Di hari yang cerah dengan pacaran matahari yang menyilaukan mata, berjalan sesosok pemuda suatu kampus di jawa timur, pakainya rapi putih dengan garis-garis hitam yang pada bagian bajunya. berjalan menuju rumah tercinta para rasul dan para orang-orang yang berisilam dan beriman. masjid tempat paling nikmat,nyaman, dan tanpa ada gangguan dengan berbagai keheningangan dan pesona alam yang menyejukkan hati.
ia berada di masjid tersesbut sudah sekian hari setelah pelajaran di perkuliahanya selesai. mungkinada sesuatu yang dicarinya di dalam rumah allah tersebut. perasaan yang sejuk dengan lantunan ayat suci al-quran dan berbagai obrolan-obrolan kecil mahasiswa yang selessai melakukakn sholat dhuha, menambah nyaman dan nikmatnya suasana di masjid tersebut. waktu itu pukul 9 waktu setempat, dengan tangan mengadah ke langit dan mulut berdoa dengan penuh pengharapan, air mata pemuda berpakaian putih dengan garis hitam tersebut menetes seketika, dengan isak tangis memohon ampunan atas dosa yang telah dlakukan baik yang ia ketahui maupun tidak ia ketahui.
makin lama,makin keras isakanya seperti ada meriam yang siap meletus di padang jihad dalam dadanya, entah apa yang dia rasakan, namun sepertinya aku dan kebanyakan orang yang lainya pasti pernah mengalami hal yang semacam ini. tak terasa waktu pun terus berlalu meninggalkan segala kegundahan dalam diri pemuda tersebut, masih dalam posisi duduk untuk bermunajat kepada Allah, diambilnya Mushaf Al-Quran yang berada tepat disisi kirinya, sambil terus mulutnya mengucapkan istighfar kepada Sang Maha pemberi Ampunan.
Bacaan Al-Qur'anya pelan dan sangat lembut, namun seperti biasa di di hari-hari sebelumnya ia terus membuka hal yang sama dan surat yang sama yakni Surat Al-Baqorah ayat 1-50, kemungkinan ia sedang belajar untuk menghafal Al-Qur'an. aku teringat akan kata-kata Ust yang mashur dengan investasi sedekahnya, Ust Yusuf mansur, beliau berkata bahwasanya, menghafal Al-Qura'an itu mudah, caranya pun mudah, anda bisa menghafal satu surat, halaman, bahkan satu ayat dalam sehari, sembari di barengi dengan melakukan berbagai aktivitas yang lainya kita pun masih dapat menghafal Al-Qur'an. Allah akan memudahkan kepada siapa saja yang berniat untuk menghafalkan Al-Qur'an.
Mungkin dalam benak pemuda itu juga tertanam rasa ingin menghafal Al-Qur'an. aku sendiri ada keinginan juga untuk menghafal Al-Qur'an semoga kita juga dapat menghafal Al-Qur'an, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menghafalnya. Kalau kita tidak bisa menghafakan Al-Qur'an maka bismillah Istri atau anak keturunan kita dapat menghafal Al-Qura'an dengan pertolongan Allah SWT. tidak ada yang sia-sia dalam menghafal Al-Qur'an.
dalam surat AL-Baqoroh yang pemuda baca itu juga dikatakan bahwa"Kitab itu (Al-Qur'an) tidak ada keraguan paanya" ya benar, tidak ada keraguan dan baginya akan menfapakan bagi siapa yang membacanya apalagi bisa mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari, betapa indah dan nikmatnya hiduo ini.
pemuda itu perlahan membuka lembaran demi lembaran yang ia yakni akan menjadi saksi dan penolongnya di hari kemudian. aku teringat juga perkataan teman atau bahkan dosen dalam seminar bahwasanya hidup kita yang sekarang ini bagaikan secangkir gelas yang kecil yang akan mewarnai luasnya lautan, bila putih gelas itu maka akan putih pula lautan itu, dan sebaliknya jika hitam gelas itu maka hitam pula lautan itu, maksudnya adalah hidup kita yang sekarang kita rasakan hanyalah seperti gelas yang kecil itu ada batasan ruang dan waktunya dan pasti akan habis bila di gunakan, berbeda jauh dengan hamparan lautan yang diumpamakan yakni kehidupan kahirat yang luas tanpa batas tidak terbatasi ruang dan waktu selamanya abadan-abadan, kekal dan tidak akan mengalami kematian setelahnya. maka benar bila kehidupan yang sangat singkat ini di jalankan dengan baik maka hasil yang sangat luar biasa yang kita dapatkan, dan sebaliknya bila menyia-nyiakan kehidupan sekarang ini maka amat merugillah mereka yang tidak dapat menjalankan kehidupan ini sesuai dengan syariat Allah SWT, semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang diampuni atas segala dosa dan diterima semua amalan kebaikan kita.
Lembaran demi lembaran telah terlewati, sampai saatnya tiba waktu untuk ia memulai kativitas beikutnya, ia tutup mushaf al-Quran yang berwarna putih dengan lis merah, dengan berdoa dengan khuduk mengharap agar apa yang ia baca menjadikanya sebagai pedoman dalam hidupa dan menjadikanya amalan yang baik untuk dirinya di akhirat kelak amin. ia pun beranjak menuju ke asrama yang ia huni bersama 267 teman yang lainya, yang berjuang untuk menegakkan agama allah. dengan sigap ia langsung berjalan menuju asrama tersebut. langkah-demi langkah ia hentakan, terik matahari saat itu sangat menyengat tubuh, gumpalan debu pun bertebaran ke udara.
sampai di kamar ia melihat teman-temann yang lain sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur yang tipis dengan nyamanya teman-temanya tehenyak dalam istirahat nya. dan sebentar lagi akan masuk waktu dhuhur. tidak terasa oleh pemuda itu bahwa waktu berjalan sangat cepat dan ia bersiap untuk mandi agar saat shoalt dhuhur tiba ia dalam keadaan yang fresh..
permulaan yang baik maka akan di akhiri dengan kebaikan pula. aku kadang bedangggapan bahwa semua yang kita lakukan sekarang akan berbekas di masa yang akan datang, dan hasilnya akan sesuai denan apa yang kita lakukan sekarang, teringat kata dosenku, "semakin keras engkau melempar bola kedinding maka akan keras pula pantulanya", memang benar apa kata dosenku, mungkin dalam pikiran pemuda itu juga terbesik unutk melakukan untuk hari yang akan datang dalam kehidupanya nanti agar lebih baik dan bermanfaat.
pemuda itu selesai malakuakn aktivitas untuk membersihkan tubuh dan kotoran yang melekat di tubuhnya, dan bersiap untuk berangkat ke Rumah Allah di kampus tersbut, dengan beroakaian rapi, dan dengan jas hitam yang ia kenakan dengan wangi parfum khasm dia pun berangkat menuju rumah Allah unutk kesekian kalinya. aku bertanya oada diriku sendiri, sudah berapa kali kaki ku ini melangkah ke rumah Allah? tiap waktu sholat, sering, kadang-kadang, atau bahkan tidak pernah sama sekali, hanya menunggu waktu idul fitri dan idul adha saja? semuanya kembali pada beriku sendiri dan semoga aku dapat terus berlatih agar dapat terus beranjak menuju rumah Allah.
Dalam Tulisan ini kami berharap agar wawasan kami dan anda para pembaca semakin luas. Dengan semangat memperjuangkan Islam sebagai agama yang haq Wallahu a'alam Salam Satu Jiwa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjawab 10 pertanyaan
Oleh: Idham Okalaksana Putra Ada beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya berbincang deng...
-
Pengembangan pola pikir manusia akan selalu berkembang sesuai dengan pengembangan zaman yang tidak akan terdeteksi oleh manusia yang hany...
-
إبراهيم (عليه السلام) كان رجلٌ اسمُهُ آزر، منجماً لملك جبَّارٍ يُسمَّى (نمرود) وكان (نمرود) كافراً باللهِ تعالى. فقال آزر للملك يوم...
-
[ Kumpul Keluarga ] Keluarga memiliki perenan penting dalam memvangun sikap, mental dna karakter manusia. manusaia d...
No comments:
Post a Comment