Menjaga lisan
Oleh Taufiq Iqbal

Dalam ilmu mantiq disebutkan, manusia adalah hewan yang berbicara (hayawabub=n natiq).  Tentu, bukan berarti bahwa manusia itu seperti binatang atau membenarkan teori evolusi Darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.  Ungkapan ini menegaskan yang membedakan derajat manusia dengan  makhluk lain adalah kemampuannya dalam berfikir, berkesadaranm dan berkata-kata.
Emha ainun najib pernah menulis sebuah esal bertajuk Peradaban Mulut.  Bias jadi sebuah peradaban memang dimulai dari mulut atau tutur kata.  Misaklnya, kenapa padi itu disebut padi sebagaimana yang kita kenal sekatang, tentu butukh sekian abad hingga tercipta  consensus tentang padi.
Syahdan, setelah menciptakan Adam as, sebagaiman disebutkan dalam surat al-Baqoroh, hal pertama yang diajarkan Allah adalah nama-nama tentang benda-benda.  Dari situ, lahirlah ilmu pengetahuan dan peradaban.  Iniliah yang menentukan kemulian bani Adam dibandingkan dengan Malaikat dan Iblis.
Ada banyak seka;o ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang tutur kata yang baik.  Perkataan baik merupakan cerminan dari pribadi yang mulia dan penjagaan lisan sehingga tidak ada yang keluar dari mulutnya kecuali kebaikan, apalagi terhadap kedua orang tua.
Dan hendaklah kamu berbuat baik  kepadda ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.  Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya  sampai berumur lanjut dalam pemeliharranmu, maka jangan sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangalah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra(17;28).

Perkataan yang baik dan pemmberian maaf lebih baik dari pada sedekah yag diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (QS.al-Baqarah (2); 263)

No comments:

Post a Comment

Menjawab 10 pertanyaan

  Oleh: Idham Okalaksana Putra               Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...