama tauhid.
Adapun jika tanpa tauhid sebagaimana seseorang bersedekah, memberi pinjaman utang, berbuat baik kepada manusia atau semacamnya, namun tidak disertai dengan tauhid (ikhlas mengharap ridha Allah) maka dia telah jatuh dalam firman Allah yang artinya, *Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan*. (Al Furqon : 23). *Ya robb jadikan setiap amal ibadah kami ikhlas krn Engkau & sesuai dg tuntunan rosulMu*
Menomorsatukan Allah Kebutuhan Rezeki Terpenuhi
*☘Hikmah Pagi🌈*
*☝🌾*
SEBAGAI makhluk hidup tentu kita mengharapkan hidup dengan layak dengan rezeki yang berkecukupan tentu dengan rezeki yang berkah. Dan dalam Islam kita diminta berjuang dan bekerja keras mencari rezeki Allah berada di segala penjuru arah.
Rezeki berlimpah tidak didapat hanya dengan usaha atau ikhtiar, terlebih lagi bila kita menginginkan rezeki bisa membawa berkah atau kebaikan dalam hidup kita. Maka dari itu selain dengan usaha atau ikhtiar, rezeki berlimpah dan penuh berkah bisa kita jemput dengan melakukan banyak ibadah sebagai bentuk pendekatan diri pada Illahi. Seperti bunyi sebuah hadis:
"Wahai Bani Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. (HR Hakim).
Karena pada dasarnya, ibadah dan semua kebaikan yang kita lakukan tentu hanya ingin berharap rida Allah untuk kehidupan kita, sekiranya Allah memberikan kita rezeki yang penuh berkah. Keberkahan yang bukan hanya untuk kita, melainkan juga untuk orang-orang di sekitar kita.
Tapi sesungguhnya, harta dan kenikmatan dalam hidup kita semata hanyalah titipan yang sebenarnya bila kita bisa menyadari, Allah sedang menguji kita dengan semua harta dan kenikmatan tersebut. Kita jangan pernah sampai terlena dengan materi dunia, apalagi bila rezeki tersebut malah menjauhi diri, hati, pikiran juga langkah kita dari-Nya. Sungguh Allah sangat membenci hal tersebut.
Wahai Bani Adam, jangan menjauh dari-Ku. Sebab jika kalian menjauh dari-Ku, Aku akan memenuhi hatimu dengan kefakiran dan memenuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dunia (HR Hakim)
Naudzubillah, jangan sampai Allah memenuhi kedua tangan kita dengan kesibukan dunia, tanpa sedikit pun mengingat-Nya. Padahal roh dalam diri ini adalah pemberiannya, sangat tidak adil bila kita sombong dengan menomorsatukan urusan dunia di atas segalanya.
Yakinlah, lebih dari rezeki yang kita butuhkan akan Allah berikan, bila kita selalu menomorsatukan-Nya dalam setiap hela napas kita, dalam setiap langkah kita, dalam setiap kedipan mata kita, dan selalu mencintaiNya dalam hati dan jiwa kita. *Semoga Rezeki kita senantiasa Berkah*
Rezeki Mau Tambah, Ikuti Resep Rosululloh
*🌄Hidayah Fajar💧*
*💰*
*SUATU saat seorang sahabat berkata kepada Rasulullah SAW. "Ajari aku sebuah amalan agar rezekiku ditambah."*
*Rasul pun memberi resepnya, "Jika kau ingin rezekimu bertambah maka perbanyaklah sedekah"*
Pada kesempatan sebelumnya kita telah beberapa kali membahas tentang dahsyatnya sedekah. Namun tidak ada salahnya jika kita merenungkan kembali karena hati manusia sering lalai dan lupa.
Rasul memberi resep yang begitu simpel agar rezeki kita ditambah, "Perbanyaklah sedekah!". Karena sedekah itu tak akan habis, "Akan bertambah, akan bertambah, akan bertambah." Rasul sampai mengulanginya tiga kali untuk meyakinkan kita bahwa sedekah itu tak akan pernah habis.
Kita sudah sering mendengar bahwa ganjaran dari sedekah paling sedikit adalah 10 kali lipat. Lalu sebagian orang bertanya, kemarin aku bersedekah 10 ribu. Tapi sudah berapa hari belum mendapat balasannya?
Manusia memang suka perhitungan dengan Allah swt. Kapan sedekah itu dibalas? Waktunya ditentukan oleh Allah swt karena Dialah yang paling tau kapan waktu yang tepat dan terbaik. Tapi sekecil apapun sedekah yang kita keluarkan pasti akan dibalas.
"Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan Menggantinya." (QS.Saba:39). Jika kita ingin hitung-hitungan dengan Allah, maka mari kita coba berhitung!
Dalam riwayat, Rasul pernah bersabda bahwa sedekah itu menolak bencana. Jika hari ini kita sedekah 10 ribu, lalu Allah menghindarkan bermacam bencana dari kita, misalnya Allah menyelamatkan kita dari sebuah kecelakaan. Coba hitung berapa kali lipat Allah Menggantinya?
Jika kecelakaan itu terjadi, maka berapa besar biaya yang harus kita keluarkan? Allah Memiliki cara tersendiri untuk membalas sedekah hamba-Nya. Mata kita terlalu lemah hingga tak mampu melihat bentuk balasan Allah pada sedekah kita. Kita selalu menghitung apa yang tampak dan melupakan sisi lain yang lebih besar. Pernahkah kita berpikir berapa banyak bencana yang Allah selamatkan dari kita?
Obati orang yang sakit dari kalian dengan sedekah. Dan hindarkan bencana dengan doa. Dan pancinglah rezeki dengan sedekah. Dan (ketahuilah) bahwa tidak ada sesuatu yang paling berat bagi setan melebihi sedekah seorang mukmin (Rasulullah saw)
Lalu kapan kita harus bersedekah?Sedekah tidak harus menunggu kaya. Siapapun bisa bersedekah bahkan dengan separuh buah kurma, kata Rasulullah saw. Jika itupun tak mampu, Rasul memberi tahu tentang sedekah yang paling ringan dan bisa dilakukan semua orang."Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah."
Jika kita yakin dengan resep dari Rasul ini, maka tangan ini akan ringan untuk memberi. "Jika kau ingin rezekimu bertambah maka perbanyaklah sedekah. "Siapa yang yakin dengan balasan (Allah) maka ia akan banyak memberi." *Ya robb jadikan kami & keturunan kami org2 yg gemar bersedekah* 🙏🏻
Jelas Dalam Hidup
*🕌Taujih Jum'at Mubarok🕋*
*‼☝*
*Seperti pesawat terbang yang akan mendarat, dia tidak akan bisa mendarat kalau sang pilot pandangannya tidak jelas misalnya karena terhalang awan yang tebal. Jikapun bukan karena awan, pesawat akan kesulitan mendarat jikalau komunikasi dengan menara bandara tidak jelas. Nah, demikian pula kita dalam hidup ini, kita tidak akan selamat kalau tidak jelas tujuan hidup ini, tidak mengerti ke mana dan bagaimana harus mengarungi hidup ini.*
Allah Swt berfirman, Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat [51] : 56)
Orang yang tidak mengerti bahwa hidupnya adalah untuk beribadah kepada Allah Swt, maka cenderung akan menjalani hidupnya dengan tanpa memandang halal atau haram. Tolak ukur baginya adalah hawa nafsu, kalau enak ya ambil kalau tidak enak yang tinggalkan. Dia juga tidak mengerti bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara-cara terbaik yaitu cara yang diridhoi Allah Swt. Dia akan menghalalkan segala cara yang terpenting keinginannya tercapai.
Oleh karena itu, kita perlu istiqomah dalam memegang tujuan hidup kita dan kita terapkan tujuan tersebut pada setiap kegiatan kita. Misalnya kita yakin tujuan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah, nah terapkan tujuan ini dalam setiap sendi kehidupan kita salah satunya dalam sholat kita. Kalau tujuan sholat kita tidak jelas, maka kita akan susah khusyu, susah tumaninah, mudah lupa, kurang konsentrasi karena sholatnya seperti ritual rutinan semata. Sedangkan jika kita jelas tujuannya dalam sholat, maka sholat kita akan berkualitas.
*Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memiliki kejelasan dalam hidup ini. Dan istiqomah pada tujuan itu, yaitu meraih ridho Allah Swt. Aamiin yaa Robbal aalamiin.*
LEBIH BAIK KONTAN DARIPADA ISTIDRAJ
**
🏷Dari Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu anhu, ia menuturkan: “Ada seorang lelaki bertemu dengan seorang wanita yang dahulunya adalah pelacur pada zaman jahiliyah. Lalu lelaki itu mulai merayu hingga tangannya terbentang akan menjamahnya. Wanita itu lantas berkata, ‘Apa-apaan ini?! Sesungguhnya Allah sudah menghapus masa jahiliyah dan menggantinya dengan Islam.’
👣Lelaki itu pun langsung berbalik pergi, lalu wajahnya menabrak tembok hingga robek. Kemudian ia mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan mengabari beliau kisahnya. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَنْتَ عَبْدٌ أَرَادَ اللهُ بِكَ خَيْرًا، إِذَا أَرَادَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِعَبْدٍ خَيْرًا، عَجَّلَ لَهُ عُقُوبَةَ ذَنْبِهِ، وَإِذَا أَرَادَ بِعَبْدٍ شَرًّا، أَمْسَكَ عَلَيْهِ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ عَيْرٌ
_‘Engkau adalah seorang hamba yang diinginkan kebaikan bagimu. Jika Allah berkehendak baik kepada hamba-Nya, Dia akan menyegerakan hukuman dari dosa seorang hamba. Namun jika Dia berkehendak jelek terhadap seorang hamba, Allah biarkan dia dan dosanya hingga dibalas secara penuh dengan sebab dosanya kelak pada hari kiamat, seakan-akan itu adalah gunung ‘Air (gunung di Madinah).’”_ (HR. Ahmad: 16204)
🌏Oleh sebab itu, ketika kita melakukan maksiat lantas dibayar kontan; dihukum langsung di dunia oleh Allah subhanahu wata’ala maka itu adalah sebuah hal yang patut disyukuri, karena Allah masih sayang dan mengiginkan kebaikan pada kita.
⏱Sebaliknya, hati-hatilah dengan “nikmat kasat mata.” Saat kita melakukan maksiat, kita tidak dihukum. Bahkan semakin mendapat kemudahan; badan sehat, harta lapang, usaha lancar dan semakin berkembang. Karena itu adalah Istidraj yaitu cara Allah menghukum seorang dengan perlahan, dibiarkan dulu sementara waktu, biar dia semakin larut dalam maksiat dan biar dosanya semakin bertumpuk dan berlipat, lalu nanti dibayar total keseluruhan agar menjadi lebih menyakitkan.
Contoh Safar yang Berbuah Nilai Ibadah
*🌹Hikmah Akhir Pekan🍀*
*✈🚗*
*CONTOH safar yang mubah yang bisa bernilai ibadah:*
- Safar yang diisi dengan amalan shalih seperti zikir dan doa.
- Jalan-jalan ke luar kota dan dituju adalah Pondok Pesantren Sunnah, di sana bisa menggali ilmu agama walau nantinya punya tujuan untuk berekreasi ke pantai atau lainnya.
- Safar sambil bakti sosial pada masyarakat miskin. Walau ada liburannya, namun bisa raih pahala.
- Mengambil waktu rehat setelah beraktivitas panjang agar setelah mengambil rehat lebih semangat beraktivitas untuk memperdalam ilmu agama, giat ibadah dan berdakwah. Ini yang ditemukan pada sebagian ulama atau ustadz. Ada waktu luang mereka yang mereka gunakan untuk berekreasi biar lebih semangat lagi dalam aktivitas dakwah.
Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa dengan niatannya itulah yang menjadikan safar tersebut menjadi ibadah. Begitu pula waktu luang di saat safar bisa dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat seperti membaca Al-Quran, membaca buku Islam yang bermanfaat atau lebih canggih lagi browsing situs-situs Islam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu; dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam; beliau bersabda,
Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. (HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Majah, no. 3976. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
*Semoga Allah memberi taufik dan hidayah pd kita*
CARA DUDUK TASYAHUD PADA SHALAT WAJIB ATAU SUNNAH YANG DUA RAKA’AT
Pertanyaan Dari:
Achmad, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah
(disidangkan pada Jum’at, 15 Shaffar 1429 H / 22 Februari 2008 M)
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pada akhir-akhir ini sering ditemukan tata cara pelaksanaan shalat yang bermacam-macam, di antaranya adalah cara duduk dalam shalat. Dengan ini saya tanyakan: Bagaimana cara duduk tasyahud pada shalat wajib atau sunnat yang jumlah rakaatnya 2 (dua), iftirasy atau tawarruk?
Jawaban:
Masalah yang saudara tanyakan memang merupakan masalah yang sering ditanyakan pada akhir-akhir ini. Hal ini karena sering dijumpainya pelaksanaan cara duduk pada rakaat terakhir dalam shalat 2 (dua) rakaat, seperti shalat shubuh dan shalat sunat yang berbeda dengan yang selama ini dilaksanakan oleh mayoritas muslim pada umumnya. Untuk menjawab pertanyaan saudara, apakah duduk pada shalat wajib atau sunnat yang jumlah rakaatnya 2 (dua) itu duduk iftirasy atau tawarruk, perlu kami sampaikan bahwa Tim Fatwa Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memberikan jawaban singkat tentang pertanyaan dalam masalah ini dengan merujuk kepada hadits sebagai berikut;
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا مَعَ نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا صَلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُهُ إِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ ثُمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلَا قَابِضِهِمَا وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ فَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ. [أخرجه البخارى: الصلاة: سنة الجلوس فى التشهد
Artinya: “Diriwayatkan dari Muhammad bin ‘Amr bin ‘Atha’, bahwa ketika ia duduk bersama beberapa orang shahabat Nabi saw, ia menceritakan cara shalat Nabi saw, kemudian berkatalah Abu Humaid as-Saa‘idiy: Saya adalah orang yang paling hafal shalat Rasulullah saw. Saya melihat beliau ketika bertakbir menjadikan (mengangkat) kedua tangannya setentang dengan bahunya, dan apabila ruku‘ beliau meletakkan kedua tangannya dengan kuat pada lututnya serta membungkukkan punggungnya, apabila mengangkat kepala beliau meluruskan (badannya) sehingga semua tulang-tulang kembali pada tempatnya. Kemudian apabila bersujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan tidak membentangkannya dan tidak pula menyempitkan keduanya serta menghadapkan semua ujung jari-jari kedua kakinya ke arah qiblat. Kemudian apabila duduk pada rakaat kedua beliau duduk di atas kaki kirinya dan mendirikan tapak kaki kanannya, dan apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukan kaki kirinya ke depan dan mendirikan tapak kaki yang lain (kanan) dan duduk di tempat duduknya.”
[Ditakhrijkan oleh al-Bukhariy: ash-Shalah: Sunah al-Julus fi at-Tasyahhud)
Perlu diketahui, apabila memperhatikan hadits-hadits tentang tata cara shalat, maka dapat disimpulkan bahwa duduk dalam pelaksanaan shalat ada dua macam, yaitu; Pertama, duduk iftirasy. Duduk iftirasy adalah duduk dalam shalat dengan cara duduk di atas telapak kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan. Duduk iftirasy ini dilakukan pada waktu duduk di antara dua sujud, ketika duduk setelah bangkit dari sujud kedua pada rakaat pertama dan ketiga, dan ketika duduk tasyahhud awal.
Kedua, duduk tawarruk, yaitu duduk dengan cara memajukan kaki kiri di bawah kaki kanan dan menegakkan telapak kaki kanan. Duduk semacam ini dilakukan pada waktu tasyahhud akhir.
Dalam masalah duduk iftirasy dan duduk tawarruk ini ada perbedaan pendapat di kalangan imam madzhab. Menurut madzhab asy-Syafi’i, duduk macam apapun yang dilakukan oleh seseorang dalam shalat, maka shalatnya sah dan disunahkan duduk iftirasy, sedang pada tasyahhud kedua disunahkan duduk tawarruk.
Madzhab Maliki berpendapat bahwa dalam shalat disunahkan duduk tawarruk, yaitu dengan cara meletakkan pinggul sebelah kiri, dan memasukkan kaki kiri di bawah kaki kanan serta menegakkan telapak kaki kanan. Sedang madzhab Hambali berpendapat bahwa disyariatkan duduk iftirasy pada duduk tasyahhud pertama dalam shalat yang memiliki dua tasyahhud, dan pada duduk tasyahhud kedua disyariatkan duduk tawarruk.
Kembali kepada pertanyaan saudara, apakah pada rakaat terakhir dalam shalat 2 (dua) rakaat itu duduk iftirasy atau tawarruk? Kita perhatikan kembali hadits riwayat Abu Humaid As-Saa’idi yang menceritakan bahwa dirinya benar-benar mencermati shalat Rasulullah saw. Dalam hadits tersebut diceritakan bahwa Rasulullah saw bertakbir dengan mengangkat kedua tanganya sejajar dengan bahunya, beliau ruku dengan menggenggam lutut dengan kedua tangannya, kemudian melakukan i’tidal dengan berdiri tegak, lalu sujud dengan meletakkan kedua tangannya dengan tidak membentangkan dan menyempitkannya, apabila beliau duduk pada rakaat kedua beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukkan kaki kiri (di bawah kaki kanan) dan menegakkan kaki kanannya.
Ibnu Hajar dalam kitab Fath al-Bariy Syarh Kitab al-Bukhariy menjelaskan bahwa hadits ini (riwayat Abu Hamid as-Saa’idy) dijadikan sebagai dalil yang kuat oleh imam asy-Syafi’i. Hadits tersebut menjelaskan bahwa cara duduk pada tasyahhud awal berbeda dengan cara duduk pada tasyahhud akhir. Hal ini berbeda dengan pendapat Malikiyah dan Hanafiyah yang berpendapat bahwa cara duduk pada tasyahhud awal maupun tasyahhud akhir adalah sama. Madzhab Malikiyyah menyamakan cara duduk pada kedua tasyahhud dalam shalat dengan duduk tawarruk, sedang Hanafiyyah sebaliknya yaitu dengan cara duduk iftirasy.
Imam asy-Syafi’i berpendapat bahwa kalimat ” وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ اْلآخِرَةِ ” (apabila duduk pada rakaat yang terakhir) menjadi dalil bahwa duduk tasyahhud pada shalat shubuh seperti duduk tasyahhud akhir pada shalat lainnya, karena kalimat فِي الرَّكْعَةِ اْلآخِرَةِ sifatnya umum, yaitu raka’at terakhir pada shalat yang jumlah rakaatnya 2 (dua), 3 (tiga) atau 4 (empat).
Tim Fatwa sependapat dengan pendapat imam asy-Syafi’i dalam memahami kalimat “raka’at terakhir” (وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ اْلآخِرَة) yang terdapat dalam hadits al-Bukhari, karena alasan tersebut sangat kuat dan dikuatkan dengan riwayat Abu Humaid as-Saa’idy yang terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad berikut:
عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ سَمِعْتُهُ وَهُوَ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ بْنُ رِبْعِيٍّ يَقُولُ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …………… ثُمَّ صَنَعَ كَذَلِكَ حَتَّى إِذَا كَانَتِ الرَّكْعَةُ الَّتِي تَنْقَضِي فِيهَا الصَّلاَةُ أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَى شِقِّهِ مُتَوَرِّكًا ثُمَّ سَلَّمَ. [رواه أحمد: باقى مسند الأنصارى
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Humaid as-Saa’idy ia berkata, saya telah mendengarnya (Muhammad bin Atha’) dan berada di tengah-tengah sepuluh shahabat Nabi saw.- di antaranya adalah Abu Qatadah- , ia (Abu Humaid as-Saa’idy) berkata; Saya adalah orang yang paling hafal shalat Rasulullah saw ……………………… kemudian beliau melaksanakan seperti itu sehingga apabila beliau berada pada rakaat yang terakhir, beliau mengeluarkan (telapak) kaki kirinya dan duduk pada bagian kirinya dengan cara duduk tawarruk, kemudian beliau (mengucapkan) salam.”
[HR. Ahmad: Baqi Musnad al-Anshary]
Dengan demikian maksud kalimat وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ اْلآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ اْلأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ (dan apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukan kaki kirinya ke depan dan mendirikan tapak kaki yang lain (kanan) dan duduk di tempat duduknya) adalah apabila beliau duduk pada raka’at terakhir baik shalat yang terdiri dari 2 (dua) rakaat, 3 (tiga) rakaat atau 4 (empat) rakaat, baik dalam shalat wajib maupun shalat sunnat yang setelah selesai berdo’a lalu ditutup dengan salam; beliau duduk dengan memajukan (telapak) kaki kirinya (di bawah kaki kanan) dan duduk di tempat duduknya.
Dengan memperhatikan hadits-hadits di atas berikut syarahnya, dapat disimpulkan bahwa duduk pada rakaat terakhir (duduk tasyahud) baik shalat itu 2 (dua) rakaat, 3 (tiga) rakaat atau 4 (empat) rakaat adalah dengan cara duduk tawarruk.
Wallahu a’lam bishshawab.
www.tarjih.or.id
Administrasi Pembelajaran 2019
*Administrasi Pembelajaran untuk Persiapan Tahun Pelajaran 2019/2020*
*KI dan KD Kurikulum 2013 SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Terbaru*
https://bit.ly/2ZwVMTT
*Kalender Pendidikan 2019/2020 semua Provinsi di Indonesia*
https://bit.ly/2XVmt4h
*Administrasi Kepala Sekolah*
https://bit.ly/2WKgKfT
*Administrasi Guru Kelas*
https://bit.ly/2WMtJTq
*RPP K13 SD Kelas 1 Semester 1 Lengkap*
https://bit.ly/2KkoDXX
*RPP K13 SD Kelas 2 Semester 1*
https://bit.ly/2Ig3njz
*RPP K13 SD Kelas 3 Semester 1*
https://bit.ly/2XiS02I
*RPP K13 SD Kelas 4 Semester 1*
https://bit.ly/2XebaHe
*RPP K13 SD Kelas 5 Semester 1*
https://bit.ly/2WKWe3O
*RPP K13 SD Kelas 6 Semester 1*
https://bit.ly/2FmLq1h
*RPP K13 SMP Kelas 9*
https://bit.ly/2FbT0eM
*RPP K13 SMP Kelas 8*
https://bit.ly/2KSo0UM
*RPP K13 SMP Kelas 7*
https://bit.ly/31w9nMQ
*RPP K13 SMA/MA/SMK Kelas 10*
https://bit.ly/2X7JYdd
*RPP K13 SMA/MA/SMK Kelas 11*
https://bit.ly/2KQFwst
*RPP K13 SMA/MA/SMK Kelas 12*
https://bit.ly/2XcfLJX
*Semoga bermanfaat, jangan lupa dibagikan ke teman semoga menjadi amal ibadah kita, Aamin....🙏🙏*
Belajar dari kisah nabi Yunus
🌈 *Belajar Optimis Dari Kisah Nabi Yunus* 🌟
Ada sebuahcx doa yang sering kita lantunkan dikala sedang dalam kesulitan. Itulah doa yang kita kenal dengan Doa Nabi Yunus.
Sebenarnya, apa makna mendalam dari dzikir Nabi Yunus 'Alaihissalam? Yuk! Mari kita simak...
*******
Tersebut sebuah kisah Nabi yang harus melewati episode kegelapan. Dialah Nabi Yunus 'alaihissalam. Seorang Nabi yang "gagal" bersabar mendakwahi ummatnya, pergi berlayar keluar kampungnya, kemudian harus terpilih untuk dibuang dilaut agar mengurangi beban kapal yang oleng, ditelan paus, lalu terjebak dalam gelap yang panjang.
Para mufasirin menyebut apa yang dialami Nabi Yunus sebagai tiga lapis kegelapan,
1. Gelapnya perut ikan
2. Gelapnya lautan
3 Gelapnya Malam
*****
Mari kita bahas setiap poin doanya.
1. laa ilaha illa anta, tiada Ilah selain Allah.
Lihatlah suasana bathin Nabi Yunus AS, laa ilaha illa anta berarti pengakuan bahwa tiada yang aku sembah kecuali Allah, tiada yang aku takuti kecuali Allah, termasuk tiada yang dapat menyelamatkan aku kecuali Allah. Nabi Yunus AS sedang membangun optimisme.
Ketika kegelapan menerpa, terkadang kita merasa bahwa dunia akan berakhir. Kita terkadang merasa sudah tertelan ikan paus dan akan terlumat didalam perut ikan. Kita merasa dan meyakini bahwa masalah yang kita hadapi tidak ada jalan keluarnya.
Disinilah jebakan setan, membangun pesisme, setan membangun kelemahan jiwa. Belajar dari Dzikir Nabi Yunus, beliau memulai dizkirnya dengan mentauhidkan Allah. Beliau memulai dzikirnya dengan sebuah pengakuan mendalam bahwa Allahlah Tuhannya, penolongnya, pelindungnya, dan pengurusnya.
*****
2. Subhanaka, Maha Suci Engkau.
Bagian kedua dari dzikir ini adalah pengakuan atas kesucian Allah.
Para mufasirin menjelaskan, Subhanaka berarti mengakui bahwa Allah suci dan bersih dari segala kezaliman. Allah bersih dan suci dari kesalahan. Termasuk salah taqdir, salah setting, salah skenario dan kesalahan-kesalahan lainnya.
Bayangkan, Jika kita berada pada posisi Nabi Yunus, mungkin kita bertanya tanya :
Mengapa Saya? Mengapa harus Saya yang ter-undi terbuang ke laut? Mengapa nasib Saya naas seperti ini? Saya kan nabiMu Ya Rabb, Saya kan orang sholih, dan seterusnya. Faktanya, Nabi Yunus tidak demikian.
Nabi Yunus membangun sebuah kesadaran bahwa tertelannya dia di perut ikan adalah bukan kesalahan Allah dan bukan kesalahan taqdir. Karena Allah suci dari hal hal yang salah.
Inilah yang harus dibangun ketika kegelapan ujian hidup menerpa. Bersangka baiklah pada Allah, dan HENTIKANLAH sangka buruk padaNya.
Belajar dari Nabi Yunus, harusnya kita langsung menyadari bahwa Allah gak mungkin salah skenario danAllah gak mungkin zalim. Terjerambabnya kita hari ini pastilah memiliki makna. Sebuah makna yang akan membawa kebaikan pada kehidupan kita.
Makadari itu, Nabi Yunus langsung menyambung dzikir ini dengan kalimat penutup yang mencengangkan.
*****
3. Inni kuntu minadzholimin, sungguh sungguh aku yang dzholim.
Kalimat penutup dzikir Nabi Yunus ini adalah sebuah pengakuan, bahwa terjebaknya ia dalam tiga kegelapan adalah salahnya sendiri. Nabi Yunus tidak serta merta menyalahkan ABK yang membuangnya. Beliau juga tidak menyalahkan ummatnya yang tak kunjung beriman. Namun beliau menyalahkan diri sendiri. Beliau menyadari bahwa ini adalah salah beliau, ini adalah akibat dosa beliau, yang tak sabar menunggu kaumnya beriman.
Mari kita selami hati kita, apakah kita sedang menyalahkan diri sendiri? Atau kita sedang menyalahkan orang lain?
Ketika Anda menyalahkan orang lain atas terjerambabnya diri Anda, maka relatif Anda fokus ke hal hal diluar Anda. Dan faktanya, hal hal diluar Anda tidak bisa Anda kendalikan.
Namun jika Anda mengalamatkan kesalahan pada diri Anda sendiri, maka hati Anda akan lebih damai, karena Anda pada dasarnya mampu merubah diri anda sendiri.
Ketika ada yang menyakiti Anda, maka Anda segera kembalikan kepada diri Anda : "mungkin Saya penuh dosa"
Ketika Anda mengalami kehilangan barang: "Mungkin ada dosa-dosa pernah menahan rezeki orang lain"
Ketika bathin kita sudah mengakui : bahwa memang kita yang Zalim pada diri kita sendiri, insyaAllah kita akan lebih bertanggung jawab dalam memperbaiki diri ini. Berbeda jika kita menyalahkan orang lain, maka kita relatif akan terus berfokus untuk menunggu berubahnya pihak lain. Padahal itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah.
*****
Jika dirangkum, ada tiga langkah bathin yang harus kita amalkan agar kita dapat keluar dari gelapnya kehidupan :
1. Mengakui Kekuatan Allah.
2. Mengakui Kesucian Allah.
3. Mengakui kesalahan diri sendiri
Yuk, berhentilah pesimis, jauhilah putus asa. Sedalam apapun jurang yang menelanmu, akan sepanjang itulah tali pertolongan Allah padamu.
Yuk, mari sucikan Allah, Allah gak mungkin salah setting, salah skenario, salah taqdir dan salah-salah yang lainnya. Semua kegelapan ini terjadi atas izinNya, dan pastilah ia punya maksud.
*******
Disadur ulang dari tulisan Rendy Saputra. Semoga bermanfaat
Bu Diah My Teacher
Keindahan surga
*💍Mutiara Fajar💢*
*🌈Demi Keindahan Surga, seharusnya Manusia Berlomba💥*
BAYANGAN manusia tidak akan sanggup menjangkau keindahan surga. Puncak kenikmatan ini dirahasiakan oleh Allah Penciptanya. Membuat manusia semakin penasaran dan selalu berharap untuk bisa mendapatkannya.
Sebagai muslim yang sadar akan akhirat, dia akan berlomba untuk bisa mendapat balasan yang terbaik, "Untuk mendapatkan keindahan surga itu, seharusnya manusia berlomba." (QS. al-Muthaffifin: 26)
Sebab itulah, Allah ciptakan surga bertingkat-tingkat. Amal manusia tidak sama. Diantara tingkatan itu, yang paling tinggi adalah Firdaus. Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling afdhal." (HR. Turmudzi 3174 dan dishahihkan al-Albani).
Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan/ memotivasi umatnya untuk berlomba mendapatkan firdaus. Diantaranya dengan memohon kepada Allah untuk dimasukkan ke surga firdaus. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga." (HR. Bukhari 2790 & Ibnu Hibban 4611).
Maka sempurnakan IMAN, Sempurnakan HIJAB, jaga Sholat, Zakat dan sedekah..teruskah menjadi LEBIH MANFAAT, TOTAL dalam KEBAIKAN, Selalu dalam barisan DAKWAH, hanya untuk RIDLO ALLAH
*Semoga kita di mudahkan utk jalan menuju surga*
Link buku sd
*UPDATE TERBARU NOVEMBER 2018*
*Perangkat Pembelajaran Jenjang SD / MI Kelas 1 , 2, 3, 4, 5, & 6 Lengkap ( Recomended)*
Tahun Pelajaran 2018 - 2019
✅ *Aplikasi Raport Semester 1 SD Kurikulum 2013 (Lengkap)*
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- Aplikasi Raport Semester 1 Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
✅ *Kisi Kisi Dan Soal Ulangan Harian Kurikulum 2013 (Lengkap)*
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- Kisi Dan Soal Ulhar Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
✅ *Kisi Kisi Dan Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) (Lengkap)*
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- Kisi Dan Soal PAS Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
✅ *Buku Guru dan Bukus Siswa Kurikulum 2013 (Lengkap)*
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- BG dan BS Kurikulum 2013 Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
✅ *Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 (Lengkap)*
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- Silabus , Prota, Promes Kurikulum 2013 Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
✅ *RPP Kurikulum 2013 (Lengkap)*
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 1 : http://bit.ly/2JVK7aw
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 2 : http://bit.ly/2zNM2cF
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 3 : http://bit.ly/2qDqKKy
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 4 : http://bit.ly/2FijNc0
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 5 : http://bit.ly/2JVqe3f
- RPP Kurikulum 2013 Kelas 6 : http://bit.ly/2z4bpqS
Silahkan Bantu Bagikan Kepada Teman Teman Yang Membutuhkan Informasi
Bahagia karena ketulusan
*✏Hidayah Akhir Pekan🌴*
*🕋Bahagia Pada Jiwa Yg Mengabdi Tulus Kpd Allah👳🏽♀*
SELAMAT keluar dari dalam selimut dan zona kasur menuju zona sajadah untuk menghadap kepada Allah. Kejadian seperti itu adalah bagai keluar dari kematian menuju kehidupan, keluar dari alam kubur menuju alam kedamaian akhirat. Bagaimana mungkin seseorang merasakan kebahagiaan ketika jiwanya tak pernah mau merunduk dan menunduk serta bersujud pada Dzat Maha Penentu segalanya?
Mayoritas orang fakir miskin mengira bahwa kebahagiaan adalah ada pada banyaknya harta yang dimiliki. Karena itu maka siang malamnya diisi dengan diskusi dan upaya pencapaian keuntungan sebanyak-banyaknya dari semua usaha yang dilakukan tanpa mempertimbangkan Allah ridla apa tidak, ada yang didzalimi apa tidak.
Mayoritas orang kaya membelanjakan harta yang dikumpulkannya untuk mencari, mengejar dan "membeli" kebahagiaan. Tiada hari tanpa belanja, tiada bulan tanpa wisata dan tiada tahun tanpa keliling bumi. Semua demi menemukan bahagia.
Ditemukankah? Belum tentu. Senang mungkin saja diperoleh, tapi bahagia belumlah tentu. Bahagia itu makhluk unik, ia dekat sekali tapi dicari dan dikejar-kejar sampai jauh sekali. Ia mudah digapai, namun banyak yang merasa sulit sekali mendapatkannya.
*Bahagia itu ada pada jiwa yang mau mengabdi kepada Allah secara tulus dan berbagi manfaat kepada hamba Allah lainnya secara ikhlas. Jangan "sakiti" Allah dan RasulNya, jangan sakiti pula hamba-hamba Allah lainnya*. Hidup jangan seenaknya sendiri tanpa mempertimbangkan syari'at. Allah Maha melihat, Allah Maha mendengar. Semua tercatat, sekecil apapun apa yang kita lakukan. *Semoga kebahagian senantiasa hadir dlm kehidupan kita*🙏🏻
Orang munafik bagai kayu yang disandarkan
*🌷Hikmah Akhir Pekan💢*
*💥Para Munafik Itu Bagai Kayu yang Disandarkan‼*
Mereka seakan-akan kayu yang disandarkan.. (QS. Al-Munafiqun: 4).
Mengapa Alquran mengumpamakan orang-orang munafik dengan kayu yang disandarkan? Fakhruddin Al-Razi telah menyebutkan dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib. Diantara perkataan beliau - rahimahullah: Karena perumpaman ini mengandung faedah yang banyak yang tidak ada pada yang lain."
Pertama: Berkata Az-Zamakhsyari dalam Al-Kasyaf:
Dalam kebersandaran mereka, mereka diumpamakan dengan kayu yang disandarkan ke tembok *(dan mereka tak lain hanyalah makhluk yang kosong dari iman dan kebaikan)*, karena kayu yang bermanfaat akan berada di atap, atau tembok, atau bagian bangunan lain dalam posisi yang menunjukkan manfaatnya. Dan ketika ia dibiarkan kosong tanpa manfaat ia akan disandarkan ke dinding. Jadi diumpamakan dengannya karena tak ada manfaat.
Kedua: Kayu yang disandarkan itu asalnya adalah ranting yang lentur yang masih laik untuk dimanfaatkan, kemudian berubah menjadi keras dan kering. Orang kafir dan munafik demikian juga, tadinya baik untuk ini dan itu lalu ia keluar dari kebaikan-kebaikan itu (kafir sesudah iman).
Ketiga: Orang-orang kafir (orang munafik dengan kemunafikan akidah hakikatnya kafir) adalah kayu bakar neraka.
Firman Allah: Sungguh, kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah bahan bakar Jahannam. Kamu pasti masuk ke dalamnya. (QS. Al-Anbiya: 98). Dan kayu yang disandarkan dibakar juga.
Keempat: Kayu yang disandarkan salah satu ujungnya bersandar ke arah tertentu (tembok), dan ujung yang lain bersandar ke arah lain (tanah). Begitulah orang munafik, dimana salah satu sisi dirinya yakni batinnya bersandar kepada orang-orang kafir sedangkan sisi lainnya yaitu kedok lahiriahnya bersandar kepada kaum muslimin. *Semoga kita dihindarkan dan dijauhkan dari pengaruh orang2 munafik*
Doa untuk anak ujian nasional
*DO'A BERSAMA*
_*Untuk anak2 kita yg akan menjalani Ujian Nasional,*_ mari mereka kita do'akan:
Bismillahirrohmaanirrohiim
Allahumma akhrijni min zhulumatil wahmi wa akrimni bi nuril fahmi.
Allahummaftah ‘alayna abwaaba rahmatika wansyur alayna "uluumika birahmatika yaa arhamar raahimin.
Ya Allah…
Kami bermohon keluarkanlah putra/putri kami dari gelapnya kebingungan dan muliakan ia dgn cahaya pemahaman.
Ya Rabb…
Berikanlah ketenangan dan kemampuan serta petunjukMU kpd kami dan anak kami dalam menghadapi ujian ini.
Ya Allah Ya Rabb kami
Kuatkanlah tubuhnya, hindarkan dia dari sakit. Jauhkan hamba-MU ini dari perilaku yg membuat anak kami sakit, baik fisik maupun batinnya.
Ya Rabbi
Mudahkanlah kepada anak kami dlm mengerjakan soal ujian.
Jgn jadikan ia anak yg ragu atau penakut, tetapi timbulkanlah rasa percaya dirinya.
Ya Rabbana...
Tiada daya upaya kami dan anak kami selain atas pertolongan-MU.
Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir.
Ya hayyu ya qoyyum birahmatika yaa arhamar raahimin.
Rabbana taqobbal minna innaka antas samiiul’aliim watub alayna innaka antattawwaburrahim.
Walhamdulillahirabbil alamin.
Jangan kufur nikmat wahai perempuan
*🌿Hikmah Ahad Pagi☘*
*👠Perempuan Ahli Neraka Karena Satu Sifat Ini👜*
PEREMPUAN yang kufur nikmat bukanlah perempuan yang akan memasuki surga-Nya Allah. Perempuan semacam ini yang disebutkan dalam salah satu hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Asma' binti Yazid.
Dari Asma' binti Yazid Al-Anshariyyah radhiallahu anha: Ketika aku sedang duduk bersama orang-orang sebayaku, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallaam lewat dan mengucapkan salam kepada kami. Kemudian, beliau bersabda, "Waspadalah kalian, jangan mengingkari orang-orang yang telah memberi kenikmatan."
Di antara mereka, akulah yang paling berani untuk bertanya kepada beliau. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan pengingkaran terhadap orang-orang yang telah memberikan kenikmatan?"
Beliau menjawab, "Bisa jadi seseorang dari kalian lama menjanda, lalu Allah menganugerahinya suami dan memberinya anak, tetapi ia sangat marah dan mengingkari nikmat. Ia berkata, 'Aku tidak mendapatkan satu kebaikan pun darimu'." (HR Al-Bukhari dan Ahmad)
Hadits ini mengingatkan kaum perempuan untuk mengingat kebaikan Allah yang diberikan melalui perantara suami. Jangan menjadi perempuan yang kufur nikmat dengan meniadakan jerih payah suami apalagi disertai dengan kebencian dan kemarahan.
Tidak pantas bagi seorang perempuan beriman menuntut hal yang memberatkan suaminya, pupuklah kesabaran dan kelapangan hati mendampingi suami di kala lapang maupun sempit. Bukankah suami yang rela bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan nafkah yang halal?
Bantulah suami kita untuk menghidupi keluarga dengan segala sesuatu yang halal demi mencapai ridho Allah Ta'ala. Doakan ia agar senantiasa dalam lindungan Allah. Yakinlah bahwa rezeki dan karunia tak akan pernah tertukar, tugas kita hanyalah bersabar dan bersyukur hingga Allah melipatgandakan kenikmatan-Nya. *Ya robb jauhkanlah kami dr api neraka😭*🙏🏼
Hadist hari ini
*ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ*
*ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ*
☘ *ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 14 Sya'ban 1440 H / 18 April 2019 M.
*BEKERJA LEBIH BAIK DARIPADA MENGEMIS*
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:لَوْ اَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ, تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا.
Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung; ia pergi pagi hari dalam keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang”.
(HR Tirmidzi, no. 2344; Ahmad (I/30); Ibnu Majah, no. 4164)
*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits*
1. Kepayahan akibat bekerja mengais rezeki akan mengundang rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wata'ala melimpah.
"Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.”
(HR. Ath-Thabrani)
2. Jatah rezeki seseorang telah ditakar, oleh karena itu carilah yang halal. Tidak akan mati seseorang sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itulah bertakwa kepada Allah dan memperbaiki cara pencaharian rezeki. Jika datangnya rezeki itu terlambat maka jangan memburunya dengan bermaksiat karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan cara baik dan taat pada-Nya.”
3. Bekerja mengais rezeki dengan berjerih payah meski tidak dijamin mendapatkan nya itu lebih baik dari pada meminta minta baik dikasih apalagi ditolak. Mengemis dengan berbagai bentuk dan modus tetap tercela sekali.
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.”
(HR. Bukhari)
4. Bersungguh-sungguh sungguh dalam mengais rezeki karena keutamaan nya yang luar biasa.
“Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bekerja dan terampil. Siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.”
5. Segala apa yang dikeluarkan oleh seorang suami untuk menafkahi keluarga nya adalah disetarakan sedekah, apalagi bila seorang isteri yang dititipi oleh Allah Subhanahu wata'ala kelebihan rezeki kemudian membantu menafkahi keluarga, maka keutamaan nya berlipat-lipat bukan sepuluh kali, atau seratus kali, tetapi dilipat 700 kali hingga tidak terhitung bila niatnya mencari ridha Allah Subhanahu wata'ala dan dengan cara yang baik.
مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ فَهُوَ صَدَقَةٌ
“Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya (bekerja) sendiri. Dan apa saja yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki kepada diri, istri, anak dan pembantunya adalah sedekah.”
(HR. Ibnu Majah)
6. Bekerja mencari rezeki lebih baik dari pada mengemis di perempatan jalan atau ke rumah rumah dengan membawa selembar proposal dengan modus untuk bangun panti asuhan atau pesantren atau masjid. Sebaiknya Anda tidak memberi.
وَعَنْ اَبِى عَبْدِاللهِ الزُّبَيْرِبنِ العَوَّامِ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللهِ :لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ مَنَعُوْهُ.
Dari Abi Abdillah (Zubair) bin Awwam Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”.
(HR Bukhari, no. 1471).
*Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah*
زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 212)
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kuluu min thoyyibaati maa rozaqnaakum wasykuruu lillaahi ing kuntum iyyaahu ta'buduun
"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 172)
Demikian, semoga bermanfaat,.
Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.
==================================
🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً
*“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”*
*(HR.Bukhari)*
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
*Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.*
*(HR.Muslim)*
Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
*Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.*
*(QS.Ali-Imran [3] :104)*
❄ S I L A H K A N D I S H A®E
Semoga bermanfaat bagi Ummat.
Selamat beraktifitas,..
Baarakallahufiikum...
Berkah Menambah Taatmu kepada Allah
*🌅Hidayah Fajar🌱*
*🕸Berkah Menambah Taatmu kepada Allah☂*
BERKAH adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.
Berkah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi berkah ialah bertambahnya ketaatanmu kepada Allah Ta'ala dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya.
Berkah itu, "Albarokatu tuziidukum fi thoah" (Berkah menambah taatmu kepada Allah)
Hidup yang berkah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru berkah sebagaimana Nabi Ayub, sakitnya menambah taatnya kepada Allah. Berkah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.
Tanah yang berkah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Mekkah punya keutamaan di hadapan Allah tiada yang menandingi. Makanan berkah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.
Ilmu yang berkah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, tapi yang berkah ialah yang mampu menjadikan seseorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal dan berjuang untuk agama Allah.
Penghasilan berkah juga bukan gaji yang besar dan bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang ysng terbantu dengan penghasilan tersebut.
Anak-anak yang berkah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar dan mempunyai pekerjaan dan jabatan hebat, tapi anak yang berkah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak di antara mereka ada yang lebih saleh dan tak henti-hentinya mendoakan kedua orangtuanya.
"Barang siapa yang mengajarkan satu ilmu dan orang tersebut mengamalkannya maka pahala bagi orang yang memberikan ilmu tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut." (HR.Bukhori Muslim) *Semoga segala aktivitas kita hari ini berkah*
Psywar pada Perang Uhud
Rasulullah Wafat: Psywar pada Perang Uhud
Perang Uhud sedang sengitnya berkobar. Kaum kafir Quraisy sedang kewalahan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, tak ayal mereka akan kalah lagi seperti di medan Badr.
Jumlah kaum kafir Quraisy pada saat itu adalah 3.000 orang. 700 di antaranya berbaju besi, 200 orangnya kavaleri berkuda, 17 orangnya adalah penabuh genderang dan sisanya pasukan infanteri. Sementara, jumlah pasukan kaum Muslimin di bawah pimpinan Baginda Rasulullah Muhammad saw adalah 1.000 orang. Dikurangi 300 orang membelot berbalik kanan pulang bersama Abdullah bin Ubay.
Namun, jumlah yg hanya 700 orang ini menggentarkan 3.000 orang. Pasukan Abu Sufyan kocar kacir.
Dalam kondisi seperti itu, Abu Sufyan mulai memainkan 'psywar'. Dibuatlah kabar 'quick count' bahwa Rasulullah saw telah wafat tertebas pedang. Padahal Rasulullah saw baik-baik saja. Walau memang sempat terluka.
Kabar 'quick count' ini mematikan semangat jihad pasukan kaum Muslimin. Sebagiannya mundur ke belakang seraya meratapi 'kekalahan semu' tersebut. Sebagiannya lagi bertahan, walau kemudian banyak yg menjemput kesyahidannya.
Namun, salah seorang sahabat, Ka'ab bin Malik ra tak percaya begitu saja. Ia mencari dimana Rasulullah Muhammad saw berada. Ia percaya bahwa Sang Baginda belum tiada. Ka'ab bin Malik pun menemukan sang Baginda baik-baik saja. Ia.berteriak gembira, namun segera mulutnya ditutup Sang Baginda seraya memintanya agar diam.
Rasulullah Muhammad saw tahu bahwa Abu Sufyan melancarkan psywar bahwa dirinya telah wafat agar pasukan umat Islam hilang semangatnya. Yg dengan kehilangan semangat tersebut, pasukan kafir Quraisy dapat dengan mudah membalas serangan sambil menggempur umat Islam.
Psywar dilawan dengan psywar. Quick count dilawan dengan quick count, yakni dengan membiarkan mereka mengira para sahabat melemah karena 'quick count' Rasulullah wafat. Namun, Rasulullah kemudian mengutus Ka'ab bin Malik, Sa'ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zaid bin Sahl, dan sahabat lainnya untuk maju ke depan dan lebih menguatkan kembali 'benteng pertahanan'.
Sahabat, di saat seperti sekarang adalah masa-masanya psywar digencarkan. Tenang, jangan panik. Kabar mereka itu buatan.
Para pejuang data, tabulasi dan saksi sedang bermandi peluh hingga air mata mendapatkan bukti-bukti rekapitulasi suara yg sebenarnya. Bantu mereka dengan menguatkan doa kita seraya kita gencarkan pula psywar untuk melemahkan mereka.
Mereka sedang panik. Jangan ikut ritme dan tarian mereka. Jangan ikut panik. Kita punya Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya. Tenang saja. Insya Allah, kita memiliki Presiden baru untuk ibu pertiwi kita, Indonesia.
Tetap tamvan dan tetap bahagia saja. Seperti saya... :)
#AMI
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran
RUMAH YANG TERLIHAT OLEH PENDUDUK LANGIT
*☂Nasihat Ahad Pagi💧*
*🏡RUMAH YANG TERLIHAT OLEH PENDUDUK LANGIT💥*
🏠 Di dunia ini ada rumah yang terlihat oleh penduduk langit. Seperti apakah rumah yang terlihat oleh penduduk langit tersebut ?.
Nabi صلّى الله عليه وسلّم bersabda:
إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض
*"Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur'an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit* sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi."
[Hadits dikeluarkan oleh Ahmad, Adz-Dzahabiy, Lihat kitab ash-Shahihah no. 3112].
💦 Maka janganlah rumah kita kosong dari tilawah ayat-ayat al-Qur'an, sehingga rumah kita tidak terlihat oleh penduduk langit.
💡Rutinkan bacaan Qur'an di rumah kita agar rumah kita selalu terlihat oleh para penduduk langit.
*اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآن..*
*Semoga para pembaca menjadi pecinta al Qur'an*
Pengumpul Harta Setelah Kematian
*☂Renungan Akhir Pekan🌱*
*💵Pengumpul Harta Setelah Kematian⛔*
ULAMA itu adalah orang yang tak pernah berhenti berdoa kebaikan untuk semuanya dan mengajak semuanya untuk melakukan kebaikan serta mempersembahkan yang terbaik dalam hidupnya. Kebaikan hakiki adalah kebaikan yang mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara salah satu tanda pengikut ulama yang baik adalah merasa senang ketika dinasehati, bahagia jika diberi peringatan, ikhlas dan berprasangka baik akan semua mauidhah yang diterima.
Saya ingin menjadi pengikut ulama yang baik. Saya harus mengajari diri saya untuk selalu setia pada ulama dan senang jika selalu bersamanya. Kalau Syekh Sufyan bin Uyainah berkata bahwa berkisah tentang orang shalih akan menjadi sebab turunnya rahmat, maka bagaimana dengan selalu bersama dan mendengar langsung petuah orang shalih, para ulama?
Petuah ulama yang membuat hati saya tersentuh yang ingin saya bagikan kepada para pembaca setia status atau tulisan saya adalah sebagai berikut, "Wahai para pengumpul harta di dunia ini yang mengumpulkannya untuk para ahli warisnya, apakah Anda bisa mendapatkan manfaat dari harta yang Anda kumpulkan setelah kematian nanti?".
Sedikitnya ada dua pesan terpendam di balik pertanyaan di atas. *Pertama*, upayakan ahli waris kita menjadi orang shalih yang bisa menggunakan harta yang kita kumpulkan di jalan Allah agar pahala tetap mengalir pasca kematian kita. *Kedua*, cerdaslah dalam mencari dan mengunakan harta kita, yakinkan bahwa semuanya adalah sesuai dengan yang Allah suka.
Berbuatlah yang terbaik untuk semua. Belajarlah manajemen akhirat di samping manajemen dunia. *Semoga rezeki kita adalah rezeki yg berkah*
Menjadi Cerdas Menjalani Hidup
*🕌Taujih Jum'at Mubarok📖**
*🌅Menjadi Cerdas Menjalani Hidup🕓*
*SETIAP perjalanan adalah penggunaan waktu yang akan dimintai pertanggungjawaban. Berbahagialah mereka yang mengisi setiap perjalanan hidupnya dengan segala aktifitas yang disukai Allah*.
Perjalanan yang disukai Allah adalah perjalanan yang penuh manfaat, perjalanan yang mengokohkan jati diri sebagai manusia yang beriman. Perjalanan tanpa tujuan dan makna adalah penyia-nyiaan waktu yang memperpendek umur.
Dalam sebuah perjalanan, pastilah kita bertemu dengan hal-hal baru, alam bernuansa baru dan orang-orang baru. Orang yang paling cerdas dan bahagia adalah orang yang setiap perjumpaannya dengan apapun memberikan hikmah, berkah dan atau pelajaran.
Saat bertemu dengan hal positif, itu adalah rahmat dan hikmah yang harus disyukuri. Saat bertemu dengan yang mengecewakan, itu adalah pelajaran berharga dari alam agar kita tak menirunya.
Saat setiap langkah bermuatan hikmah, rahmat dan pelajaran, maka bagian hidup manakah yang layak dikeluhkan? Mungkin saja, dan ini manusiawi, untuk mersa kecewa dan sedih saat antara harapan dan kenyataan tidak menemukan kesesuaian. Namun, jangan biarkan kekecewaan dan kesedihan itu menyita banyak waktu dan menempati banyak ruang di hati kita. Cukup sebentar saja. Kita harus belajar.
Yang pasti, kita harus memulai dari diri kita untuk mempersembahkan yang terbaik. Jangan berharap orang lain yang harus terlebih dahulu berbuat baik kepada kita. Salah satu alasan mengapa shaf shalat dari ratusan ribu bahkan jutaan orang di masjidil haram Mekkah cepat rapi dan teratur adalah karena setiap orang memulai dari kesadaran dirinya sendiri untuk lurus dan rapat sesuai dengan perintah agama. Tak usah terlalu sibuk mengatur orang lain sebelum selesai mengatur diri sendiri. Setuju? *Semoga kecerdasan ruhiyah & akal sehat bisa menuntun kita menemukan al haq*
Iman itu beramal saleh
Iblis merupakan salah satu makhluk yang Allah ciptakan dari bahan dasar api. Inggris merupakan makhluk yang sangat taat di kalangan para ma...
-
Pengembangan pola pikir manusia akan selalu berkembang sesuai dengan pengembangan zaman yang tidak akan terdeteksi oleh manusia yang hany...
-
إبراهيم (عليه السلام) كان رجلٌ اسمُهُ آزر، منجماً لملك جبَّارٍ يُسمَّى (نمرود) وكان (نمرود) كافراً باللهِ تعالى. فقال آزر للملك يوم...
-
[ Kumpul Keluarga ] Keluarga memiliki perenan penting dalam memvangun sikap, mental dna karakter manusia. manusaia d...