Semua Nabi berbincang dengan Allah SWT (musa)

Nabi adalah mereka yang memiliki kelebihan dari Allah SWT.  Nabi adalah manusia seperti kita dan ada hal lebih yang dimiliki oleh Nabi.  mereka lebih dekat dengan Allah dari pada kita.  dari beberapa kisah yang kita ketahui jumlah Nabi adalah 25 orang, dan ada lebih dari 300 Nabi yang tidak termasuk dalam kabar yang diberitahukan di Al-Quran.

Nabi Adam hingga Nabi Muhammad adalah manusia pilihan yang diutus untuk membimbimng dan memberikan kita peringatan dan juga kabar gembira pada kita.  Menjadikan diri kita siap untuk menjalankan kehidupan di dunia ini sesuai dengan petunjuk yang Allah berikan melaui Nabi dan RasulNya. Semua Rasul itu Nabi dan tidak semua Nabi itu Rasul.

dari kisah yang kita ketahui yakni kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir.  kisah ini termaktub dalam Al-Quran dalam surat Al Kahfi.  Nabi Musa yang notabenya adalah Nabi yang paling pintar di antara para Nabi yang lainya, namun harus diakui bahwa ada Nabi lain yang lebih mengungguli kepandaian Nabi Musa. Dan kepintaran Nabi Khidir adalah sangat berbeda pada umumnya manusia.  Ujian yang diberikan kepada Nabi Musa hanyalah tidak berbicara saat ada kejadian apapun yang nantinya dilewati bersama Nabi Khidir.  Namun apa yang terjadi?  Nabi Musa tidak dapat sabar dengan kejadian yang dialaminya bersama Nabi Khidir.   Nabi  Musa selalu saja bertanya kepada Nabi Khidir, perihal kejadian yang janggal menrut akal manusia biasa.  itulah perbedaan antara Nabi Musa dengan Khidir.  dan hikmahnya adalah bahwasanya setiap manusia itu mempunyai kelemahan dan kelebihan, dan harus diyakini bahwa jika kita pandai pada suatu bidang, maka pasti ada yang lebih pandai dari kita.

Nabi Musa merupakan salah seorang yang berbicara dengan Allah secara langusng.  Bukit Tursiana dalah saksi abadi percakapan antara Nabi Musa dengan Allah tuhannya.  Apa yang terjadi diluar akal normal manusia biasa, namu ketika Musa ingin melihat wajah Allah dia tak sanggup dan pingsan.  Allah langsung memberikan kelebihan kepada Musa agar memasukkan tangnya ke dalam kantongnya, dan nantinya akan keluar cahaya yang benderang dari tangan Musa.  Ketika sudah tidak ada jalan keluar Musa diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya kelauatan agar terbentuk sebuah jalan yang amat luas untuk berjalan diaatanya dan menghindari dari kejaran Firaun dan pasukanya.

Allah memberikan pertolongan disaat memang sudah waktunya kita mendapatkanya.  Allah memberikan sesuatu kepada kita karena kita sudah pas waktunya, sudah mupuni untuk memperolehnya dan sudah siap menjalannya, karena sudah sesuai dengan ketentuan Allah.  Maka ketika mereka Kaum Bani ISrail sudah di ujung tanduk dari pada Laut mereh.  maka mereka menjadi bingung dan was-was, bagaimana memperoleh jalan keluar dari kejaran Firaun.  didepan mereka ada lautan yang sangat luas dan tak akan mungkin dapat menyeberanginya,  dibelakang mereka ada pasukan Firaun yang sudah semakin mendekat.  Aina Mafar?  kemana harus lari?

Disaat yang sangat genting inilah Allah berbicara kepada Musa untuk melem[arkan tongkatnya.  dapat kita bayangkan dengan akal sehat,  apa hubungannya tongkat dengan lautan.  apa yang dapat dilakukan tongkat kepada lautan yang luas.  kalau pikiran kita sekarang adalah, tongkat tersebut jika dilempar kela laut atau di pukulkan ke laut tidak akan menghasilkan gerakan apapun di lautan, malahan tongkat itu akan hanyut jika dilempar, dan patah jika di[ukulkan ke air terlalu keran.

Dan Musa membuktikan dengan keimanan yang kuat.  semua pikiran manusia itu adalah pikiran manusia yang sudah terpepet terkena maslah apapun di dunia, baik hutang ataupun ancaman dan lainya.  namun harus diyakni bahwa tongkat yang sangat ringkiih itu ketika musa melemparkanya, maka dengan seketika lautan itu terbelah menjadi dua, dan memberikan akses jalan yang sungguh sangat luar biasa.

No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...