Oleh:
Idham Okalaksana Putra
Ada
beberapa pertanyaan dari seroang teman yang menceritakan pengalamanya
berbincang dengan seseoran yang menanyakan tentang sisi lain dari Islam. Mungkin menurut kami penanyan adalah seorang
yang masih ragu akan keislamanya atau memang dia adalah Liberal. Tidak berburuk sangka, Namun kita akan
mengambil Ilmu dari pertanyaan itu, yang nantinya sebagai pengetahuan untuk
kita dan menambah khazanah wawasan kita tentang Islam itu sendiri.
Berikut pertanyaanya:
1. Pernikahan antara Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah yang
umurnya masih 6 tahun dan digauli diumur 9 tahun. yang mana hal tersebut tidak
dapat dimaklumi secara moral orang modern maupun di masa lalu karena dia
menganggap hal tersebut tetap saja tabu karena menikahi dan menggauli anak -
anak.
2.Nabi Muhammad yang kata dia menikahi 11 istri termasuh
pembantu bernama Hafzah kalau tidak salah dan membuat ketiga istrinya cemburu.
yang mana hal ini sangat bertentangan dengan batas poligami yang menentang
hukum moral manusia.
3. Ketiga sahabat terdekat nabi yang saling berperang untuk
berebut kedudukan pemimpin di Mekah setelah wafatnya beliau. Yang mana hal ini
diklaim awal mula Syiah terbentuk dan pasti ada alasan kuat mengapa mereka
tidak menyukai ketiga sahabat terdekat nabi. Teman saya jutga menambahkan hal
ini bahkan sampai memicu salah satu sahabat tersebut memerangi Aisyah, dan dia
juga menyebutkan bahwa Utsman dibunuh oleh salah satu keturunan Abu
Bakar.
4. Teman saya juga menyebutkan hukum islam terlalu kaku dan
kompleks masalah keuangan dan dia merasa kalau hal tersebut menghambat
keuntungan dari pengusaha. saya kurang hafal seluruh yang dia katakan, tapi
yang paling saya ingat dia menyampaikan bahwa jika memang Islam melarang riba
kenapa bank masih dilegalkan dan semua orang termasuk para pendakwah dan ulama
menggunakannya. meskipun itu Bank Syariah yang menurut teman saya hal itu
terlalu kontradiktif dan ambigu untuk dia pahami.
5. Dia menunjukan bukti bahwa di negara2 dengan mayoritas
islam para penduduknya justru sekitar setengahnya adalah atheis dan tidak puas
dengan hukum islam karena terlalu mengatur setelah dilakukan survey oleh
pemerintah secara sembunyi2. Seperti Iran, Arab, Turki dan negara Timur Tengah
lainnya. dia juga menambahkan jika hukum Islam memang sesempura itu mengapa
negara arab menjadi sangat liberal yang mana membuktikan baginya bahwa hukum
islam yang terlalu mutlak itu ketinggalan zaman dan sepatutnya tidak digunakan
bila ingin negaranya maju.
6. Diluar negeri Islam diroasting oleh umat lain yang non
muslim secara signifikan karena memiliki sejarah kelam dan pertumpahan darah
yang ditutup tutupi dan hanya disampaikan yang bagus2 saja. yang mana umat lain
saja secara gamblang membuka dan mengakui bahwa mereka dulunya memang kejam
dalam menyebarkan agamanya. sedangkan Islam yang punya sejarah yang sama malah
ditutup tutupi. hal ini dia sampaikan bahkan sampai membuat Dr Zakir Naik
sampai tidak populer.
7. Menurut teman saya, hukum Islam yang mengharuskan non
muslim kala itu membayar upeti kepada umat muslim merupakan bentuk penjajahan
yang tidak ada bedanya dengan umat nonmuslim juga. dan baginya hal tersebut
adalah salah satu sejarah kelam tersebut.
8. Bagi teman saya hukum islam kebanyakan tidak disukai dan
tidak relevan dengan akal manusia yang kreatif, seperti gambar maupun musik
yang notabenenya kita itu suka memilih - milih mana yang boleh maupun yang
tidak sehingga baginya hukum islam sangat berlawanan dengan sifat manusia yang
menurutnya tidak merugikan pihak lain.
9. Jumlah orang islam yang murtad itu sama jumlahnya dengan
orang islam yang lahir. dia menemukan informasi bahwa islam itu bertambah bukan
karena banyak mualaf tapi justru karena banyak angka kelahirannya, berbeda
dengan kristen yang bertambah karena yang masuk ajarannya banyak.
10. Teman saya memberikan video dokumenter yang menyampaikan
eksistensi Nabi Muhammad SAW itu abu - abu. dan keberadaan Mekah masa itu tidak
tercatat di peta manapun. bahkan jika alasannya karena geografi yang tandus.
bukan berarti harus menghapus jalur peta perdagangan kala itu.
Dari 10 pertanyaan yang dilontarkan oleh penanya, penulis
kiranya ingin lebih dalam belajar mengenai apa yang ditanyakan juga dalam diri
penulis yang kiranya ada hal-hal yang juga menjadi pertanyaan. Namun seluruh apa yang menimbulkan pertanyaan
ini adalah bentuk untuk meningkatkan wawasan kita tentang islam , dan semakin
memperkuat keyakinan kita terhadap Islam. Semua yang menjadi ketentuan adalah
baik. Karena apa yang Allah perintahkan
adalah kebaikan, jika ada yang salah maka bukan dari Islam , tapi lahir dari
Musliminya, dari orang-orangnya. Karena Islam Mahjubun bil Muslimin, Islam itu
tertutupi keindahanya oleh kaum musliminya.
Dengan berkembangnya teknologi Ai coba kita cari tahu dari
satu soal ke soal lainya menurut versi AI
Pertanyaan no 1:
Pernikahan
antara Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah yang umurnya masih 6 tahun dan digauli
diumur 9 tahun. yang mana hal tersebut tidak dapat dimaklumi secara moral orang
modern maupun di masa lalu karena dia menganggap hal tersebut tetap saja tabu
karena menikahi dan menggauli anak - anak.
Jawaban AI pada situs https://www.blackbox.ai/chat/WKNhaOZ
Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah binti Abu
Bakar merupakan salah satu aspek yang sering dibahas dalam konteks sejarah dan
agama. Dalam tradisi Islam, pernikahan ini dianggap sebagai bagian dari
kehidupan Nabi yang memiliki konteks sosial dan budaya pada zamannya. Berikut
adalah beberapa poin yang dapat menjelaskan pernyataan tersebut secara faktual:
1. Konteks Sejarah dan Budaya: Pada abad ke-7 Masehi,
praktik pernikahan di kalangan masyarakat Arab sangat berbeda dibandingkan
dengan norma-norma yang ada saat ini. Usia pernikahan sering kali lebih muda,
dan pernikahan pada usia yang lebih dini dianggap normal dan diterima dalam
masyarakat saat itu. Aisyah dinikahi pada usia 6 tahun dan pernikahan tersebut
dikonsumsi pada usia 9 tahun, yang merupakan hal yang umum pada masa itu.
2. Peran Aisyah dalam Sejarah Islam: Aisyah dikenal
sebagai salah satu istri Nabi yang paling berpengaruh. Ia adalah sumber banyak
hadis dan memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam. Pengetahuannya
dan pengalamannya menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam.
3. Perspektif Agama: Dalam pandangan Islam, pernikahan Nabi
dengan Aisyah dilihat sebagai bagian dari takdir ilahi dan memiliki tujuan
tertentu dalam konteks penyebaran ajaran Islam. Dalam banyak tradisi keagamaan,
tindakan dan keputusan tokoh-tokoh penting sering kali dipahami dalam konteks
spiritual dan moral yang lebih luas.
4. Perdebatan Modern: Di era modern, banyak orang
mempertanyakan praktik-praktik sejarah berdasarkan norma dan nilai saat ini.
Namun, penting untuk memahami bahwa penilaian moral dan etika sering kali
dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya masing-masing zaman. Apa yang
dianggap tidak dapat diterima saat ini mungkin memiliki makna dan penerimaan
yang berbeda pada masa lalu.
5. Pentingnya Pemahaman Konteks: Dalam mempelajari sejarah,
termasuk sejarah agama, penting untuk memahami konteks sosial, budaya, dan
sejarah di mana peristiwa tersebut terjadi. Ini membantu kita untuk lebih
memahami tindakan dan keputusan yang diambil oleh individu pada masa itu.
Dengan
demikian, meskipun pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah mungkin tidak
dapat diterima dalam pandangan moral modern, penting untuk melihatnya dalam
konteks sejarah dan budaya pada zamannya.
Nah itu tadi pendangan yang diambil dari AI, dan menurut
saya adalah relevan apa yang diberikan AI tersebut. Secar ringkas dari jawaban tersebut penulis
mengungkapkan bahwa yang dilihat tidak hanya kawinya saja. Yang seharusnya dilihat adalah Nikahnya. Karena
dalam hal ini yang lebih dikritik adalah prilaku pacaran anak zaman sekarang,
bahkan masih SD, SMP, dan SMA yang bersatus sekolah masih saja merajalela,
padahal kesalahan yang luar biasa jika dalam pacaran, karena yang terjadi
adalah nafsu tanpa Norma, baik agama dan masyarakat, namun mengapa masih
dianggap biasa pacaran? Sedangkan hal tersebut merupakan perbuatan zina. Nikah Nabi dan apa yang beliau lakukan adalah
seperti apa yang sudah dijelaskan, setiap zaman memiliki norma dan ketentuan
tersendiri untuk menikah, bukan pacaran / zina. Jadi menikah pada usia dini dizaman tersebut
wajar, namun dizaman modern sebagian menganggap tidak wajar. Padahal Nikah itu
betul dan benar. Cara yang Allah berikan
untuk menjaga manusia dalam bereproduksi dan melestarikan keturunanya. Nah Kalau pacaran dan Zina, mengapa tidak
ditentang? Apakah ikut didalamnya, sehingga membenarkan pacaran dan menolah
menikah?. Jadi titik berat dari
pertanyaan penanya adalah pernikahan Rasulullah menikahi wanita di usia dini,
maka pada zaman itu wajar, yang salah adalah pacaran / berzina di usia dini. Apakah ada memilih pecaran sebagai kebutuhan
biologis? Atau memilih menikah yang sesuai syariat dan baik dalam kaca mata
norma dan hukum di abad modern? Monggo dijawab pada diri masing-masing.
Untuk Aisyah sendiri perlu diketahui bahwa Hadist yang
diterimanya banyak, dan beliau adalah wanita cerdas yang hidup bersama Rasulullah.
Tidak disangkal ketaatanya pada Allah
dan Rasulullah. Kehidupanya bersama Rasulullah menjadi sebuah pelajaran bagi
umatnya setelah sepeninggal beliau, karena Hadist baik dari ucapan perkataan
beliau, ketetapanya dan perbuatanya yang dilihat, didengar, dan dirasakan
langsung oleh Aisyah dapat kita jumpai dan pelajari lalu kita jadikan pedoman
hidup. Maka dari itu, jika ada yang
bertanya mengenai kawinnya Rasulullah dengan wanita muda, yang dianggap dibawah
umur, maka konotasi penanya adalah perihal hubungan kemaluan saja, tidak
melihat sisi yang lainya. Hanya sudut
pandang pandangan modern yang tidak sesuai dengan akal pikiranya, namun
membenarkan pacaran dan zina, dan diam untuk perihal pernikahan. Wallahu A’lam.
Dan keterangan
penjelasnya sudah di jawab oleh AI.